APAKAH ENGKAU LAYAK KAYA?

(Amz 19:10) Kemewahan tidak layak bagi orang bebal, apalagi bagi seorang budak memerintah pembesar.


Shalom, Saudaraku.. Tuhan Yesus selalu menolong kita dan selalu mengasihi kita. Ada amin?? 


Saudaraku, segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini ada dalam kedaulatan Allah. Dia tahu dan Dia mengenal diri kita bahkan diri semua orang yang ada di muka bumi ini. Dia izinkan seseorang ada dalam kondisi miskin tetapi Dia juga izinkan orang ada dalam kemewahan. Sesungguhnya TUHAN mengizinkan orang memiliki kekayaan dan kemewahan karena ia memang layak memilikinya. Ya, banyak orang kaya yang memiliki karakter mulia, pekerja keras, peduli dan rajin. Ia memang layak mendapatkan kekayaan, uang banyak dan kemewahan. Sebut saja di Indonesia ada Chairul Tanjung dan Robert Budi Hartono yang menjadi orang terkaya di Indonesia. Tokoh ini sungguh hebat dan layak untuk menjadi orang kaya. Jadi TUHAN memang izinkan seseorang miliki kekayaan karena kapasitasnya sudah mampu dan ia sudah sanggup mengelola kekayaannya dengan bijaksana.


Saudaraku, kalau seseorang punya banyak harta dan kemewahan tetapi karakternya, kemampuannya dan kapasitasnya belum layak, maka harta dan kekayaan itu akan segera habis, akan segera berkurang dan ia akan kembali ke posisinya semula. Banyak orang yang tiba-tiba jadi orang kaya baru karena warisan atau rumahnya digusur oleh pemerintah dan dapat ganti rugi yang sangat besar. Setelah mereka dapatkan uang yang banyak ternyata uang itu tak bertahan lama. Uang 1 miliar atau 3 miliah bisa habis dalam waktu 1 tahun saja. Kenapa? Karena memang kapasitasnya belum siap untuk jadi orang kaya. Karakternya belum matang untuk memiliki kemewahan. Asalnya hanya hidup dengan gaji 6 juta atau 8 juta per bulan eh ini tiba-tiba ada rezeki nomplok mendadak yang masuk rekening. Tentu ada efek kejut yang menyadarkan bahwa dia belum layak mengelola begitu banyak uang. Kita harus rela kalau sampai saat ini gaji kita sederhana karena memang kemampuan kita belum sehebat itu.


Saudaraku, seorang budak atau karyawan haruslah belajar untuk tunduk kepada pemimpinnya. Jangan sampai ia memerintah atasannya. Itu tidak sopan. Itu tidak patut. Dalam hubungan antara bos dan karyawan, banyak perselisihan bisa terjadi. Ada karyawan yang berani membentak dan melawan atasannya. Wah, ini terdengar tidak patut ya. Seorang bawahan harus belajar tunduk dan hormat kepada atasannya. Kita harus belajar menghargai posisi. Seringkali ada bawahan yang berpikir dangkal, berpikir pendek dan hanya memikirkan diri sendiri sedangkan atasan memikirkan kepentingan bersama, memikirkan keberlangsungan Perusahaan. Karena 2 pola pikir yang berbeda ini, timbullah kekesalan dari bawahan dan ia mengeluh, sangat megeluh. Ia marah dengan atasannya dan berlaku tidak sopan. Siapa yang suka mengeluh dengan sikap atasan? Mari kita belajar untuk hormat, menghargai dan tunduk kepada atasan. Mari kita evaluasi diri kita saat kita salah dan serong. Jangan suka melawan..!


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau memiliki kapasitas dan kualitas yang memadai untuk menjadi orang kaya. 

2. Saya mau punya kekayaan yang besar sekaligus mampu mengelola kekayaan itu.

3. Saya mau tunduk dan hormat kepada atasan. 

Tuhan Yesus menjamah hati kita. Amin.. 😇😃🤝


Kutipan

Saya mau memiliki kapasitas dan kemampuan yang layak untuk mengelola kekayaan.


24-07-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN