KEBENARAN MEMBAWA SUKACITA
(Amsal 29:6, TB) "Orang yang jahat terjerat oleh pelanggarannya, tetapi orang benar akan bersorak dan bersukacita."
Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus memberkati kita semua dengan damai sejahtera dan hikmat dari surga.
Saudaraku, firman hari ini memperlihatkan dua jalan hidup yang sangat kontras: jalan orang jahat dan jalan orang benar. Orang jahat tampaknya bebas melakukan apa yang ia mau, tetapi kenyataannya ia sedang menjebak dirinya sendiri. Setiap pelanggaran yang ia lakukan ibarat jerat yang pelan-pelan mengikat dan akhirnya menghancurkan dirinya. Ia mungkin bisa menipu orang lain, tetapi ia tidak bisa menipu Tuhan. Hatinya tidak pernah benar-benar tenang. Ada rasa takut, rasa bersalah, dan kekacauan yang terus menghantui hidupnya. Apakah ada ketenangan di dalam diri orang jahat? Tidak ada..! Hidupnya dihantui kegelisahan. Orang jahat sudah terjebak dalam lingkaran setan sebab seringakali 1 kejahatan menuntun pada kejahatan lainnya. Hidup makin susah, berat dan keras. Itulah harga dari sebuah pelanggaran.
Saudaraku, sebaliknya, orang benar hidup dalam kejujuran dan takut akan Tuhan. Ia memilih jalan yang mungkin tidak populer dan penuh tantangan, tetapi hatinya bebas. Ia bisa tidur nyenyak, bekerja dengan damai, dan bersukacita tanpa rasa bersalah. Sukacita orang benar bukan karena harta atau pujian manusia, tetapi karena hati nurani yang bersih dan relasi yang dekat dengan Tuhan. Hatinya yang gembira selalu menjadi obat yang manjur bagi jiwanya dan tubuhnya. Orang benar akan diberi mahkota kehidupan oleh Allah di dalam kekekalan. Mereka akan turut dalam kebahagiaan tuannya di dalam Kerajaan yang tidak dapat binasa itu. Ia tahu bahwa hidupnya berkenan di hadapan Allah, dan itulah sumber sorak sorainya.
Saudaraku, kita harus jujur pada diri sendiri. Apakah selama ini kita hidup benar di hadapan Tuhan? Ataukah ada pelanggaran kecil yang kita sembunyikan, yang lama-lama bisa jadi jerat bagi hidup kita? Jangan biarkan dosa mengikat kita. Segera bertobat dan kembali kepada jalan yang benar. Jangan biasakan menunda minta maaf atau mengakui pelanggaran. Jangan biarkan keburukan dan kebusukan menimbun sampai baunya menyengat. Ingat, Tuhan selalu membuka tangan-Nya untuk menerima kita kembali dan memulihkan sukacita kita yang hilang. Jangan tunggu sampai semuanya terlambat. Segera minta ampun dosa dan terima anugerah pengampunan dari TUHAN. Pilihlah hidup benar mulai dari sekarang juga.
Mari kita buat tiga tekad hari ini:
1⃣. Saya tidak mau hidup dalam pelanggaran yang bisa menjerat dan menghancurkan hidup saya.
2⃣. Saya mau hidup dalam kebenaran agar hati saya selalu damai dan penuh sukacita.
3⃣. Saya mau menjaga hidup saya tetap bersih dan jujur di hadapan Tuhan setiap hari.
😇😃🙂
Kutipan:
"Kebebasan sejati hanya dimiliki oleh orang yang hatinya bersih dan hidupnya benar."
08-04-2025
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar