Teladan Daud dan Mefiboset
2 Samuel 9:8 (VMD) Mefiboset bersujud lagi kepada Daud dan berkata, “Aku ini tidak lebih daripada anjing mati, tetapi Engkau begitu baik terhadap aku.”
Shalom, Saudaraku.. Kasih Allah tak berkesudahan, selalu baru setiap hari! Hari ini kita akan belajar teladan Daud dan Mefiboset.
Saudaraku, saya sangat amat salur dengan Daud. Kemarin kemarin saya bilang saya salut dengan Daud. Hari ini saya tambahkan bahwa saya sangat amat salut dengan Daud. Kenapa? Karena ia masih begitu baik dengan keluarga Saul. Luar biasa! Saul sudah mati, Yonatan sudah gugur, tapi ia masih menunjukkan kasihnya untuk keluarga Saul. Sekalipun Saul jahat dan selalu ingin membunuh Daud, ia tetap menganggap bahwa Saul adalah orang yg diurapi oleh Allah dan ia pun adalah mertuanya. Ia sama sekali tidak balas dendam. Di masa kejayaannya, bukannya sombong dan melupakan keluarga Saul, ia malah menunjukkan perhatian, kepedulian dan kasih sayangnya untuk keluarga Saul yg masih tersisa. Ada seorang cucu Saul, anaknya Yonatan bernama Mefiboset. Kedua kakinya cacat tapi Daud tetap mengasihinya. Bahkan Daud mempersilakan Mefiboset untuk makan di meja raja setiap hari. Ini dahsyat sekali! Zaman dulu, kasta itu penting sekali loh. Biasanya raja tidak sudi menerima tamu yg cacat apalagi makan bareng. Ini kontras sekali sebab kenyataannya Daud ga begitu. Dia justru terima Mefiboset dengan senang hati bahkan mengajak dia makan bareng tiap hari di meja raja yg tentu nikmat dan enak. Itu pun suatu kehormatan besar loh. Bayangin, orang cacat diterima makan di meja raja. Itu sangat amat terhormat. Luar biasa!
Saudaraku, saya cukup terkejut membaca bahwa Mefiboset sangat merendahkan diri di hadapan Daud. Dia menganggap dirinya tidak lebih dari anjing mati. Bayangin! Anjing saja sudah jauh lebih rendah kodratnya dari manusia. Udah gitu anjingnya mati pula. Udah gitu dia klaim bahwa dirinya tidak lebih dari anjing mati. Ini yg dimaksud dengan merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan raja. Mefiboset merasa ga layak terima panggilan raja masuk ke istana, apalagi menghadap raja, apalagi makan semeja dengan raja. Mefiboset ga pernah mikirin sesuatu yg tinggi. Dia ga berimajinasi sesuatu yg berlebihan. Saya merenungkan bahwa inilah pengalaman apa yg tidak pernah dilihat oleh mata, tidak didengar telinga dan tidak timbul di dalam hati namun disediakan oleh Allah bagi setiap orang yg mengasihi Dia. Sungguh ini yg dialami Mefiboset. Tokoh ini kurang terkenal tapi kita bisa belajar banyak banget dari kerendahannya. Kondisinya sama persis dengan apa yg dikatakan Yesus bahwa barangsiapa merendahkan diri maka ia akan ditinggikan. Mefiboset ga datang kepada Daud dengan mengatakan, "Akulah keluarga Saul. Harusnya takhta kerajaan jatuh padamu sebab aku keturunannya. Dasar kamu perebut kekuasaan!." Enggak gitu loh. Mefiboset sangat amat rendah hati. Wuowww! Ini yg kita perlukan dalam hidup. Kita perlu rendah hati serendah-rendahnya di hadapan Tuhan. Kita tidak lebih baik dari anjing mati. Puji Tuhan kita beroleh anugerah!
Saudaraku, sikap raja Daud sungguh mencerminkan karakter Kristus. Daud mau makan semeja dengan orang yg cacat, dengan orang yg menganggap dirinya tidak lebih baik dari anjing mati. Kitalah orang itu, Saudaraku! Kita ini sudah jatuh ke dalam dosa bahkan pernah hidup dan memelihara dosa. Kita ini layaknya masuk neraka. Sudah memenuhi kriteria sebagai penghuni tetap lautan api yg menyala-nyala. Tapi ada anugerah Tuhan. Anugerah itu lebih berkuasa dari sengat maut. Kasih karunia Allah melampaui upah dosa. Kita, orang yg tidak lebih baik dari anjing mati beroleh panggilan dari Sang Sumber Hidup, yaitu Yesus. Kita diundang untuk makan bersama dengan Dia agar kita menikmati buah kehidupan dari Kristus. Sekalipun kita cacat, Dia tidak pandang fisik kita. Dia pandang hati kita yg mau diubahkan dan diperbarui. Dia ingin kita makan bersama dengan Dia setiap hari bahkan sampai selama-lamanya. Kristus bahkan mengetuk pintu untuk makan bersama-sama dengan kita. Sungguh indah! Wahyu 3:20 (TB) Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Tetaplah jadi orang yg baik hati terhadap orang yg udah berbuat jahat terhadap kita
✓ Jadilah pribadi yg rendah hati serendah-rendahnya
✓ Kristus ingin kita makan bersama-sama dengan Dia setiap hari
Tuhan Yesus menjamah kita! Amin 😇❤😊
Kutipan
Rendahkanlah dirimu di hadapan Allah serendah-rendahnya.
24-01-2021
RP
Komentar
Posting Komentar