Peran Mamah

2 Timotius 1:5 (TB)  Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.

Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus mencintai semua Mamah yg ada di dunia. Hari ini kita akan belajar peran perempuan dalam pendidikan rohani anak.

Shalom, Saudaraku... Kita semua sering mendengar 3 generasi yg disebut bersamaan dan yg beranggotakan laki-laki, yakni Abraham, Ishak dan Yakub. 3 generasi ini merupakan nenek moyang orang Yahudi yg memiliki kesaksian iman luar biasa dan sangat amat dahsyat. Tapi hari ini kita akan membahas 3 generasi yg bermula bukan dari laki-laki tapi dari perempuan, yaitu dari Lois, Eunike dan Timotius. Ini adalah satu-satunya ayat yang menyebutkan 3 generasi yg diawali dari perempuan, dilanjutkan oleh perempuan lagi dan lahirlah seorang laki-laki hebat. Budaya Yahudi kala itu sangat menekankan laki-laki dan seringkali mengabaikan perempuan. Tapi di Perjanjian Baru, generasi yg bermula dari perempuan mulai diperhitungkan. Dahsyat sekali. Mamah itu sangat penting dan perannya dimunculkan dalam ayat ini.

Saya mau menyinggung 2 tokoh mamah yg penting di perjanjian lama, yang pertama Mamahnya Musa. Perhatikan ini -> Keluaran 2:9 (TB)  Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya. Waktu itu, bayi Musa dihanyutkan ke sungai Nil untuk menghindari pembunuhan anak yg berasal dari orang Israel. Kemudian bayi Musa ditemukan oleh putri Firaun. Waktu itu ga ada inang penyusu. Singkat cerita, Miryam, kakaknya Musa memanggil mamahnya untuk bekerja sebagai inang penyusu bagi Musa yg adalah anaknya sendiri. Dalam sejarah, dialah satu-satunya ibu yg menyusui anaknya sendiri dan diberi upah yg besar okeh putri Firaun. Unik sekali. Sebelum cerai susu (kira-kira umur 3 tahun), saya yakin, mamahnya Musa memberikan warisan iman buat anaknya. Bisa jadi mamahnya doain Musa, bicara dengan Musa yg belum ngerti apa-apa, dan menimang dia dengan penuh kasih sayang. Akhirnya, Musa tumbuh besar dan ketika ia sudah dewasa, ia jadi alatnya Tuhan untuk membawa orang Israel keluar dari tempat perbudakan.
Yg kedua ialah mamahnya Samuel, namanya Hana. Hana ini perempuan mandul yg bertekun dalam doa. Singkat cerita, doanya dikabulkan dan dia bernazar untuk mempersembahkan anaknya bagi Tuhan. Perhatikan ini -> 1 Samuel 1:22 (TB)  Tetapi Hana tidak ikut pergi, sebab katanya kepada suaminya: "Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia, maka ia akan menghadap ke hadirat TUHAN dan tinggal di sana seumur hidupnya." Sebelum cerai susu, di masa bayinya, Samuel pasti didoakan terus oleh mamahnya. Kedekatan jarak itu dimanfaatkan oleh Hana untuk memberi warisan iman. Hana pasti bicara banyak kepada Samuel meski dia belum ngerti apa-apa. Samuel pun tumbuh besar, disukai oleh Allah dan manusia. Ia menjadi nabi dan hakim yg dahsyat dan jujur. Ia juga mengurapi Raja Daud. Kedua mamah ini hebat sekali!

Saudaraku, mamah itu sosok penting dalam keluarga. Peran mamah dalam mendidik anaknya harus dimulai sejak bayi dalam kandungan. Mamah bisa bernyanyi, berdoa dan bicara dengan anaknya yg masih di dalam perut. Ketika anaknya masih bayi pun, mamah perlu memberi warisan iman. Jangan tunggu anak sudah bisa baca dulu baru mamah ajari anak. Waktu emas untuk mendidik dan memberi warisan iman kepada anak perlu dimulai sedini mungkin. Mamah perlu mengisi dirinya dengan firman Tuhan. Mamah punya waktu yg cukup banyak dengan anaknya di rumah. Bahkan biasanya mamah yg mengantar anaknya sekolah. Manfaatkan waktu-waktu yg ada untuk tanamkan nilai Kristiani dan warisan iman. Makanya, mamah perlu baca firman, renungkan perkataan Tuhan dan lakukan kehendak Allah. Supaya apa? Supaya Mamah bisa jadi pengajar yg baik buat anak-anaknya di rumah. Setiap mamah perlu meneladani neneknya Timotius sekaligus mamahnya Timotius. Mereka punya iman yg tulus dan murni dan itu diwariskan turun temurun sampai ke Timotius. Peran Mamah dipopulerkan oleh Paulus sebab Timotius begitu bertumbuh dan bersemangat di dalam Tuhan. Mari, setiap mamah tanamkan karakter Kristus dan wariskan iman buat anak-anak, entah dia masih bayi, balita, kanak-kanak, remaja bahkan dewasa. Selama mereka masih dalam pengawasan Mamah, mari terus setia mengajar anak-anak.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Peran Mamah begitu penting dalam pendidikan rohani anak
✓ Warisan iman dari Mamah sudah bisa dimulai sejak anak masih bayi
✓ Setiap Mamah perlu mengajar anak-anaknya dengan tekun dan setia dalam iman yg tulus dan ikhlas

Tuhan Yesus menyertai Saudara. Amin! ❤😊😇

Kutipan
Mamah sangat berjasa karena menanamkan nilai Kristiani dan memberi warisan iman bagi anak-anaknya

16-07-2020
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN