Arah Hidup

-

2 Tawarikh 27:6 (TB)  Yotam menjadi kuat, karena ia mengarahkan hidupnya kepada TUHAN, Allahnya.

Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah kekuatan hidup kita. Hari ini kita akan belajar mengarahkan hidup kepada Tuhan.

Saudaraku, di tahun ini kita sudah hampir melewati 7 bulan dan ada 5 bulan lagi di depan kita. Sudahkah kita puas dengan 7 bulan pertama? Apakah ada hal-hal yg kita sesali di 7 bulan pertama? Mungkin ada beberapa hal yg sudah bikin kita puas tapi pasti ada juga yg kita sesali. Saudaraku, agar waktu ini menjadi berarti, mari kita mengarahkan hidup kita kepada Tuhan sama seperti Yotam. Orang yg mengarahkan hidupnya kepada Tuhan akan beroleh kekuatan. Kalo kita loyo, lesu dan lemah, mari belajar aktifkan roh bukan jiwa. Roh akan mengarahkan kita untuk datang kepada Tuhan tapi jiwa akan mengarahkan kita untuk bobo sambil membawa beban yg menumpuk di punggung. Datang kepada Tuhan akan melegakan hidup kita loh! Beban kita yg berat akan diangkat dan diganti dengan yg enak oleh Tuhan. Yeaaaaa, ada amin? Yes, haleluya! Di kala ku susah, aku dapat kelegaan ketika ku datang pada Yesus...!! Sungguh, ini nyata!

Saudaraku, kalau Tuhan ada bersama-sama dengan engkau, lalu ada mobil tersedia, saudara mau jadi pengemudinya atau penumpangnya? Banyak orang mengambil peran sebagai pengemudi padahal mereka ga tau arah dan tujuannya kemana. Orang yg ga tau arah dan tujuan hanya akan menghabiskan bensin, menghabiskan tenaga dan menyusahkan diri. Kalau sudah stress, bisa-bisa menyeruduk trotoar atau pembatas jalan. Bisa kacaw dah! Saudaraku, kita punya Tuhan yg mau pegang kendali loh dalam hidup kita. Dia sayang sama kita dan Dia mau membawa kita ke tempat yg indah, tenang dan damai. Dia tahu arah dan tujuannya. Dia lebih mengenal kita daripada engkau mengenal dirimu sendiri. Kalau kita ga tau arah, tanya pada Tuhan. Kalau kita ga tau tujuan, tanya pada Yesus. Dia tahu semuanya..! Saudaraku, mari jalani hari-hari ke depan dalam pimpinan dan kemudi Tuhan. Jangan buah jalan dan arah sendiri sebab itu pasti sesat. Ga ada jalan lain kecuali Yesus. Cuma Dia! Jadi percuma cari jalan dan arah lain, ga ada gunanya, sebab itu semua berujung pada kebinasaan. Ayo, jalani hari, minggu, bulan dan setiap waktu kita dalam kemudi Tuhan!

Saudaraku, kalau kita sudah memberi kemudi kepada Tuhan, itu artinya kita mau memberikan kehendak bebas kita pada otoritas Tuhan, itu artinya kita mau satu visi dengan Tuhan, itu artinya kita mau satu arah dengan Tuhan. Yuk, libatkan Tuhan dalam segala keputusan, dalam menentukan cita-citamu, dalam menggapai harapanmu, dalam merealisasikan segala rencanamu. Pastikan bahwa segala arah dan jalan kita adalah pilihan Tuhan. Kita semua punya Alkitab, segala hal yang Ia mau sudah tertulis di dalam Alkitab. Kalau kita suka baca dan renungkan firman, maka kita pasti jadi sahabat Roh Kudus. Ia akan berfirman bagimu, lewat hari nuranimu. Itu sangat indah dan manis! Yuk, kita songsong 5 bulan ke depan dalam kemudinya Tuhan.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Orang yg mengarahkan hidupnya kepada Tuhan pasti kuat
✓ Berilah tempat bagi Tuhan untuk jadi pengemudi dalam hidup kita
✓ Jadikan arah, tujuan dan pilihan Tuhan menjadi arah, tujuan dan pilihan kita
Tuhan Yesus menyertai Saudara. Amin! ❤😇😊

Kutipan
Berbahagialah orang yg mengarahkan hidupnya kepada Tuhan

27-07-2020
RP


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya