Tidak Menghiraukan Nyawa

 Kisah Para Rasul 20:24 (TB)  Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus setia, Dia sahabat kita. Hari ini kita akan belajar tidak menghiraukan nyawa.

Saudaraku, sejak pertobatan Saulus saat perjalanannya menuju Damsyik, ia dipilih menjadi alat-Nya Tuhan untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa. Tuhan pilih Saulus menjadi hamba dan rasul Kristus untuk membawa kabar keselamatan bagi orang-orang kafir yg tidak tahu kebenaran. Kalau kita baca kitab Kisah Para Rasul, mulai dari pasal 11 sampai akhir kitab, banyak sekali catatan mengenai perjalanan Rasul Paulus ke banyak kota, provinsi dan negara. Ia menghadapi banyak sengsara dan aniaya tetapi tidak pernah berhenti dan menyerah. Hidupnya sudah didedikasikan penuh kepada Kristus yg pernah menampakkan diri kepadanya. Sepanjang hari, setiap waktu, pikiran dan perkataannya ialah tentang Tuhan Yesus Kristus. Itu saja pokok pembicaraannya. Ini transformasi luar biasa. Dulunya kesel kalau denger kabar tentang Tuhan Yesus tapi justru sekarang seneng banget beritakan tentang Tuhan Yesus. Orang zaman dulu pernah bilang, jangan bilang benci sama si dia, nanti kamu jatuh cinta loh. Ini juga yg ternyata dialami oleh Paulus 😊

Bagi kita, nyawa adalah yang terpenting tapi tidak bagi Paulus. Bagi Dia, kabar tentang Injil yg terpenting. Paulus punya urutan prioritas yg beda dengan kita semua. Dia menomorsatukan Injil Kristus dan menomorsekiankan nyawanya. Dia tidak menghiraukan keselamatan nyawanya sedikit pun, asal kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah diberitakan bagi orang yg terhilang dan tersesat. Kita boleh responi dengan rasa kagum tapi kita tidak boleh hanya sekadar jadi penonton yg cuma bisa terkesan dan kagum dengan aksi pemain di lapangan. Kita harus jadi pemain di lapangan. Katanya murid, katanya pengikut Kristus, katanya ahli waris, kalau itu status kita, mari kita belajar untuk tidak menghiraukan nyawa ketika beritakan tentang Yesus. Kalau itu terlalu rumit buat kita, mari kita setia dulu dalam perkara kecil. Saudara bisa menerapkannya dengan cara tidak takut mengakui diri sebagai orang Kristen di hadapan orang lain, berani berdoa dengan menutup mata saat mau makan di kantor dan tidak malu, berani katakan tidak pada rencana jahat karena kita orang Kristen tanpa takut kehilangan jabatan atau kehilangan teman, tidak takut dan tidak malu bagikan atau kirimkan firman Tuhan di status dan lain sebagainya.

Saudaraku, hidup di dunia ini sementara saja. Kelak setelah babak pertama ini sudah usia, kita akan masuk dalam babak yg baru, yakni di langit dan bumi yg baru bersama dengan Tuhan Yesus untuk selama-lamanya. Karena itu, mari kita menempuh jalur hidup ini sampai ke garis akhir dengan baik. Gimana supaya kita mengakhiri hidup dengan baik? Jadilah surat kiriman Kristus yg terbuka setiap hari. Ga usah takut, ga usah malu, ga usah kuatir. Tuhan pernah mengatakan, barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, maka ia akan memperolehnya untuk hidup yg kekal. Paulus banyak mendekam di penjara karena nama Yesus.  Tidak hanya itu, dipukul, diseret ke pasar pun pernah. Coba bayangkan, berapa banyaknya sengsara yang Paulus alami. Tapi dia masih bersukacita senantiasa loh. Kenapa? Karena yang nomor satu itu tetap dia kerjakan, yaitu beritakan Injil. Kini, Paulus sudah sampai ke garis akhir dengan baik dan menerima mahkota kemuliaan. Nah, kita masih bertanding nih, kita masih berlomba. Mari kita lari sedemikian rupa menuju ke tujuan yg indah, yakni panggilan sorgawi sambil memberitakan Injil kasih karunia Allah buat banyak orang, mulai dari diri sendiri, keluarga, gereja, tetangga, kantor, masyarakat sampai ke ujung bumi. Semangat!

Haleluya, hari ini kita sudah belajar
Mari dedikasikan diri kita bagi Tuhan Yesus.
✓ Nomor-satukan pemberitaan Injil dan bukan nyawa kita.
✓ Tempuh jalan hidup ini dan capailah garis akhir dengan baik.

Tuhan Yesus menyertai kita. Amin! 😊😇❤

Kutipan
Ketika berita Injil menjadi yg nomor satu, maka kita pasti mengakhiri hidup dengan baik dan mulia.

09-09-2020
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN