KEBENCIAN DAN KEJUJURAN
(Amsal 29:10, TB)"Orang yang haus akan darah membenci orang saleh, tetapi orang yang jujur mencari keselamatannya."
Shalom, Saudaraku… Kasih karunia dari Tuhan Yesus kiranya menyertai hati dan pikiran kita hari ini.
Saudaraku, ayat ini menggambarkan dua jenis manusia yang sangat kontras. Yang pertama adalah orang yang “haus darah”, yaitu pribadi yang kejam, penuh kebencian, dan senang melihat kehancuran orang lain. Mereka membenci orang saleh karena hidup orang saleh memancarkan terang yang mengganggu kegelapan mereka. Ketika seseorang hidup benar, orang jahat merasa terusik, bahkan merasa terancam. Mereka tidak nyaman dengan kejujuran, kesucian, dan kasih yang ditunjukkan oleh orang-orang yang hidup dalam kebenaran. Kalau kita di posisi orang benar, lalu kita ditentang dan dijatuhkan, maka jangan pernah berhenti jadi orang benar. Bukan kita yang salah tetapi merekalah yang berlaku fasik. Kita tidak boleh goyah oleh perlawanan. Ingat, Tuhan Yesus pun dimusuhi dan dibenci oleh banyak orang bahkan sampai Ia harus menerima hukuman salib. Ini menandakan bahwa untuk jadi orang benar, tantangannya berat dan besar.
Saudaraku, di sisi lain, orang jujur justru memiliki hati yang berbeda. Mereka tidak mencari masalah, mereka tidak memicu kebencian. Sebaliknya, mereka mencari keselamatan—bagi dirinya dan juga orang lain. Kejujuran membawa damai, membawa keteduhan, dan menjadi jalan untuk hidup yang diberkati Tuhan. Dalam dunia yang makin gelap dan penuh tipu daya, orang jujur seperti pelita kecil yang menerangi jalan. Tuhan menghargai kejujuran karena dari sanalah lahir tindakan-tindakan penuh kasih, adil, dan damai. Orang jujur membenci kebohongan meski tau bahwa dengan berbohong, maka hal itu bisa menguntungkannya secara finansial. Perhatikan para koruptor, mereka suka berbohong lalu mendapatkan uang begitu banyak. Namun, beberapa saat kemudian mereka ditimpa rasa malu dan dihukum karena kelakuannya yang jahat sedangkan orang jujur hidup dengan sederhana namun di dalam ketenangan yang tidak bisa dibeli dengan uang.
Saudaraku, mari kita renungkan: Apakah hidup kita memancarkan kasih dan kejujuran? Apakah kita berani hidup benar sekalipun dibenci oleh orang yang tidak suka terang? Dunia mungkin menolak orang saleh, tapi Tuhan selalu memelihara mereka. Mari kita tetap jujur, tetap jadi terang, dan tetap mencari keselamatan dalam Tuhan. Jangan ikut-ikutan mereka yang suka menebar kebencian. Kita dipanggil untuk jadi pribadi yang jujur dan membawa damai. Kita harus hidup menyenangkan hati TUHAN bukan manusia. Setiap kebenaran yang kita lakukan akan menuai pro dan kontra. Jangan fokus pada yang kontra, tetapi fokuslah pada TUHAN yang selalu pro dengan kebenaran. Meski ditentang, dihambat bahkan dianiaya, tetapi bergembiralah sebab orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran akan memperoleh Kerajaan Sorga.
Mari kita buat tiga tekad hari ini:
1⃣. Saya tidak mau terbawa arus kebencian, tetapi mau tetap hidup dalam kasih dan kebenaran.
2⃣. Saya mau menjaga kejujuran dalam setiap tindakan dan perkataan saya.
3⃣. Saya mau mencari keselamatan dan membawa damai di mana pun saya berada.
๐๐๐
Kutipan:
"Kebencian membunuh dalam diam, tapi kejujuran membawa terang dan keselamatan."
12-04-2025
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar