Senjata Kemenangan

 2 Tawarikh 20:22 (TB)  Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat TUHANlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.

Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus layak dipuji dan disembah. Hari ini kita akan belajar senjata pujian dan penyembahan.

Saudaraku, saya sangat suka kisah Raja Yosafat. Saya harap saudara baca 2 Tawarikh 20. Ini kisah kemenangan yg dahsyat dan ajaib sekali. Kenapa? Karena Allah sendiri yg berperang melawan musuh dari bangsa Israel. Waktu itu bangsa Amon dan Moab mau nyerang bangsa Israel. Bangsa Israel tentu takut karena mereka bangsa yg kuat. Apa yg Raja Yosafat lakukan ketika dia takut? Dia mencari Tuhan! Ini dia, ini yg harus kita perhatikan dan terapkan. Kalau kita takut, jangan fokus sama kondisi dan keadaan di hadapan kita tapi fokus sama Tuhan yang mampu mengatasi segala kondisi dan keadaan yg sulit dan rumit. Kadang ketika kita takut, kejiwaan kita jadi terganggu, bisa jadi mimpi buruk atau ga bisa tidur. Takut itu bisa diatasi kok. Kuncinya ialah mencari Tuhan! Itu aja... Yesaya 41:10 katakan kita ga boleh takut sebab Tuhan memegang kita dengan tangan kanan-Nya yang memberi kemenangan. Musuh boleh datang dan ingin menyerang, tapi Tuhan akan bela kita. Karena itu jangan takut sama musuh, tapi takutlah pada Tuhan. Ingat, saya pernah tulis begini, "Kalau kita takut sama Tuhan, maka kita tidak akan lagi takut kepada siapapun." Takut kepada Tuhan dinyatakan dengan mencari Tuhan. Rasa takut akan musuh, kesusahan dan serangan pun sirna, sebab Tuhan memberi ketenangan kepada kita

Saudaraku, ketika kita mencari Tuhan, maka dengan segera Tuhan akan menjawab. Jawaban Tuhan yg memberi ketenangan perlu kita responi dengan syukur. Yosafat dan jemaah Israel sujud sembah. Mereka berlutut sampai mukanya sampai ke tanah. Ini merupakan sikap yang rendah hati sekali. Di hadapan Tuhan, kita perlu datang serendah-rendahnya. Meski Yosafat adalah raja, ia tak sungkan untuk berlutut bahkan sampai mukanya sampai ke tanah. Orang yg rendah hati akan ditinggikan oleh Tuhan. Orang yg bersujud kepada Tuhan ialah mereka yg mengakui bahwa kita lemah dan Tuhan kuat, kita tak mampu dan Tuhan sanggup. Respon ini yg perlu kita tunjukkan hari lepas hari. Jangan biarkan kita berjalan tanpa Tuhan. Awasi langkah kita dengan saksama. Jangan sampai kita berdiri tegap karena kesombongan dan sikap sembrono yg sok jago. Pakailah lutut kita untuk bersujud. Kita sering pakai tangan, kaki bahkan jari untuk banyak hal. Sekarang saya bertanya, sudahkah kita gunakan lutut kita? Kalau sudah, digunakan untuk apa? Saya harap lutut kita digunakan untuk sujud menyembah Tuhan. Tutuplah pintu kamar, menyendiri bersama Tuhan dan sujudlah di hadapan takhta hadirat Tuhan.

Apa hasilnya? Peperangan melawan bangsa Amon dan Moab tidak dilakukan dengan pedang atau kereta berkuda. Tuhan sendiri yg berperang bagi umat-Nya. Senjata bangsa Israel apa dong? Kok mereka bisa menang? Senjata mereka ialah pujian dan penyembahan. Ini yg bikin saya salut, takjub dan heran dengan peperangan yg satu ini. Alkitab mencatat bahwa bangsa Israel bersorak-sorai dan menyanyikan puji-pujian lalu Tuhan melakukan penghadangan dan musuh pun terpukul kalah. Sangat unik bin ajaib, musuh malah saling bunuh-membunuh. Tanpa dihajar dan ditombak, mereka tumbang oleh cara Tuhan yg hebat. Mungkin musuh kita bukanlah penjajah lagi. Bisa jadi musuh kita ialah godaan setan, keterpurukan, kemalasan, kebencian dan lain sebagainya. Musuh itu bisa dikalahkan, salah satu caranya ialah dengan menyanyikan puji-pujian. Ada kuasa dalam pujian dan penyembahan. Hidup orang Kristen ga melulu soal baca firman dan doa. Kita justru perlu terus menaikkan puji-pujian. Di situlah terletak kekuatan kita. Dalam puji-pujian, ada Tuhan yg bertakhta dan bersemayam. Dia tidak akan tinggal diam. Dia akan memerintah dan berkuasa sehingga setiap musuh ditaklukkan dan ditundukkan di bawah kakinya. Dia menang sekaligus membawa umat-Nya dari kemenangan pada kemenangan hari lepas hari.

Haleluya, hari ini kita sudah belajar
✓ Saat kita takut, carilah Tuhan
✓ Gunakan lutut untuk sujud dan menyembah Tuhan.
✓ Senjata perlawanan kita ialah puji-pujian dan penyembahan
Tuhan Yesus menjamah umat-Nya! 🙂😇❤

Kutipan
Senjata kita ialah pujian dan penyembahan.

20-10-2020
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT