Jangan Mencobai
Lukas 10:25 (TB) Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Shalom, Saudaraku.. Tuhan Yesus tahu isi hati kita. Hari ini kita akan belajar jangan mencobai dan menjatuhkan orang lain.
Saudaraku, Yesus pernah mengatakan bahwa ada serigala yang menyamar seperti domba; kelihatannya baik padahal aslinya buruk. Hati-hati dengan orang seperti itu. Nah, ada seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus. Dia tidak bertanya untuk belajar tapi untuk mencobai Yesus. Jelas, ahli Taurat ini salah langkah. Kenapa? Karena dia mau mencobai Allah Yang Mahatahu. Ya ga akan bisa dong! Allah kok mau dicobai? Allah ga akan pernah bisa dicobai, sekalipun Dia ditawarkan seisi dunia ini, sama seperti caranya iblis. Kemudian, ahli Taurat ini menyebut Yesus sebagai guru. Ehmm, apakah panggilan itu tulus? Jelas enggak! Kenapa? Soalnya kalau dia menganggap bahwa Yesus guru, maka dia akan bertanya untuk belajar bukan bertanya untuk mencobai. Nah, inilah karakter yg harus kita hindari. Jangan sampai kita kelihatannya baik tapi cuma pura-pura, munafik dan bermuka dua. Jangan seperti ahli Taurat ini..!
Hmmm, coba saudara lihat lagi deh ayat di atas. Ahli Taurat ini nanya, "apa yg harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yg kekal?" Ini pertanyaan yg keliru sebab kesannya adalah ia menganggap bahwa hidup yg kekal diperoleh karena perbuatan. Efesus 2:8-9 katakan bahwa keselamatan dan hidup yg kekal tidak didapat oleh perbuatan, pekerjaan atau usaha manusia tetapi dari kasih karunia Allah. Yes, itulah yg membuat manusia beroleh hidup yg kekal. Pertanyaannya akan lebih tepat bila begini, "Guru, siapakah yang harus ku percaya untuk memperoleh hidup yg kekal?" Nah, kalau ini pertanyaannya, maka ahli Taurat ini akan mengenal bahwa Yesus adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tapi, ya gitulah, namanya juga mau mencobai, jadi dia pun nanyanya keliru. Ini jadi peringatan bagi kita. Kalau kita mencobai orang lain, maka akan banyak kekeliruan atau kesalahan yang tersingkapkan. Kita perlu bertanya dengan rendah hati dan sikap mau belajar bukan mencobai. Setuju? 😇
Tapi dahsyatnya adalah Yesus meresponi pertanyaan ahli Taurat. Yesus itu Anak Allah Yang Mahatahu. Dia sudah tahu bahwa ahli Taurat itu mau mencobai Dia, tapi Dia tetap merespon dengan kasih. Dia tetap melihat sisi baik dari ahli Taurat itu yg mau bertanya. Yesus ga terang-terangan menghakimi dan mencibir dia karena niatnya yg jahat. Enggak loh, kalau kita mau lihat ayat-ayat berikutnya, justru Yesus bercakap-cakap dengan penuh kasih. Sejelek-jeleknya manusia, Yesus tetap bisa melihat kebaikan dari orang itu dan menaruh belas kasih kepadanya. Kalau saya tahu orang mau mencobai saya, mungkin saya tidak semangat lagi untuk meresponi orang itu atau mungkin saya kesal, tapi Yesus ga begitu, Dia tetap memberi respon dan selanjutnya Yesus berikan perumpamaan tentang orang Samaria yg baik hati untuk menjelaskan praktik kasih yg perlu dilakukan oleh ahli Taurat itu. Sungguh, sikap dan karakter Kristus sangat matang dan dewasa. Dia ga ngambek sama orang yg ingin mencobai Dia. Dia justru melihat sisi positif dari pertanyaannya, mau meresponnya dan kemudian memberi perumpamaan yg mengajarkan tentang kasih. Yesus tidak hanya mengajar tentang kasih, tapi dia benar-benar praktikkan kasih kepada orang yg hendak mencobai Dia.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Jangan pernah bertanya untuk mencobai dan menjatuhkan orang lain
✓ Mencobai orang lain akan membuat kita membuat kekeliruan dan kesalahan
✓ Milikilah respon dan sikap yg baik, penuh kasih dan memandang sisi positif dari manusia meskipun mereka punya niat yg jahat.
Tuhan Yesus menyertai kita. Amin! ❤😇😊
Kutipan
Jangan bertanya untuk mencobai dan menjatuhkan orang lain
19-07-2020
RP
Komentar
Posting Komentar