Mengutamakan Kepentingan Orang Lain
Yosua 19:49 (TB) Setelah orang Israel selesai membagikan negeri itu menjadi milik pusaka mereka menurut daerah-daerahnya, maka kepada Yosua bin Nun diberikanlah milik pusaka di tengah-tengah mereka.
Shalom, Saudaraku... Bapa mengasihi kita bagaikan biji mata-Nya. Hari ini kita akan belajar mengutamakan kepentingan orang lain.
Saudaraku, setelah orang Israel berperang dan menduduki daerah di tanah Kanaan, bangsa ini pun menerima milik pusaka. Setiap suku dikasih bagian. Suku Ruben dapet, suku Simeon dapet, suku Yehuda dapat, suku Isakhar dapet, pokoknya semua suku dapet kecuali suku Lewi ya. Kenapa coba? Kalau belum tau, cari tau ya 😇 Nah, kita tahu bahwa pemimpin bangsa Israel saat berperang untuk menduduki tanah Kanaan ialah Yosua. Dia yang pimpin peperangan melawan bangsa Amori, Yerikho, Ai dan daerah-daerah lainnya. Ketika waktunya tiba untuk pembagian daerah, ternyata Yosua ga egois loh. Dia ga buru-buru mikirin bagian mana yg mau dia ambil dan duduki. Enggak loh. Meski dia pemimpin, dia justru utamakan kepentingan orang lain dulu. Dia perhatikan suku-suku Israel yg perlu dapat bagian di tanah Kanaan. Inilah contoh pemimpin yg baik, mengutamakan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri. Meski ia bisa menentukan bagiannya lebih dulu bahkan menduduki lebih banyak daerah, tapi ia ga lakukan hal itu. Yosua bersikap bijak sekali dengan membagikan milik pusaka suku-suku Israel lebih dulu.
Saudaraku, seringkali kita terlalu mencintai dan mengasihi diri sendiri sampai-sampai ga peduli sama orang lain. Kita juga sering mengedepankan hak kita daripada kewajiban kita. Kita lebih cenderung suka meminta bukan memberi, menuntut bukan mendukung. Sungguh kita harus berkaca dan sadar diri, betapa buruknya diri kita. Kita harus belajar merendahkan diri satu terhadap yg lain. Mengasihi sesama itu artinya memandang orang lain lebih penting sehingga perlu bagi kita untuk memberi. Kita perlu benar-benar belajar dan mempraktikkan hal ini mulai dari hal-hal sederhana supaya kita bisa naik level menjadi orang yg mengutamakan kepentingan orang lain lebih daripada diri sendiri. Apa contoh sederhananya? Mempersilakan orang makan lebih dulu, mempersilakan orang duduk di tempat kita dan kita yg berdiri dan meski banyak lagi contoh lainnya.
Saudaraku, Tuhan Yesus sangat mengasihi manusia. Ia memperhatikan kepentingan manusia hingga Ia yg adalah Allah Pencipta langit dan bumi mau menjadi manusia, merendahkan diri-Nya sampai mati di kayu salib. Bukankah itu menyatakan bahwa Ia sungguh-sungguh tidak egois? Itulah Kristus, Raja kita. Ia sudah beri teladan dan contoh nyata. Saat masa-masa pelayanan-Nya, banyak sekali orang mencari Dia dan memerlukan jamahan tangan-Nya. Ia pun berkhotbah dan mengajar ke sana ke mari. Mungkin Dia lelah, cape dan letih, tapi Ia tetap melayani loh. Ia tidak berhenti. Ada orang menghujat Dia, benci kepada-Nya bahkan berencana untuk membunuh Dia, tapi apa yg Ia lakukan? Ia tetap mengasihi orang yg membenci diri-Nya. Inilah praktik dari mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri. Yesus benar-benar tidak egois. Ia tetap melayani karena Ia peduli dan memperhatikan kebutuhan orang banyak. Ia mengasihi manusia yg terhilang dan tersesat. Tuhan Yesus sangat baik.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Jadilah pemimpin yg mengutamakan dan memperhatikan kepentingan orang lain lebih dulu
✓ Buang keegoisan dengan belajar mempraktikkan kasih dalam hal memberi
✓ Tuhan Yesus memberi teladan nyata bagaimana caranya mengutamakan kepentingan orang lain
Roh Kudus membimbing kita. Amin! ❤😊😇
Kutipan
Ya Tuhan, ajarlah diri kami untuk mengutamakan kepentingan orang lain
10-01-2021
RP
Komentar
Posting Komentar