Sukacita di Tengah Sengsara
Kisah Para Rasul 5:40 (VMD) Mereka memanggil rasul-rasul itu dan mencambuk mereka. Mereka melarang rasul-rasul itu berbicara tentang Yesus. Kemudian mereka melepaskan rasul-rasul itu.
Shalom, Saudaraku... Biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan! Hari ini kita akan belajar sukacita di tengah sengsara.
Saudaraku, pergumulan dan rintangan sebagai murid Kristus itu bukanlah suatu hal yg mudah. Petrus dan Yohanes dapat tekanan dan hambatan saat memberitakan Injil dan menyembuhkan orang dengan kuasa nama Yesus. Mereka yg menyembuhkan orang lain ini malah disakiti. Pemimpin-pemimpin Yahudi yg menyalibkan Yesus ini ternyata belum bertobat. Mereka lanjutkan kebencian mereka dengan menekan kehidupan para rasul. Perhatikan, hambatan bukan datang dari orang biasa tapi dari pemimpin yg punya pengaruh besar saat itu. Namun ini tidak membuat mereka berhenti beritakan Injil. Saya sangat tersentuh dengan semangat kedua rasul ini. Orang mah kalau dapat penolakan biasanya putus asa lalu berhenti. Ini mah malah makin semangat beritakan Injil. Kenapa bisa gitu ya? Karena mereka tahu bahwa kabar keselamatan itu harus disebarkan sebab masih banyak orang yg belum selamat. Mereka ga mikirin diri sendiri. Mereka pikirkan jiwa-jiwa yg belum mengenal Kristus, yg terancam kebinasaan. Begitu dahsyatnya kedua rasul ini.
Saudaraku, meski pemimpin-pemimpin Yahudi sudah melarang mereka beritakan kabar tentang Yesus, mereka tidak mau taat kepada perintah manusia. Wuow, apakah mereka melawan perintah pemimpin? Ya, mereka melawan. Jadi, apakah boleh melawan perintah pemimpin? Boleh, kalau itu bertentangan dengan perintah Tuhan. Nah, ini dia!! Kita harus lebih taat kepada Allah daripada manusia. Di satu sisi kita harus hormati pemimpin tapi di sisi lain kita harus berani untuk tidak menaati perintah yg salah dari pemimpin. Jangan mau dikendalikan oleh pengaruh jahat yg dilancarkan oleh iblis melalui pemimpin. Ingat, pemimpin sejati ialah Tuhan. Maka, kita harus lihat otoritas tertinggi dipegang oleh siapa. Jangan tunduk pada perintah menyimpang yg dikatakan pemimpin. Sekalipun ada resiko besar yg menimpa, kita tetap harus berani melawan, menyanggah dan menolak perintah mereka. Percayalah, kalau pun kita masuk dalam kesusahan dan penganiayaan karena menolak perintah jahat dari pemimpin, maka Tuhan akan pelihara, hibur dan tolong kita. Tuhan tidak akan tinggal diam. Tuhan memperhatikan anak-anak-Nya yg dianiaya oleh sebab kebenaran.
Saudaraku, tahukah apa respons hati Petrus dan Yohanes setelah disidang dan dicambuk? Lihat ayat ini -> *Kisah Para Rasul 5:41 (TB) Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.* Abis dicambuk malah gembira. Aneh ga? Bagi orang dunia ini aneh banget. Tapi inilah sukacita surga. Penganiayaan dan sengsara bisa saja menimpa tapi janji dan penyertaan Tuhan akan selalu jadi alasan untuk bergembira dan bersukacita. Mereka pun gembira sebab mereka beroleh penghinaan karena nama Yesus. Semangat dan sukacita ini perlu kita teladani. Kita selama ini masih dimanjakan oleh sukacita karena beroleh berkat materi. Berkat materi yg jadi patokan. Kini kita harus berkaca pada Petrus dan Yohanes. Mereka ga punya emas dan perak, ga punya duit. Tapi kenapa hidup mereka gembira di tengah kesengsaraan? Kenapa hidup mereka bersukacita setelah disidang? Karena mereka hidup di dalam Tuhan dan turut menderita bersama dengan Yesus. Inilah sukacita sejati. Sukacita sejati datang dari berkat rohani bukan berkat jasmani dan materi. Mari kita dapati sukacita ini. Mari kita aplikasikan ini di keluarga, gereja, kantor, masyarakat dan di mana pun kita berada. Mari beritakan Injil!
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Meski rintangan dan hambatan menghadang, kita tidak boleh putus asa dan berhenti
✓ Jadilah pribadi yg lebih taat kepada Tuhan daripada kepada pemimpin.
✓ Bersukacita dan bergembiralah oleh sebab penganiayaan karena memberitakan keselamatan dalam nama Yesus.
Tuhan Yesus menjamah kita. Amin! ❤️😇😊
Kutipan
Janji dan penyertaan Tuhan membuatku tetap berbahagia meski cambuk dan pecut menghujam tubuhku.
23-06-2021
RP
Komentar
Posting Komentar