Bertobat dari Kejahatan
Wahyu 9:21 (TB) dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian.
Shalom, Saudaraku... Roh Kudus adalah Penghibur yg sejati. Hari ini kita akan belajar bertobat dari kejahatan.
Saudaraku, banyak kasus kejahatan yg seringkali diberitakan di televisi. Ambil saja salah satunya, yaitu mengedarkan narkoba. Sudah tahu mengedarkan narkoba itu tidak baik dan akan menjebloskan dirinya ke dalam penjara, tapi dia ga sadar juga dan tetap melakukan aksinya. Meski sudah tahu, belum tentu dia sadar dan mau melakukan yg benar. Akhirnya dia pun dipenjara. Setelah habis masa hukuman, dia bebas. Eh, ada aja niat kembali ke hidup yg lama. Dia pun jadi pengedar narkoba lagi. Begitulah manusia. Sudah tahu salah, tapi ga sadar sadar. Sudah tau jahat, tapi ga mau lakukan yg benar. Sudah tau akan dihukum, tapi tetap berani lakukan kejahatan. Itu baru satu contoh kasus. Coba renungkan, apa dosa atau kesalahan yg sudah kita tahu akibatnya tapi masih kita lakukan. Kalau kita masih terus ingin melakukannya, maka kita adalah orang bodoh dan bebal. Jangan jadi orang bodoh dan bebal, sebab mereka mengabaikan kebaikan demi melancarkan kejahatan. Orang bodoh dan bebal pasti akan masuk dalam jerat dan hukuman dan akhirnya akan disiksa dalam murka Tuhan.
Saudaraku, kelak di akhir zaman, menjelang kedatangan Kristus yg ke-2, bahkan sudah berlangsung saat ini, orang-orang yg sudah menerima ganjaran dan hukuman tidak kunjung bertobat dari kejahatannya. Yg membunuh tetap suka membunuh, yg lakukan sihir tetap suka lakukan sihir, yang cabul tetap suka cabul dan yg mencuri tetap suka mencuri. Bagi mereka, kejahatan ga ada matinya. Terus aja dilakukan selama dia hidup. Bahkan hukuman dari yg Mahakuasa tidak membuatnya sadar dan insyaf. Sungguh mengerikan, bukan? Kita harus peka ketika ada dosa yg kita lakukan. Kalau kita dihukum Tuhan, maka segera bertobat. Bertobat itu artinya berbalik 180°. Kita perlu meninggalkan yg lama dan hidup di babak yg baru. Ga ada bagusnya hidup dalam dosa. Pikiran kita tersiksa, perasaan kita tersiksa, tubuh kita pun bisa tersiksa, roh kita terjepit. Aduh, suram sekali. Bertobat itu berkaitan juga dengan membenci yang satu dan mencintai yg lain. Yes, bertobat mendorong kita untuk membenci dosa dan mencintai Tuhan. Kita harus jelas dan tegas dalam hal ini. Kita ga boleh suam-suam kuku, ga boleh abu-abu, ga boleh gaje alias ga jelas. Tentukan, mana yg mau kita pilih!
Saudaraku, selama kita masih hidup, mari kejar kekudusan. Pertobatan adalah satu langkah awal. Ke depan, kita perlu bertumbuh. Kalau kita ga menuntun pertobatan pada pertumbuhan, maka itu omong kosong. Pertobatan sejati pasti beriringan dengan pertumbuhan. Kurangnya membangun relasi dengan Tuhan akan membuka celah bagi kehidupan yg lama masuk lagi ke dalam hidup kita. Karena itu bangunlah diri kita setiap hari melalui hubungan intim dengan Tuhan. Tak ada hari tanpa bangun hubungan dengan Tuhan. Saya sangat berharap, tulisan ini tidak sekadar dibaca. Udah gitu aja. No no no, Tuhan mau kita benar-benar bangun hubungan dengan Tuhan. Bacalah Alkitab dan renungkan, puji dan sembahlah Tuhan, lalu berdoalah dengan tekun. Itu akan membuat hubungan kita dengan Tuhan makin kuat dan erat. Jangan kasih kendor. Nyatakan pertobatan kita dengan kesungguhan di dalam membangun hubungan dengan Tuhan.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Jangan jadi orang yg bodoh dan bebal dengan melakukan kejahatan lagi dan lagi.
✓ Bertobat mendorong kita untuk membenci dosa dan mencintai Tuhan.
✓ Nyatakan pertobatan yg sungguh dalam membangun hubungan dengan Tuhan
Tuhan Yesus menyertai Saudara! Amin 😇❤😊
Kutipan
Kalau sudah tau salah, maka jangan dilakukan lagi
25-09-2020
RP
Komentar
Posting Komentar