Bayar Harga
2 Samuel 24:24 (TB) Tetapi berkatalah raja kepada Arauna: "Bukan begitu, melainkan aku mau membelinya dari padamu dengan membayar harganya, sebab aku tidak mau mempersembahkan kepada TUHAN, Allahku, korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa." Sesudah itu Daud membeli tempat pengirikan dan lembu-lembu itu dengan harga lima puluh syikal perak.
Shalom, Saudaraku... Ajaib Kau Tuhan, penuh kuasa, sanggup pulihkan keadaanku. Hari ini kita akan belajar bayar harga.
Saudaraku, masih tentang Daud, kita akan belajar dari aspek lain ya. Dari 1 tokoh Alkitab, kita bisa belajar banyak hal, dari teladan bahkan dari kesalahannya. Alkitab sungguh buku yg ajaib, yg diilhamkan Allah untuk mengajar kita hidup dalam kebenaran. Saudaraku, waktu itu Daud disuruh pergi oleh nabi Gad untuk mendirikan mezbah. Ketemulah Daud dengan Arauna orang Yebus. Arauna kaget dan merasa terhormat sebab raja datang kepadanya. Arauna punya lembu-lembu untuk dipersembahkan sebagai korban bakaran. Nah, Arauna bilang kepada Daud untuk memilih dan mengambil lembu-lembu yg dipandang baik. Gratis loh! Arauna ikhlas dan tulus mau kasih lembu-lembu itu kepada Daud. Tapi apa yg Daud lakukan? Daud ga mau mempersembahkan korban kepada Allah dengan tidak membayar apa-apa. Keren sekali! Banyak di antara kita pengen gratisan, aji mumpung, tapi Daud ga gitu. Dia paham betul bahwa hidupnya ialah pemberian dari Allah dan Allah sudah mengaruniakan kelimpahan baginya. Itu sebabnya Daud mau berikan sesuatu dengan bayar harga bukan gratisan. Ini sikap yg harus kita teladani. Kita masih punya sesuatu untuk dapat dipersembahkan bagi Tuhan. Mari kita berikan persembahan dengan apa yg kita miliki bukan dengan gratisan dan aji mumpung. Mari korbankan harta kita untuk dipersembahkan bagi Tuhan.
Saudaraku, kita perlu mengelola dengan baik apa yg sudah kita miliki. Beberapa dari kita mengeluarkan uang banyak untuk memenuhi gaya hidup dan keinginan tapi memberi sedikit atau bahkan ga memberi untuk persembahan dan pelayanan. Ada yg punya pola pikir begini, "Untuk memenuhi gaya hidup dan keinginan pribadi kan harus dipenuhi oleh diri sendiri, ga ada orang yg mau ngasih, tapi kalau untuk pekerjaan Tuhan dan pelayanan kan banyak yg ngasih, jadi saya ga usah ngasih ah." Wah, kalau gitu bahaya dah! Kita pun harus terlibat loh dalam memberikan persembahan. Jangan andalkan orang lain dan berharap gratisan. Ada orang-orang yg peduli dan murah hati untuk pekerjaan Tuhan dan pelayanan, tapi itu bukan alasan bagi kita untuk ga mau memberi. Mental gratisan ini harus dibuang. Kita perlu belajar bayar harga meski gratisan pun pelayanan masih bisa jalan.
Saudaraku, banyak cara untuk menyatakan kasih kita kepada Tuhan, bisa lewat baca firman, pujian dan penyembahan, tekun berdoa dan lain sebagainya. Nah, memberikan persembahan pun menjadi salah satu tanda kasih kita kepada Tuhan. Tuhan itu Mahakaya. Segalanya adalah kepunyaan Tuhan. Dia yg punya bintang di langit. Kita mau beli bintang milik Tuhan? Jual ginjal aja ga akan cukup bayar itu bintang. 100 Triliun pun ga ada harganya dibandingkan kekayaan yg Tuhan miliki. Lantas, apakah Tuhan perlu uang dan harta kita? Tentu tidak. Yang dia kehendaki ialah hati kita. Yes, hati kita yang tidak terikat dengan uang, hati kita yg tulus dan penuh sukacita ketika memberi, hati kita yg bersyukur ketika dapat memberikan persembahan. Ini dia! Yang Tuhan perhatikan bukan uangnya tapi hati kita. Ingat kisah janda miskin yg berikan persembahan? Nominalnya ga seberapa tapi dia bayar harga, gak gratisan. Dia berikan apa yg ia miliki dengan tulus dan sukacita. Ini dia yg Tuhan perhatikan. Sungguh berbahagia orang yg memberi bagi pelayanan dan pekerjaan Tuhan!
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Berikan persembahan bagi Allah dengan membayar harga
✓ Jangan miliki mental gratisan
✓ Yang Tuhan perhatikan ialah hati yg tulus dan bersukacita saat memberi
Tuhan Yesus mengasihi kita! Amin 😇🙏😊
Kutipan
Berikanlah persembahan dengan membayar harga sambil bersukacita dan dilingkupi dengan ketulusan
27-01-2021
RP
Komentar
Posting Komentar