Manusia Duniawi

 1 Korintus 3:3 (TB)  Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?

Shalom, Saudaraku... Sebuah lagu berkata, "Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, memanggil aku dan kau."

Saudaraku, kemarin kita udah bahas tentang manusia alamiah. Manusia alamiah ini meragukan adanya Tuhan sebab yang menjadi dasar pemikiran dan perasaan mereka ialah panca indra, bukan iman. Hari ini kita bahas tentang manusia duniawi. Nah, manusia duniawi ini percaya sama Tuhan bahkan ada yg udah lahir baru dan memiliki karunia Roh. Lalu kenapa disebut manusia duniawi? Karena mereka masih menyimpan iri hati dan menimbulkan perselisihan. Tidak elok sekali ketika orang mengaku Kristen dan sudah lahir baru tapi masih memelihara tabiat lama dan sikap yang buruk. Kalau sudah lahir baru hendaknya kita jadi ciptaan baru yg memiliki hati dan batin yg baru sehingga karakter dan sikap hidup kita menampilkan Kristus. Iri hati dan perselisihan merupakan buah dari manusia duniawi. Karakter yang tidak sepadan dengan pengakuan merupakan keganjilan identitas dalam diri seseorang. Wajar jika yang belum lahir baru punya tindakan dan karakter buruk tapi ga wajar jika yang sudah lahir baru menyimpan iri hati apalagi dendam kesumat.

Saudaraku, seseorang yg dikuasai iri hati memusatkan dirinya pada diri sendiri bukan pada Tuhan. Iri hati kan muncul karena merasa dirinya tidak lebih baik dari orang lain. Orang yg iri hati ingin dia lebih dari yg lain, ingin dirinya jadi yg paling hebat, utama dan diperhatikan orang. Dia ga mau kalah sama yang lain. Jelas, ini namanya memusatkan perhatian pada diri sendiri. Manusia duniawi tidak memikirkan apa hal yg menyenangkan hati Allah tetapi fokus sama apa yg menyenangkan diri sendiri makanya dia seringkali kecewa dan berujung dengan iri hati. Iri hati yg muncul secara terang-tegangan akan menimbulkan perselisihan. Iri hati yg bocor ke luar akan memicu pertengkaran dan permusuhan. Malu sekali jika punya berbagai karunia roh tapi hidupnya iri hati dan berselisih. Iri hati bukanlah buah roh, berselisih pun bukan. Ini adalah buah dunia. Buah yg nenek moyangnya adalah Kain. Iri hati memang ga ketahuan awalnya tapi hati-hati kalau dipelihara lebih lanjut akan menimbulkan kebencian dan kebencian menimbulkan pembunuhan.

Saudaraku, manusia duniawi tidak menaruh kasih di dalam dirinya. Tanpa kasih, maka mustahil ada kerukunan dan kesatuan. Kasih itulah yg mengikat kerukunan dan kesatuan. Kasih ini merupakan identitas orang percaya yang sejati. Di dalam kasih nda ada iri hati dan perselisihan. Dalam kasih hanya ada kemesraan, saling menolong dan saling membangun. Jika yang satu senang, dia tidak iri tetapi ikut bersukacita; jika ada yang bersedih, ia ikut berduka bukan nyukurin. Kasih merupakan tanda utama dari manusia rohani. Di sisi lain manusia duniawi selalu memicu keributan sebab di dalamnya ga ada kasih, cuma ada benci. Benci inilah yg merusak kerukunan dan memecah belah kesatuan. Iri hati ini bahaya sekali, duniawi sekali. Oleh sebab itu, jangan pernah pelihara kemerosotan ini. Mari tinggalkan iri hati dan perselisihan agar kita masuk dalam kasih dan pengampunan di dalam Kristus Tuhan.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Manusia duniawi mengaku sudah lahir baru tapi nyatanya masih iri hati dan suka berselisih
☆ Iri hati dan berselisih tanda bahwa seseorang memusatkan perhatian pada dirinya sendiri
☆ Dalam iri hati ada kebencian yang memicu perselisihan
Tuhan Yesus menyentuh hati kita. Amin 🤍✨💫

Kutipan
Manusia duniawi mengaku percaya Yesus dan memiliki karunia Roh tetapi masih memelihara iri hati dan menimbulkan perselisihan

15-10-2022
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN