Mengasihi Musuh
Lukas 6:27 (TB) "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus membawa pengajaran yg dalam bangett. Hari ini kita akan belajar mengasihi musuh.
Saudaraku, mempunyai musuh itu ada baiknya loh. Hah? Ga salah tuh? Iya ga salah! Sebab dengan memiliki musuh, kita punya kesempatan untuk menggenapi firman Tuhan. Mengasihi pacar itu biasa, mengasihi teman itu wajar, mengasihi orang tua itu wajib, tetapi mengasihi musuh itu mulia. Ciri khusus orang Kristen sejati adalah mengasihi musuhnya. Kalau kita cuma mengasihi temen, orang fasik juga begitu keles... Kalau kita cuma mengasihi pacar, anak bandel juga gitu. Kalau kita cuma mengasihi orang tua, semua orang juga gitu. Tapi kalau Saudara mengasihi musuh, ini benar-benar menandakan bahwa kita adalah murid Kristus dan kita menggenapi firman Tuhan.
Mengasihi musuh adalah tingkat yang paling tinggi dari kasih. Yesus sudah lakukan itu. Dia ga sekadar kasih pengajaran yg dalem tapi Dia sendiri lakukan itu dalam kehidupan-Nya. Di dalam Kristus tidak ada kemunafikan. Luarnya kinclong karena dalemnya bersih, itulah Yesus. Kita diperintahkan untuk masuk ke level kasih yang teratas bukan berhenti di level yg biasa aja. Mengasihi musuh bukanlah soal dia layak atau pantas mendapatkannya tapi karena kita menaruh belas kasih kepada mereka. Tolong garis bawahi itu. Bukan karena dia pantas atau layak mendapatkan kasih, tapi karena kita punya belas kasih kepada musuh kita. Kalau kita masih mikir dia ga layak terima pengampunan dari kita atau kasih dari kita, ya memang begitu. Makanya jangan titik beratkan kasih kita pada layak atau tidaknya seseorang menerima kebaikan dari diri kita. Tapi titik beratkan pada BELAS KASIH! Kenapa? Karena Yesus lakukan itu kepada kita! Apakah kita layak diampuni? ENGGAK!!! Apakah kita pantas diselamatkan? BORO-BORO, KITA PANTASNYA MASUK NERAKA! Tapi apa yg kita terima? ANUGERAH! Apa itu anugerah? Anugerah adalah pemberian cuma-cuma dari Allah bukan karena kita pantas atau layak menerimanya tapi karena Allah menaruh belas kasih kepada kita! Saya sangat tersentuh dengan ayat ini -> Yohanes 13:15 (TB) sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Saudaraku, please, saya mohon, mari jangan berpangku pada kekuatan kita sendiri. Mengasihi musuh bukanlah perkara kekuatan kita tapi ini sungguh-sungguh harus menggunakan kekuatan dan belas kasih Allah. Kita ga akan mampu mengasihi musuh dengan diri kita sendiri. Kalau kita menggunakan pemikiran dan perasaan pribadi, yg ada kita makin benci dan muak dengan musuh kita. Saya ga tau siapa musuh Saudara atau siapa yg engkau benci, entah itu suami/isterimu, mantan pacarmu, gurumu, tetanggamu, temanmu atau saudaramu, tapi satu hal yg saya tahu, kita hanya bisa mengasihi mereka dan berbuat baik kepada mereka apabila kita menghidupi kasih Allah atau agape. Kita perlu tinggal dalam Yesus dan Yesus di dalam kita. Kasih itu akan mengalir kepada siapapun, termasuk kepada musuhmu. Tidak ada lagi gengsi, tidak ada lagi malu, kita akan seperti Kristus yg tak pernah lelah mengasihi domba-domba-Nya yg terkadang bandel dan serong jalannya. Percayalah, tongkat Tuhan ada untuk menuntun kita masuk pada jalan, kebenaran dan hidup. Mari kita mengasihi musuh kita dengan kasih Kristus.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Mengasihi musuh menandakan bahwa kita orang Kristen sejati
✓ Pusatkan kasih kita kepada musuh bukan karena mereka layak atau pantas tapi karena kita berbelas kasih.
✓ Gunakan kasih Allah sebagai dasar untuk mengasihi musuh kita.
Tuhan Yesus mengasihi anak-anak-Nya. Amin!
😇❤😇
Doa
Tuhan Yesus, dengan pikiran dan perasaanku, aku tidak mampu mengasihi musuhku. Tetapi aku sadar, bahwa aku diampuni bukan karena aku layak, aku diselamatkan bukan karena aku pantas. Terima kasih buat belas kasih-Mu buat hamba. Aku mau mengasihi musuhku dengan anugerah Allah. Demi nama Yesus, aku memohon. Amin
11-07-2020
RP
Komentar
Posting Komentar