Hikmah dari Ratapan
Ratapan 5:20 (TB) Mengapa Engkau melupakan kami selama-lamanya, meninggalkan kami demikian lama?
Shalom, Saudaraku yg terkasih. Pahitnya kenyataan dan tak mampu berjalan, Yesus ada di sana dan memberiku jawaban. Hari ini kita akan belajar hikmah dari ratapan.
Saudaraku, pernahkah engkau meratap? Saat meratap, akan timbul banyak pertanyaan di hati kita. Mengapa? Mengapa dan mengapa? Mengapa harus begini..?? Mengapa harus sekarang? Mengapa ini menimpa saya? Mengapa Engkau tega melakukan ini kepadaku? Saat kita masuk dalam pencobaan yg berat, ujian yg rumit, di situlah kita akan bergumul dengan Allah di dalam ratapan. Kita harus sadar bahwa hidup ini tidak melulu bahagia, tidak selalu senang dan tidak selalu tersenyum. Ada masanya ketika kita mencucurkan air mata, ga tau gimana dan berat sekali hadapi masalah. Pernahkah Saudara alami hal ini? Titik ini merupakan titik yg sangat berat dan menguras kekuatan jiwa kita. Kita tidak boleh menyimpulkan bahwa Tuhan telah membuang kita namun kita boleh dengan rendah hati berbantah dengan Dia, bergumul tentang apa yg terjadi dalam hidup ini. Tuhan berikan ruang untuk itu dan di waktu yg tepat kita akan mengerti betapa indahnya rencana Tuhan dalam hidup kita.
Saudaraku, 2 hari lalu, seorang pelayan Tuhan bernama Raditya Oloan dipanggil Tuhan. Ia banyak memberitakan firman dan melayani anak-anak muda. Ia menjadi inspirasi bagi banyak orang karena kisah pertobatannya. Karena sakit, ia meninggal di usia 36 atau 37 tahun. Saya tidak tahu pasti percisnya. Dalam kondisi ini, beberapa orang akan meratap, khususnya keluarga dan teman dekat Bang Radit. Ini menjadi pukulan yg keras bagi mereka. Pertanyaan mengapa akan muncul berkali-kali. Sekalipun kita sudah hidup di dalam Tuhan, sudah mengaku percaya dan mengalami kebaikan Tuhan, namun hal itu tidak menjamin bahwa kita tidak lagi mempertanyakan kebaikan Tuhan. Nabi-nabi di perjanjian lama banyak yg bergumul dengan Tuhan, mempertanyakan keadilan dan kebaikan Tuhan. Di balik segala peristiwa yg sudah terjadi, khususnya kejadian yg mengundang duka, percayalah bahwa semuanya ada dalam kendali dan kedaulatan Tuhan. Orang percaya tidak boleh larut dalam ratapan. Kita harus percaya bahwa rencana Tuhan itu selalu berujung indah dan baik. Kita tidak mengerti hari ini tapi ketika kita mau bergumul di dalam Tuhan, maka kita akan tahu bahwa kedukaan dan pencobaan membuat kita timbul seperti emas yg murni dan makin berharga.
Saudaraku, kita harus dengan rendah hati mengakui bahwa perasaan kita tidak selalu benar sedangkan tindakan Tuhan selalu benar. Kita mungkin sering merasa Tuhan melupakan kita dan meninggalkan kita. Tapi ingat, itu perasaan kita. Perasaan itu bisa salah apalagi kalau perasaannya bertolak belakang dengan karakter Tuhan. Mungkinkah Tuhan melupakan kita? Mungkinkah Tuhan meninggalkan kita? Selama kita mengasihi Tuhan, tidak ada sejarahnya Tuhan melupakan dan meninggalkan kita. Itu ga mungkin banget. Kalau kita merasa seperti itu, perasaan kitalah yg salah. Hati-hati dengan perasaan manusia. Jangan berasumsi. Iya, jangan andalkan asumsi. Asumsi itu belum terjamin kebenarannya. Kita seringkali menduga-duga sehingga itu membuat pikiran kita sakit dan kacau. Jangan biasakan diri seperti itu. Kita harus mendasari segala sesuatu pada hal yg benar dan tepat, yaitu firman Tuhan. Tuhan katakan bahwa rencananya indah. Katakanlah "ya dan amin". Tuhan katakan bahwa janjinya pasti digenapi. Katakanlah "ya dah amin". Jika itu belum terjadi, tetaplah percaya. Tuhan ga pernah berubah kok. Kita yg labil, yg suka berubah-ubah. Mari percaya penuh pada firman Tuhan yg tidak pernah ingkar janji. Belajarlah tekun menanti, sabar dalam kesesakan. Tuhan akan ubah ratapan kita menjadi tarian ketika kita setia menanti janji-Nya.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Hidup tidak selalu bahagia dan senang. Masa-masa meratap akan mewarnai hidup kita
✓ Ratapan dan pencobaan menjadi media untuk membuat kita timbul seperti emas yg murni dan makin berharga
✓ Jangan mengandalkan perasaan dan asumsi. Percayalah kepada firman Tuhan!
Tuhan Yesus menjamah kita! Amin 😇🥳☀️
Kutipan
Engkau boleh bergumul dengan Tuhan tapi jangan pernah menyimpulkan bahwa Tuhan telah membuang kita yg percaya
08-05-2021
RP
Komentar
Posting Komentar