Memuji dan Menyembah

 Mazmur 63:4 (TB)  (63-5) Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.

Shalom, Saudaraku... Kasih setia-Mu lebih dari hidup! Hari ini kita akan belajar memuji dan menyembah Allah seumur hidup.

Saudaraku, hidup ini sangat amat berharga. Hidup ini ga bisa dibeli dengan harga berapapun. Tidak ada orang yg sukarela menjual dirinya. Hidup ini terlalu mahal untuk dibeli. Tapi ternyata ada yg lebih berharga dari pada hidup. Wahh, beneran? Hidup aja udah sangat berharga, masa ada yang lebih berharga dari hidup? Yes ada,  itulah kasih setia Tuhan. Kenapa itu lebih berharga dari hidup? Karena kasih setia Tuhanlah yang menghidupkan kita. Tanpa kasih setia Tuhan, kita ini mati dan tidak berdaya. Keren sekali! Banyak orang mengasihi, tapi ga bisa mempertahankan kasih itu. Dia pernah mengasihi tapi ga setia dalam mengasihi. Beda dengan Allah. Dia mengasihi tapi dia juga setia melakukannya. Allah ga tanggung-tanggung dalam menyatakan kebaikan-Nya. Dia beri paket lengkap, yaitu kasih setia dan itulah yg menghidupkan kita sampai hari ini.

Saudaraku, kasih setia Tuhan merupakan alasan kuat bagi kita untuk memegahkan Tuhan serta memuji Allah di sepanjang hidup kita. Kenapa harus sepanjang hidup? Karena selama kita bernafas, selama kita hidup, kasih setia Tuhan tetap ada dan kita patutnya berterima kasih serta bersyukur buat kebaikan Tuhan. Dengan apa kan kami balas kebaikan Tuhan kalau bukan dengan memuji dan menyembah Tuhan? Memuji Tuhan harus jadi gaya hidup kita. Penuhi mulut kita dengan pujian. Banyaklah bernyanyi lagu rohani. Bukan karena lagunya enak tapi karena memuji Tuhan itu menyenangkan. Menyembah Tuhan harus jadi keinginan dan kesukaan kita. Jangan terlalu fokus dengan alunan musik dan harmonisasi nada dalam suatu lagu tapi fokuslah dengan hati yg menyembah. Ingat, Tuhan tidak pernah cari penyanyi tapi Dia cari penyembah.

Saudaraku, Daud pun menaikkan tangannya demi nama Tuhan. Ia memberikan penghormatan kepada Allah semesta alam. Ada gerak tubuh saat menyembah. Daud bukan orang yg kaku dan bukan orang yg malu-malu dalam mengekspresikan perasaannya kepada Allah. Dia buka segenap hati, jiwa dan tubuhnya bagi Allah yg hidup. Daud pun pernah menari-nari hanya menggunakan sarung linen pendek yg diikat di pinggangnya. Dia menari-nari dengan penuh semangat untuk menghormati Tuhan. Kalau ada orang yg berekspresi di hadapan Tuhan, bisa aja ada yg nyinyir. Isteri Daud pun nyinyir. Dia melihat suaminya seperti orang yg hina dan memandang rendah suaminya. Tapi Daud tidak terpengaruh dengan nyinyiran istrinya. Dia bahkan mau menghinakan dirinya lebih dari pada itu. Artinya Daud bersedia merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan. Dahsyat sekali. Mari kita pun memuji Tuhan dengan ekspresi yg tulus dan murni di hadapan Tuhan. Jangan malu dan jangan sungkan. Dalam penyembahan, nikmatilah hubungan pribadi dengan Tuhan tanpa menghiraukan sekitar Anda.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Kasih setia Tuhan lebih dari hidup karena kasih setia Tuhan yg menghidupkan kita
✓ Sepanjang umur hidup ini, marilah kita memuji dan menyembah Tuhan
✓ Ekspresikan hati kita dengan tulus dan murni melalui gerak tubuh yg menghormati Tuhan
Roh Kudus membimbing kita! Amin 😇❤🌟

Kutipan
Pujian dan penyembahan ku persembahkan bagi Tuhan yang penuh kasih dan setia 

19-03-2021
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN