PERTIMBANGANMU VS KEHENDAK TUHAN
(Amz 16:1) Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN.
Shalom, Saudaraku…. Ku bersyukur pada-Mu Yesus, Kau telah mati gantikan diriku, Kau curahkan darah-Mu tuk tebus dosaku. Haleluyaa… Itu adalah penggalan lirik lagu dari Pdt. Niko Notorahardjo..
Saudaraku, manusia memiliki akal budi dan pikiran sehingga manusia harus punya pertimbangan. Kita harus matang dalam berencana. Jangan sembarangan, jangan gerasak-gerusuk, jangan semberono, jangan asal-asalan, jangan gegabah. Sebagai manusia yang lebih pintar dari binatang dan tumbuhan, kita harus bisa buat pertimbangan dan strategi ke depan. Karena itu kita perlu mengembangkan ilmu, pengetahuan dan kemampuan di bidang kita masing-masing. Jangan pernah malas untuk belajar. Kita harus suka membaca buku, diskusi, nonton video edukasi dan lain sebagainya. Kita juga perlu Alkitab sebagai penuntun utama dalam agar kita hidupi kebenaran. Namun banyak orang malas belajar, malas berpikir, malas diskusi, malas nonton video edukasi. Sukanya rebahan, nyontek, sama nonton hiburan semata. Ini yang bikin orang ketika ditanya, “Mengapa kita perlu segambar dan serupa dengan Allah?” Dia akan kesulitan dalam menjawab, dia akan bingung, pusing dan bilang ga tau. Ketika ditanya, “Apa artinya persatuan?” Dia juga akan bingung menjawab karena memang dia malas belajar jadi ga tau harus jawab apa. Kalau pun menjawab, ya jawabannya singkat-singkat, ga ada penjelasan. Ini ciri orang yang kurang pertimbangan dalam merencanakan sesuatu.
Saudaraku, di sisi lain, meskipun kita pandai, pinter, cerdas dan berwawasan luas, meskipun kita bagus dalam berencana dan mempertimbangkan sesuatu, _ hal yang terjadi dalam hidup ini ialah tergantung keputusan TUHAN. Itu sebabnya kita tidak boleh bermegah di dalam kehebatan atau kepintaran kita sendiri. Kita harus punya kerendahan hati, kita harus punya kesadaran bahwa TUHAN jauh melampaui kecerdasan kita. Ingat, Allah kita itu melampaui segala akal dan pikiran. Kita punya IQ tertinggi sejagad raya pun tidak bisa melampaui hikmat Allah. Jadi, kita memang harus berusaha menimbang sesuatu dan merencakan segala sesuatu dengan matang namun keputusan tetaplah berasal dari TUHAN. Kita ga bisa dikte TUHAN dan TUHAN ga bisa nurut sama kita. Sebaliknya, kitalah yang harus nurut dan tunduk sama TUHAN. Kitalah yang harus mengakui bahwa rencanaku mungkin gagal, rencanaku tidak sempurna sehingga aku mau percaya pada rencana-Mu yang indah._
Saudaraku, meskipun segala sesuatu berasal dari TUHAN dan TUHANlah yang memutuskan segala yang terjadi, namun kita tidak boleh malas berpikir, malas berencana dan malas mempertimbangkan. Inisiatif Allah dan kedaulatan TUHAN tidak boleh membuat kita pasif, diem dan pasrah. Ga gitu… Kita tetap belajar, berpikir dan berencana tetapi kita juga memiliki kerendahan hati. Maka dari itu, sematang apapun rencana kita, seteliti apapun proses yang kita kerjakan, tetaplah mengatakan bahwa kiranya rancangan TUHAN saja yang terjadi, bukan kehendakku melainkan kehendak-Mulah yang terjadi. Inilah doa yang indah, yaitu doa yang yang mengagungkan kehebatan TUHAN dan hikmat Allah. Kita harus memuji Sang Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mengetahui segala sesuatu. Kita berusaha tetapi TUHAN yang berkehendak. Kita berencana tetapi TUHAN yang memberi keputusan.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau jadi orang yang punya pertimbangan matang dalam berencana.
2. Saya mau mengakui bahwa Allah melampaui segala akal dan pikiran sehingga saya mau percaya pada rancangan-Nya.
3. Saya mau berencana sekaligus mengatakan bukan kehendakku yang terjadi melainkan kehendak TUHAN yang terjadi.
Tuhan Yesus menolong kita. Amin.. 😇😃
Kutipan
Sematang apapun rencanamu, keputusannya tergantung TUHAN.
23-04-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar