Gagal Didik Anak
1 Samuel 3:13 (TB) Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!
Shalom, Saudaraku... Jangan takut, percaya saja kepada Tuhan! Hari ini kita akan belajar jangan gagal didik anak.
Saudaraku, waktu Samuel masih kecil, ada seorang imam yg menjabat namanya Imam Eli. Imam Eli punya 2 anak yang juga bertugas sebagai imam, namanya Hofni dan Pinehas. Mereka berdua ternyata menyalahgunakan tugas mereka sebagai imam. 2 anak Eli ini jahatnya bukan main. Anak imam tapi kelakuannya sangat amat memprihatinkan. Bukan cuma anak imam, tapi mereka pun punya jabatan imam. Alkitab dengan terus terang membongkar cela dan keburukan dari Hofni dan Pinehas. Apa saja perbuatan jahat mereka?
- Memandang rendah korban untuk Tuhan
- Tidur dengan perempuan-perempuan yg melayani di Kemah Pertemuan. Bayangin, Kemah Pertemuan itu ibarat gereja hari ini. Itu tempat ibadah tapi mereka jadikan tempat sundal. Sungguh menyedihkan.
- Tidak mengindahkan perkataan orang tua
Masih ada cela lainnya. Sungguh menyedihkan sekali. Jabatan imam atau pendeta atau penatua atau guru sekolah Minggu atau pelayan Tuhan bukanlah jaminan seseorang punya karakter yg serupa dengan Kristus. Masih ada pelayan-pelayan Tuhan yg hidupnya sembarangan dan serupa dengan setan. Ini jadi teguran bagi kita untuk benar-benar menyelidiki hati di dalam Tuhan agar tidak kedapatan seperti Hofni dan Pinehas.
Saudaraku, sebagai orang tua, Eli pun turut dihukum oleh Tuhan. Kenapa? Karena Eli tidak memarahi anak-anaknya. Kalau perbuatan anak sudah menyimpang dan kelewat batas, sudah saatnya orang tua ambil tindakan keras. Jangan cuma kasih nasihat, tapi harus berani marahi anak dengan tegas, serius bahkan keras. Mendidik anak memang ada levelnya, mulai dari menasihati, menegur sampai menghajar. Jangan kira menghajar itu kejam. Menghajar itu merupakan salah satu tindakan kasih bagi anak loh. Dengan jelas Allah menyatakan bahwa anak yang dikasihi ialah mereka yg dihajar. Kalau ga dihajar, mereka hanyalah anak gampangan. Eli gagal dalam mendidik anak makanya Tuhan hukum keluarga Eli. Meskipun mungkin banyak perbuatan baik yg sudah dikerjakan oleh Eli, tapi tidak serta merta memadamkan amarah Tuhan. Hofni dan Pinehas pun tewas ketika dihajar oleh orang Filistin. Iman Eli pun mati karena jatuh telentang sampai batang lehernya patah. Sungguh memperihatinkan akhir hidup keluarga ini. Hukuman Tuhan itu nyata dan menimpa orang-orang yg hidup dalam kejahatan dan kelalaian.
Saudaraku, Allah itu api yg menghanguskan. Api yg menghanguskan itu akan memisahkan yang berkenan bagi-Nya dengan yang tidak. Ada Samuel yg dididik oleh Imam Eli. Di samping itu, ada Hofni dan Pinehas yg hidupnya ga karuan. Tuhan tidak mau Samuel larut dalam kejahatan kedua anak imam Eli. 2 orang ini harus dihanguskan dulu. Tuhan jaga Samuel, Tuhan amankan Samuel. Kasih Allah bisa dinyatakan dengan menjamin kehidupan Samuel untuk hidup dalam lingkungan yg sehat dan untuk mengakhiri generasi imam yg bobrok. Samuel menjadi generasi penerus yg berkenan bagi Allah dan disukai oleh manusia. Mari kita jadi seperti Samuel yg hidup benar di hadapan Allah. Mari jadi generasi yg memulai kembali kebenaran dan kekudusan. Mari hidup dalam tuntunan dan penyertaan Allah.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Jangan jadi pelayan Tuhan yang hidupnya sembarangan
✓ Hukuman Tuhan ditujukan bagi orang-orang yg setia pada kejahatan.
✓ Mari jadi generasi yg memulai kembali hidup yg kudus dan benar
Tuhan Yesus menyertai kita. Amin! 😇❤😊
Kutipan
Jangan gagal dalam mendidik anak-anak
17-01-2021
RP
Komentar
Posting Komentar