Memilih Kehendak Allah

1 Petrus 4:2 (TB)  supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

Shalom, Saudraaku... Tuhan Yesus penuh hikmat. Haleluya! Hari ini kita akan belajar hidup menurut kehendak Allah.

Saudaraku, kita punya kehendak; Tuhan juga punya kehendak. Sebagai manusia yg punya kehendak bebas, kita mau kasih otoritas pada diri sendiri atau pada Tuhan? Hebat loh! Tuhan itu ga licik dan picik. Dia ga maksa. Ga pernah maksa! Di taman Eden, ada 2 pohon disebutkan namanya, yaitu pohon kehidupan dan pohon pengetahuan yg baik dan jahat. Manusia ada di situ dan posisinya netral. Dia punya kehendak. Ternyata Iblis goda dan tipu Hawa. Hawa menggunakan kehendak-Nya yg sudah diselubungi oleh tipu daya Iblis. Apakah Allah langsung cut peristiwa ketika Hawa hendak menggigit dan mengecap buah itu? Engga! Sutradara di dunia bisa cut adegan ini itu. Adegan yg ga pas dan jelek bisa dicut. Tapi Allah ga gitu. Allah ga cut peristiwa itu loh. Manusia memilih kehendaknya sendiri dengan bebas tapi ada konsekuensi besar dan mematikan yg akhirnya diperoleh oleh manusia, termasuk kita semua. 

Saudaraku, ternyata ga enak loh kalau kita hidup dengan kehendak sendiri. Mungkin sekarang ngerasa baik-baik aja. Tapi jangan terlena dengan yg sementara. Orang yg dikuasai oleh kehendak pribadi akan berujung pada maut dan siksaan kekal. Kenapa? Karena manusia udah cemar, jahat, kotor dan najis. Otomatisnya kehendaknya pun begitu. Kita udah begitu lama menghabiskan waktu dengan kehendak kita sendiri. Kita menyia-nyiakan waktu untuk kesenangan kita sendiri. Betapa malangnya kita ini; ya, kita yg adalah manusia celaka! Kehendak manusia cuma pengen yg enak, enak, enak, enak dan enak. Egois sekali! Manusia ga pernah mau berkorban. Manusia pengennya hidup nikmat, kaya raya dan ga ada masalah. Pikirannya egois sekali. Cilaka kalau gitu mulu!! 

Mau dikemanain kehendak bebas kita? Serahkan pada Allah! Serahkan pada Tuhan! Serahkan pada Roh Kudus! Allah ga maksa kita. Kita yg perlu dengan rendah hati serahkan kehendak kita kepada Tuhan, maka Tuhan mau berdaulat atas hidup kita. Tapi kita perlu tahu, hidup dalam kehendak Tuhan itu beda banget sama kehendak manusia. Kehendak Tuhan sangat bertolak belakang dengan kehendak manusia. Banyak orang mau ikut Yesus. Kelihatannya mudah banget, enteng beud. Ada lagu di Kidung Jemaat mengatakan begini, "Saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesus, sampai selama-lamanya." Tapi apakah liriknya berakhir di situ? Engga! Lanjutannya begini, "Meskipun saya sudah, menderita dalam dunia. Saya mau ikut Yesus, sampai selama-lamanya!" 

Kehendak Allah itu ialah kita menyangkal diri. Itu yg pertama. Menyangkal diri itu apa? Kita ga lagi hidup pake kehendak pribadi. Kemarin kita udah belajar supaya dalam doa, kita simpulkan dengan pernyataan, "Ya Bapa, jadilah kehendak-Mu dan bukan kehendak-ku." Ini penting banget. Banyak dari kita punya ambisi pribadi, cita-cita pribadi dan angan-angan pribadi, tapi coba renungkan, apakah itu kehendak kita atau kehendak Bapa? Kalau itu kehendak kita, ayo mulai menyangkal diri! 

Kalau kita udah menyangkal diri, kita akan pikul salib. Salib itu penderitaan. Di kayu salib, Yesus ditusuk paku setelah dipecut, diludahi dan disiksa. Tidak hanya menderita secara fisik, tapi Dia juga dipermalukan di Golgota. Salib menggambarkan penderitaan demi cinta kasih melalui pengorbanan. Saudara mau hidup dalam kehendak Allah? Bersukacitalah ketika menderita -> 1 Petrus 4:13 (TB)  Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. Orang dunia gembira karena dapet bagian dalam warisan tapi anak-anak Tuhan bersukacita ketika dapat bagian dalam penderitaan. Inilah pikul salib! Kita menderita bersama-sama Kristus karena lakukan kebenaran dan beritakan Injil. 

Kemudian, barulah kita ikut Yesus. Ikut Yesus itu akhirnya sudah pasti indah, sebab Dia telah menyediakan tempat bagi kita di rumah Bapa. Di sini kita menderita sengsara, tapi kelak setelah kita dipanggil Bapa, kita akan mendapatkan hadiah yg terindah dari Yesus, yaitu hidup kekal bersama dengan Allah untuk selama-lamanya. Kehendak Allah mengarahkan kita pada akhir yg indah (happy ending). 

Kehendak manusia itu enaknya sementara tetapi akhirnya tersiksa selama-lamanya. Kehendak Allah itu menderita untuk sementara tetapi akhirnya ialah hidup yg kekal di dalam Kristus! 

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar 
✓ Allah tidak pernah memaksakan kehendak manusia
✓ Kehendak manusia penuh kecemaran, keburukan dan kejahatan
✓ Dengan rendah hati, mari kita serahkan kehendak kita kepada Allah
✓ Kehendak Allah ialah supaya kita menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus 
✓ Kehendak Allah mengarahkan kita pada hidup yg kekal di dalam Kristus 
Haleluya... Puji Tuhan! Amin.. 😇🙂😊💪🤝👏

Doa
Ya Bapa, aku tidak mau lagi hidup dalam kehendak manusia. Aku lelah, sebab semuanya berujung pada kekecewaan. Kini aku datang dalam kehinaan untuk menyerahkan kehendak-ku kepada-Mu. Aku mau hidup dalam kehendak Allah. Demi nama Yesus, aku memohon. Amin

30-05-2020
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN