MALU MENGAKUI
(Kej 47:1) Kemudian pergilah Yusuf memberitahukan kepada Firaun: "Ayahku dan saudara-saudaraku beserta kambing dombanya, lembu sapinya dan segala miliknya telah datang dari tanah Kanaan, dan sekarang mereka ada di tanah Gosyen." (Kej 47:2) Dari antara saudara-saudaranya itu dibawanya lima orang menghadap Firaun.
Shalom, Saudaraku.. Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita selalu hidup di dalam TUHAN dan semakin giat menerapkan prinsip firman TUHAN..
Saudaraku, Yusuf adalah petinggi, orang yang sangat penting di Mesir. Beberapa orang hebat yang sudah punya jabatan kadang melupakan sanak keluarganya yang miskin, yang jahat dan yang buruk. Namun Yusuf tidak demikian. Sekalipun dia penguasa di tanah Mesir, tapi dia masih mengingat sanak saudaranya, keluarganya dan memperkenalkan mereka kepada Firaun. Ini luar biasa banget.. Banyak orang malu mengakui keluarganya yang miskin. Ingat kisah Malin Kundang? Ya, ketika dia sudah dalam keadaan ekonomi yang baik dan sudah punya kekasih yang cantik, dia malu mengakui ibunya yang sudah tua. Dia tidak mengakui ibunya bahkan menghina ibunya di hadapan kekasihnya. Sungguh perbuatan yang tercela dan menyedihkan. Akhirnya Malin Kundang dikutuk menjadi batu sebagai akibatnya. Kita pun ga boleh malu mengakui kalau adik kita jadi buruh, bapak kita kerja serabutan, ibu kita tukang gosok dan lain sebagainya. Ketika kita sudah punya posisi yang bagus dalam Perusahaan, tetaplah menaruh kasih sayang dan hormat kepada keluarga sendiri.
Saudaraku, saya juga salut kepada saudara-saudara Yusuf sebab mereka tidak minder. Mereka mau menghadap Firaun yang punya jabatan tinggi dan punya kuasa yang sangat besar di saat itu. Banyak orang merasa minder, takut dan malu berhadapan dengan orang yang hebat. Ini adalah sikap rendah diri yang buruk dan harus dibuang. Ketika kita diberi kesempatan untuk menghadap orang penting, ketika kita diberi kesempatan juga untuk berdiskusi dengan orang hebat, seharusnya kita bersyukur dan bersukacita sebab itu adalah kesempatan bagi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Jangan minder dan bilang saya ga PD, saya ga percaya diri, saya takut dan lain sebagainya. Ayo, jadilah orang yang berani. Apa salahnya menghadap orang hebat? Ga ada yang salah, kan? Justru itu adalah tindakan yang bagus dan positif. Kita harusnya senang, bangga dan bersyukur. Jadi jangan pernah minder ya…
Saudaraku, Yusuf adalah lambang Yesus Kristus yang sangat luar biasa. Tahukah bahwa Yesus pun tidak pernah malu mengakui kita di hadapan Bapa? Wouwww, terima kasih Tuhan Yesus, sebab Engkau begitu baik, teramat baik bagiku. Tuhan Yesus adalah Raja di atas segala raja, punya posisi yang sangat tinggi, mulia dan terhormat. Lalu siapa kita? Kita itu buruk, hina dan penuh dosa. Kita itu sangat miskin dan penuh cela tapi Tuhan Yesus datang untuk menolong kita, memulihkan dan menjamah kita. Begitu baiknya Dia yang menolong dan mengasihi kita. Bahkan Yesus tidak malu mengakui kita di hadapan Bapa. Oh begitu indahnya.. Siapa yang senang? Siapa yang bersukacita? Ketika saya merenungkan hal ini, saya sangat amat gembira dan bersukacita karena saya diakui oleh Tuhan Yesus di hadapan Bapa. Saya bersyukur sebab nama saya dipanggil oleh Bapa oleh karena Tuhan Yesus mengakui saya di hadapan Bapa. Yes, benar, Tuhan Yesus mengakui kita sebagai saudara di hadapan Bapa sehingga kita diterima dan beroleh perkenanan dari Bapa.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau merasa malu mengakui keluarga saya yang profesinya dianggap buruk oleh orang lain.
2. Saya tidak mau minder ketika berhadapan dengan orang penting dan orang hebat.
3. Saya bersyukur dan bersukacita karena Tuhan Yesus mengakui saya di hadapan Bapa.
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin..
Kutipan
Jangan pernah malu mengakui saudaramu yang dianggap hina oleh orang lain. Hargai dia dan kasihi dia..!
21-01-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar