Semangat Ketaatan

Kejadian 22:2 (TB)  Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Shalom, Saudaraku. Tuhan adalah yang menyediakan. Haleluya! Hari ini kita akan belajar semangat ketaatan.

Saudaraku, kalau Tuhan berfirman, maka perkataan-Nya pasti tepat dan ga sembarangan. Tuhan ga pernah bercanda dalam ucapan-Nya. Tuhan sungguh-sungguh dan serius dalam menyampaikan maksud hati-Nya. Waktu itu, Allah menyuruh Abraham untuk mempersembahkan anaknya yang tunggal. Ini adalah perintah yg sulit bagi Abraham tapi Allah tahu bahwa kalau Dia suruh pasti Abraham bisa. Tuhan ga pernah nyuruh apa yg ga bisa kita kerjakan. Tuhan itu bijak! Dia ga sembarangan ngasih tugas atau perintah. Sayangnya kita seringkali ga mau bukannya ga bisa dalam melakukan firman TUHAN. Saya pun menyadari bahwa saya seringkali ga mau bukan ga bisa. Saya bisa tapi saya ga mau merupakan pernyataan yg akan mendukakan Roh Kudus. Milikilah kemauan, maka kita pasti bisa karena Tuhan memberi kekuatan bagi kita (Filipi 4:13).

Saudaraku, Abraham mengatakan "Ya" untuk perintah yg ia terima. Abraham bukan punya semangat membunuh melainkan semangat ketaatan. Semangat ketaatan memampukan kita untuk jalani apapun perintah Tuhan sesulit apapun itu. Yang bilang sulit itu adalah akal budi kita. Nah, untungnya Abraham ga mengutamakan akal budinya (unsur jiwa) tapi ia mengutamakan ketaatan (unsur roh). Banyak dari kita ga punya semangat ketaatan karena kita lebih mengutamakan akal budi daripada roh. Kalau kita mengutamakan akal budi, maka kita akan mendapati bahwa banyak sekali firman yg kita abaikan dan lewatkan.  Hidup bersama dengan Allah adalah hidup dengan mengutamakan roh bukan pikiran. Kita pernah mendengar firman, lebih berbahagia memberi daripada menerima. Kalau kita utamakan akal budi, maka firman itu ga akan mengena buat kita. Kita akan mikir, ya lebih berbahagia dia yg ga memberi dan memilih untuk menabung sebab duitnya akan makin banyak. Beda lagi kalau kita hidup dalam roh, kita akan memiliki semangat ketaatan. Kita akan suka memberi dan bersukacita ketika jadi pribadi yg murah hati.

Saudaraku, Kristus begitu menonjolkan cara hidup memberi. Memberi itu kehilangan sesuatu tapi kalau kita lakukan dengan semangat ketaatan maka kita tidak akan rugi ketika memberi. Kita justru bisa bersukacita karena kita bisa mengelola berkat yg Tuhan berikan untuk menolong orang lain. Sesungguhnya hidup kita adalah pemberian. Uang yg kita miliki adalah titipan dari Tuhan untuk kita kelola dengan baik. Abraham memberi kita teladan untuk taat kepada Allah meski harus memberikan harta paling berharga yg ia miliki. Kalau kita taat, kita akan melihat tangan Allah bekerja untuk menyediakan segala hal yg kita perlukan. Akan ada banyak "domba-domba yg tersangkut" di sekitar kita ketika kita hadir di bukit Allah untuk berbakti. Ketika Abraham benar-benar taat dengan mengarahkan pisaunya untuk menyembelih anaknya, Allah mengatakan jangan bunuh anak itu. Kemudian Allah memberi tahu Abraham bahwa ada domba yg tersangkut dan domba itulah yg harus ia persembahkan bagi Allah. Dahsyat sekali! Ketaatan mendatangkan mujizat. Percayalah bahwa Allah bekerja untuk menyediakan apa yg kita perlu ketika kita taat. Haleluya!

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
Allah tahu kita sanggup ketika Dia memberi perintah
✓ Mari miliki semangat ketaatan
✓ Ketaatan mendatangkan mujizat

Tuhan Yesus menyertai kita! Amin ❤😇🙏

Kutipan
Mari miliki semangat ketaatan. Ketaatan akan mendatangkan mujizat

25-07-2020
RP


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN