HARTA WARISAN VS KARUNIA TUHAN
(Amz 19:14) Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN.
Shalom, Saudaraku… Tuhan Yesus selalu baik bagi kita. Ia selalu mempedulikan kita. Haleluya..!!
Saudaraku, warisan dari nenek moyang itu berupa rumah dan harta. Ini menyatakan bahwa sebanyak apa pun harta yang kita miliki di dunia, kita ga akan bisa bawa itu semua saat kita mati. Semua harus diwariskan, semua harus ditinggalkan. Meskipun kita sudah kumpulkan uang sebanyak 50 miliar selama 50 tahun, tapi tetap saja kita ndak bisa simpan itu semua. Kita harus dengan rela meninggalkan rumah, harta, uang juga gelar kita. Semua harus ditinggalkan dan harta kita harus diwariskan. Kita harus minta hikmat TUHAN agar kita dapat mewariskan apa yang berharga bagi keturunan kita. Jangan sampai kita mewariskan hutang. Ada orang yang meninggal justru mewariskan hutang untuk anak cucunya. Ini bahaya dan sungguh menyusahkan. Jangan jadi orang yang berhutang begitu banyak, menumpuk hutang saat hidup. Hal itu akan mendatangkan kesusahan dan kesedihan bagi generasi selanjutnya. Jadilah orang yang menyiapkan harta warisan bukan hutang warisan. Biarlah anak cucu kita dapat menikmat jerih lelah kita dan semua yang kita tinggalkan bisa membawa manfaat bagi mereka yang masih hidup.
Saudaraku, rumah dan harta yang menjadi warisan haruslah disyukuri oleh anak cucu bukan diributkan. Banyak orang ribut soal warisan padahal itu semua bukan hasil jerih lelah dan keringat anak cucu. Mereka hanya menerima, hanya menikmati, kenapa harus ribut? Kenapa harus tuding-menuding? Kenapa harus iri hati dengan saudaranya yang lain? Banyak keributan soal harta warisan karena sifat tamak, rakus dan ingin menguasai segalanya. Ia tidak terima kalau ada saudara yang menerima lebih banyak darinya. Ia ingin jadi yang terbanyak, yang menguasai harta warisan. Sebagai pewaris, kita harusnya bersyukur, berterima kasih dan belajar untuk bisa mewariskan yang baik bagi anak cucu kita kelak. Jangan kebanyakan ribut, mengeluh, iri hati dan marah hanya karena warisan. Ingat, itu semua bukan hasil usaha kita tapi pemberian. Warisan harus disyukuri dan dikelola dengan baik sehingga bisa mendatangkan berkat dan ucapan syukur bagi setiap orang yang menerimanya.
Saudaraku, lebih dari harta warisan, isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN yang sangat berharga. Isteri yang berakal budi akan menjadi teman hidup yang selalu hadir dalam suka dan duka, memberi semangat, memuji kita, menghibur dan menguatkan kita. Isteri yang berakal budi akan fokus pada solusi bukan masalah, akan cari jalan keluar bukan menyalahkan keadaan. Isteri yang berakal budi suka membaca firman TUHAN bukan baca kabar hoax. Isteri yang berakal budi suka dengan pertemuan ibadah dan persekutuan bukan ngerumpi ga jelas sambil bergosip. Isteri yang berakal budi suka memasak dan melayani keluarganya bukan seharian buka sosial media sambil main games. Isteri yang berakal budi tunduk dan hormat kepada suaminya bukan mencela dan menghina suaminya. Isteri yang berakal budi menyayangi dan memperhatikan anak-anaknya bukannya sibuk dengan make-upnya sendiri lalu shopping habiskan uang suaminya. Sungguh, isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN yang jauh lebih berharga dari pada harta dan warisan.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau meninggalkan harta warisan yang baik bagi anak cucu saya.
2. Saya tidak mau ribut soal harta warisan tetapi mau menerimanya, mensyukurinya dan mengelolanya dengan baik.
3. Saya mau memiliki isteri yang berakal budi sebagai karunia TUHAN yang sangat berharga.
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin.. ๐๐๐
Kutipan
Isteri yang berakal budi lebih berharga dari pada harta warisan uang 15 miliar.
27-07-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar