Roh Iri Hati
Lukas 15:28 (TB) Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
Shalom, Saudaraku... Allah kita penuh dengan kasih dan sayang ❤ Hari ini kita akan belajar waspada terhadap roh iri hati.
Saudaraku, saya yakin kita akrab dengan perumpamaan anak yang hilang. Setelah anak bungsu itu kembali ke rumah bapanya, diadakanlah pesta untuk menyambut kembalinya anak itu. Tapi ada yg marah, kesal dan ga terima dengan perjamuan besar yg diadakan. Dialah sang anak sulung. Sang ayah bersukacita, tapi sang sulung bete dan panas hati. Sang sulung iri karena selama ini dia bekerja dan melayani di rumah bapanya dengan baik, ga pernah bikin onar, ga pernah nyusahin bapanya tapi sang ayah ga pernah bikin pesta buat dia bahkan seekor anak kambing pun belum pernah diberikan bagi dia untuk bersukacita bersama kawan-kawannya. Saudaraku, kita musti hati-hati dengan roh iri hati.. Musti hati-hati banget! Bisa jadi kita orang yg baik, taat dan bertanggung jawab, tapi ketika ada orang nakal yg diampuni dan dikasihi oleh ayahnya datang, kita bisa berubah jadi kesal dan marah. Kalau kita memilih kesal dan marah dan ga terima dengan kondisi itu, ketaatan kita selama ini bisa jadi pupus dan sia-sia. Dosa iri hati, kalau ditumpuk akan menjadi kebencian dan kalau dibiarkan akan jadi akar pahit.
Saudaraku, masih ingat dengan kisah anak sulung pertama dalam Alkitab? Ya, namanya Kain. Adiknya yg baik itu memberikan persembahan yg diterima oleh Allah tetapi persembahan Kain tidak diindahkan oleh Allah. Apa yg terjadi? Hati Kain jadi panas bahkan sangat panas dan mukanya menjadi muram. Ada iri hati di situ. Nah, jangan anggap remeh dosa ini. Dosa ini kalau udah mateng bisa bahaya dan fatal banget. Akhir kisah ini ialah Kain membawa Habel ke padang, memukul dia dan membunuhnya. Itulah pembunuhan manusia yg pertama. Dari mana manusia tau caranya membunuh? Saya nda tahu pasti. Saya menduga, Kain lihat cara bapaknya membunuh kambing/domba. Dari situlah Kain tau caranya membunuh. Ngeri sekali! Karena itu, jangan pernah iri hati, dengki dan cemburu kalau orang lain lebih beruntung, lebih dikasihi atau lebih berhasil dari kita. Bersukacitalah ketika orang lain bersukacita. Jangan jadi panas hati dan muram!
Saudaraku, apa sulitnya bersukacita di tengah kegembiraan orang lain? Bukankah itu menyenangkan? Kenapa harus marah, iri dan panas hati sih kalau yg lain dikasihi dan diampuni? Marah, iri hati, panas hati dan kebencian adalah unsur negatif yg ga akan membawa dampak positif dalam hidup kita. Iblis pakai unsur negatif itu untuk menghancurkan hubungan adik-kaka dan keluarga kita. Jangan mau diintimidasi oleh Iblis! Lawan, balas dan kalahkan iblis dengan bawa unsur positif. Apa itu unsur positif? Kasih,, damai sejahtera dan sukacita. Bawa unsur itu apapun kondisinya! Iri hati suka muncul karena merasa diri paling penting. Ya, itulah propaganda Iblis. Iblis kan merasa dirinya paling penting dan ga peduli sama yg lain. Anak Tuhan ga boleh adopsi cara itu. Kita harus memperhatikan kepentingan yg lain lebih utama dari diri kita sendiri (Fil 2:3-4). Kalau kita adopsi cara itu, maka hidup akan indah dan penuh kasih. Ga ada kemarahan, kekesalan, kebencian dan akar pahit. Ayok, mulai hari ini, kalau orang lain berhasil, sukses, mendapat pengampunan, mendapat kasih atau kedatangannya dirayakan, mari kita turut bersukacita dan bergembira dengan mereka. Siap??? Ya, siap!!!!
Haleluya, hari ini kita belajar
✓ Dosa iri hati bisa memupuskan ketaatan dan kebaikan kita selama ini
✓ Waspadalah terhadap roh iri hati yg bisa menjadi titik awal dari kebencian dan pembunuhan
✓ Bersukacitalah di tengah kegembiraan orang lain.
Tuhan Yesus menolong kita. Amin! ❤😇☀️😊
Kutipan
Iri hati di tengah kegembiraan orang lain adalah racun yg melemahkan hidup
05-09-2020
RP
Komentar
Posting Komentar