Ujian Iman

1 Petrus 1:6-7 (TB)  Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu 


Shalom, Saudaraku.... Kemuliaan-Mu Tuhan pasti nyata di tengah badai... 


Saudaraku, dalam hidup ini kita akan menghadapi ujian iman. Iman kita akan teruji lewat waktu dan jalan yang berbatu. Tanpa ujian, tak ada pertumbuhan iman yg pesat dan signifikan. Jadi, bersyukurlah ketika ujian datang, ketika ujian menimpa kita. Jangan takut, jangan protes, jangan ngeluh, kan kita udah belajar bahwa dalam kelemahanlah kita bermegah, dalam kelemahanlah kita bersyukur. Ujian itu kan sulit, berat dan susah, di situlah kesempatan untuk mengekspresikan Kristus secara penuh dan sempurna. Ketahuilah bahwa ujian terhadap iman pasti membuat iman kita bertumbuh. Abraham mengalami puncak ujian iman ketika ia harus mempersembahkan anaknya yang tunggal, Ishak. Siapa coba yang rela mengorbankan anaknya, menyembelih anaknya untuk dipersembahkan kepada Tuhan? Sungguh tak ada yang tega kalau kita pakai pikiran dan perasaan kita sendiri. Tapi Abraham berjalan dengan iman. Saya yakin dia juga alami pergumulan yang berat dan hebat tapi akhirnya dia memilih untuk beriman. Dia yakin bahwa Allah sanggup membangkitkan orang mati. Ini iman yang menakjubkan. Ini iman yang sangat amat luar biasa. Di tengah kesulitan, kita harus yakin ada kuasa Allah yang melampaui setiap kesulitan. Jadi, satu-satunya hal yang perlu kita kerjakan ialah memenuhi perintah dan kehendak Tuhan. Abraham pun mempersembahkan anaknya, yakni hal yang terbaik dalam hidupnya kepada Allah dan imannya jelas teruji. Ketika hendak disembelih, Allah katakan stop, jangan sembelih anakmu, itu ada domba jantan di dekatmu. Di situlah Abraham memanggil Allah dengan sebutan, Jehovah Jireh yg artinya Tuhan menyediakan.


Saudaraku, Tuhan juga ingin melihat kita memiliki kemurnian iman. Kemurnian iman inilah yang akan memuaskan hati Allah. Saya suka bertanya ke anak muda, apa cita-citamu? Dia jawab, membahagiakan orang tua. Waw, ini positif, ini bagus sekali. Kenapa kita ingin membahagiakan orang tua? Karena orang itu sudah membesarkan, merawat, mendidik dan membimbing kita sampai hari ini. Kita sangat perlu untuk membahagiakan orang tua sebagai tanda ucapan syukur kita kepadanya. Nah, apa yg ingin kita perbuat bagi Allah? Kita perlu jawab, aku ingin memuaskan hati Allah..!! Wah, ini jawaban yg indah dan luar biasa. Kita perlu memuaskan hati Allah dan caranya ialah dengan kemurnian iman. Kemurnian iman terjadi ketika ujian hadir dalam hidup kita. Ketika kita diperhadapkan oleh banyak tuduhan, tekanan, masalah dan hambatan, kita nda pake kekuatan sendiri tapi kita mengandalkan kekuatan Allah sepenuhnya dan membiarkan Dia hidup di dalam kita. Hal ini merupakan ujian iman. Saat kita dipancing untuk marah, kita berkata, "Oh Tuhan, aku pemarah, aku mudah meledak emosinya, karena itu biarlah aku disalibkan dengan Kristus agar Engkau hidup di dalamku." Doa seperti ini akan membuat kita tenang, sabar dan menguasai diri. Kenapa? Karena ada Tuhan di dalam kita. Nah, ujian iman seperti ini akan sering kita alami dan kini kita sudah tahu cara menghadapinya ya...


Saudaraku, Iblis itu pendakwa dan tukang tuduh. Dia juga penebar janji palsu dan bukti palsu. Jangan percaya sama Iblis, wong dia bapa segala dusta. Jadi jangan pernah percaya. Saya ambil ilustrasi ya. Misal, ada seorang bernama Udin berusia 9 tahun. Saat dia berdiri di pinggir jalan dekat rumah, dia bertemu seorang yg tidak dikenal. Orang itu berkata gini kepada Udin, "Din, kamu ini anak pungut. Kamu tidak lahir dari perut Mama." Setelah itu Udin pulang ke rumah dan bertanya pada Mama, "Mah, aku ini anak pungut ya?" Jawab mamah, "Bukan Din, kau anak Mamah." Kemudian Udin kembali ke pinggir jalan dan mengatakan bahwa dia anak mamah. Orang asing itu kembali berkata, "Din, waktu kamu diserahkan kepada Mamah, saya liat sendiri bahwa kamu dibeli dengan harga 5 juta. Ada 10 orang menyaksikan pembayaran itu." Kemudian Udin kembali ke rumah, "Mah, aku ini dibeli dengan harga 5 juta ya?" Mama menjawab, "Udin, kau lahir dari perut Mama di rumah sakit. Kau tidak dibeli dengan harga 5 juta." Coba saudara renungkan, Udin lebih percaya pada Mama atau orang asing itu? Tentu Udin percaya kepada Mama meskipun Mama tidak menyertakan bukti. Meski orang asing punya banyak bukti untuk ditunjukkan kepada Udin, bukti itu adalah bukti palsu. Demikian juga dengan Iblis, dia suka berdusta, kasih bukti palsu kepada kita untuk menggoncangkan iman kita. Jangan dipercaya, jangan diikuti. Inilah ujian iman. Percayalah kepada Allah yg perkataannya tepat dan teruji. Meski Allah seolah bicara tanpa bukti, tetaplah percaya kepada Allah sebab Dia tidak pernah berdusta.


Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar

☆ Bersukacitalah atas ujian iman yg kita hadapi dan alami 

☆ Cara memuaskan Allah ialah dengan menyatakan kemurnian iman kita 

☆ Allah tidak pernah berdusta sedangkan Iblis adalah bapa segala pendusta

Tuhan Yesus meneguhkan kita. Amin 😃😇❤️


Kutipan 

Segala ujian iman itu baik untuk pertumbuhan dan kemurnian iman kita.


16-07-2022

RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN