Bahaya Perceraian
Maleakhi 2:16 (VMD) TUHAN, Allah orang Israel mengatakan, “Aku membenci perceraian dan Aku membenci hal-hal yang kejam yang dilakukan orang terhadap istrinya. Jadi, jagalah roh kesatuan. Jangan khianati istrimu.” Demikian firman TUHAN Yang Mahakuasa.
Shalom, Saudaraku... Selamat hari Minggu! Hari ini kita akan belajar tentang bahaya perceraian.
Saudaraku, semenjak Corona masuk ke Indonesia, banyak kasus perceraian terjadi. Bukan gara-gara virusnya, tapi yg dijadikan alasan ialah faktor ekonomi yg menurun. Faktor ekonomi yg menurun mengakibatkan pertengkaran dalam rumah tangga dan ketidakharmonisan. Dalam masa sulit, bukan bersama-sama mencari solusi tapi malah ribut, cekcok dan akhirnya bercerai. Saya secara pribadi sedih mendengar kabar perceraian yg meningkat, baik di media sosial maupun televisi. Saudaraku, Tuhan benci perceraian. Tuhan tidak menghendaki yg namanya perceraian. Apa yg sudah dipersatukan oleh Allah ga boleh dipisahkan oleh manusia. Barangsiapa bercerai, dia berbohong kepada Allah dan juga banyak orang. Kenapa saya sebut banyak orang? Karena ikat janji nikah disaksikan oleh banyak orang dan ketika dia mengingkarinya, maka dia merusak nama baiknya sendiri di mata banyak orang. Lebih lebih lagi, dia membohongi Allah yg sudah memberikan anugerah pernikahan.
Saudaraku, perceraian dibenci oleh Allah dan kita perlu mewaspadai titik awalnya, yaitu cekcok atau keributan dalam keluarga. Jangan warnai rumah tangga dengan pertengkaran. Pertengkaran demi pertengkaran kalau dibiarkan akan terus menumpuk dan akan menunggu bom waktu ketika keduanya memutuskan untuk bercerai. Beberapa orang yg bercerai suka mengatakan, "Ini jalan terbaik buat kita." Sungguh keliru. Jalan terbaik bagi suami dan isteri ialah pemulihan hubungan bukan perceraian. Bisa ga pemulihan hubungan itu terjadi? BISA! Gimana caranya? Jagalah roh kesatuan! Roh kesatuan mengundang suami dan isteri untuk hidup dalam kasih dan rendah hati. Ini 2 kunci utama dalam hubungan rumah tangga. Kasih itu mengikat suami isteri dalam kerukunan. Rendah hati itu melingkupi suami isteri dalam kedamaian. Pelihara keduanya. Itulah cara roh kesatuan bekerja. Masa-masa sulit bukan jadi alasan untuk ngambek, saling menyalahkan dan melukai. Ga boleh gitu! Masa-masa sulit harusnya menjadi momen untuk saling membangun, menguatkan dan menghibur. Saya lebih suka lagi kalau suami isteri mau sama-sama berlutut sambil berdoa. Kalau belum pernah mencoba, silakan dicoba!
Saudaraku, kalau perceraian terjadi, anak-anak pasti jadi korbannya. Beberapa anak jadi stress, bingung dan sedih ketika orangtuanya berpisah. Meski sudah lama berpisah, efeknya masih membekas pada diri anak. Keributan dalam rumah saja bisa buat anak menderita, apalagi perceraian. Tuhan ingin agar suami dan isteri bisa bersatu untuk mencetak anak-anak kudus. Gimana caranya? Orang tua perlu jadi teladan bagi anak-anaknya. Jangan mengharapkan yg bagus buat anak kalau kita ga memberi teladan kepada mereka. Kasih suami dengan isteri akan menjadi contoh hebat bagi si anak. Saya melihat banyak anak bertumbuh dengan baik, sopan bahkan berprestasi karena orangtuanya punya hubungan yg harmonis dan sehat. Mari para orang tua, jadilah teladan yg baik bagi anak-anak, cetaklah generasi anak panah di tangan pahlawan, lahirkan anak-anak yg kudus bagi Tuhan.
Haleluya, hari ini kita sudah belajar
✓ Perceraian dibenci oleh Allah.
✓ Pelihara roh kesatuan yg dinyatakan dalam kasih dan kerendahan hati
✓ Orang tua harus melahirkan anak-anak yg kudus bagi Tuhan.
Tuhan Yesus menolong Saudara! Amin 😇❤☀️
Kutipan
Perceraian mendukakan Roh Kudus, dirimu sendiri, anak-anak dan orang banyak
30-08-2020
RP
Komentar
Posting Komentar