AMPUNILAH…

(Kej 50:17) Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu." Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya.


Shalom, Saudaraku… Tuhan Yesus selalu baik meski saat ini keadaan kita sedang tidak baik-baik saja. 


Saudaraku, dosa masa lalu memang sering jadi bayang-bayang di masa depan. Dosa masa lalu yang belum beres bisa membuat kita ragu, takut dan kuatir menghadapi hari esok. Kita butuh pengampunan total yang memulihkan hati dan pikiran kita. Kita perlu pengakuan dosa dan penyesalan yang sungguh-sungguh. Air mata yang menetes deras dan lutut yang bersujud adalah bentuk tubuh yang sungguh-sungguh menandakan kerendahan hati. Kita harus benar-benar berani mengakui dosa kita. Banyak orang gengsi mengakui dosa di hadapan TUHAN dan orang yang sudah dia lukai. Kita tidak boleh menunda-nunda dalam hal meminta pengampunan dan menjalin perdamaian. Hal ini sangat mendasar, sangat esensi dalam kehidupan kita. Hubungan yang rusak dan retak akan menjadi kerikil, batu kecil dan batu besar yang akan menghambat perjalanan kita ke depan. Karena itu kita harus segera bereskan, harus ambil tindakan dan harus mengusahakan perdamaian.


Saudaraku, kita harus hidup berdasarkan kehendak Allah bukan berdasarkan perasaan atau nasihat manusia. Saat kita berbeda paham dan pendapat, seringkali kita memicu pertengkaran lalu membuat kondisinya makin panas dengan perkataan kotor, buruk dan jahat tentang orang lain. Hal ini bisa memicu sakit hati mendalam bagi kedua belah pihak sehingga keduanya ga mau berdamai bahkan ga sudi untuk bertemu lagi. Kemudian orang ini cari penghiburan dan cari nasihat yang mendukung perasaannya saat itu. Seseorang memberi penghiburan dengan mengatakan, “Iya ya, dia omongannya jahat, kamu layak kok marah dan kesel. Yaudah kamu ga usah berdamai sama dia. Blokir aja kontak WA-nya dan ga usah lagi ketemu sama dia.” Nasihat semacam itu sedang mendukung perasaan orang yang marah. Bahaya, bahaya banget. Itu nasihat yang menyesatkan yang sungguh bertentangan dengan apa yang Alkitab katakan. Jangan pernah ngikut perkataan sesat semacam itu. Ikutilah perkataan firman TUHAN..!


Saudaraku, TUHAN menginginkan kita untuk mengampuni, mengampuni dan mengampuni. Tuhan Yesus pun datang untuk mengadakan rekonsiliasi, untuk mengadakan pemulihan hubungan antara Bapa dengan umat berdosa, untuk mengadakan perdamaian. Itu yang Yesus lakukan. Ingat, perlakuan orang yang jahatin kita tidak sebanding dengan apa yang sudah Yesus sudah alami. Yesus sudah diludahi, ditampar, dipecut dan diperlakukan seperti halnya budak. Sungguh tidak pantas dan tidak layak Raja di atas segala raja disiksa dan disalibkan. Namun itulah yang Yesus lakukan untuk mengampuni kita dari segala dosa. Saudaraku, teladan Yesus yang begitu besar harus menjadi pemicu utama bagi kita untuk mengampuni musuh. SIapa pun yang sudah berlaku jahat, yang sudah melukai kita, yang sudah membuat kita menangis, mari ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Mari kita tinggalkan gengsi, mari kita adakan perdamaian, mari kita nyatakan kasih yang benar-benar tulus. Mari kita pulihkan hubungan dengan musuh kita.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau mengaku dosa, menyesalinya dan mengusahakan perdamaian.

2. Saya tidak mau mengikuti nasihat yang buruk sehingga saya makin membenci orang yang bertengkar dengan saya. 

3. Saya mau mengikuti teladan Tuhan Yesus yang mau mengampuni orang-orang berdosa. 

Tuhan Yesus menopang kita. Amin..


Kutipan

Yesus telah mengampuni orang yang sudah meludahi-Nya, menampar-Nya dan memperlakukan-Nya sebagai budak


20-02-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN