Menjadi Pengajar

 Yehezkiel 44:23 (TB)  Mereka harus mengajar umat-Ku tentang perbedaan antara yang kudus dengan yang tidak kudus dan memberitahukan kepada mereka perbedaan antara yang najis dengan yang tahir.

Shalom, Saudaraku... Kudus kuduslah, kuduslah Tuhan, Allah semesta alam! Hari ini kita akan belajar menjadi pengajar.

Saudaraku, tidak semua dari kita berprofesi sebagai guru. Tugas seorang guru adalah mengajar tapi mengajar orang lain tidak harus dilakukan oleh guru. Oleh yang bukan guru pun bisa. Seorang ibu adalah pengajar pertama bagi anak-anaknya di rumah. Apakah ibu seorang yg berprofesi sebagai guru? Bukan..  Mungkin ibu kita berprofesi sebagai ibu rumah tangga atau staff administrasi di kantor atau agen penjual rumah atau profesi lainnya tapi ibu bisa mengajar. Nah, bukan hanya guru dan ibu yg boleh mengajar, kita pun boleh mengajar. Mengajar siapa? Mengajar sesama kita tentang apa yg telah Tuhan perintahkan bagi kita. Mengajar menjadi satu perintah yg terkandung dalam Amanat Agung loh. Tugas mengajar bukan dialamatkan kepada guru, dosen atau pendeta tapi kepada semua orang percaya, kepada Saudara dan saya. Waww, mengajar itu penting sekali ternyata! Mari kita mengajar!!!

Saudaraku, untuk bisa mengajar, kita perlu belajar. Ini dia! Kalau kita mau memperlengkapi orang lain maka kita perlu dengan rendah hati untuk diperlengkapi lebih dulu. Kita ga bisa langsung ngajar orang lain tanpa belajar dulu nanti bisa-bisa kita salah mengajar, ga tahu arah dan tujuannya, ga ngerti maksudnya dan akhirnya malah menyesatkan orang. Di era teknologi sekarang ini, banyak sekali media yg bisa kita gunakan untuk belajar. Ada orang-orang di luar sana yang mau memperlengkapi kita. Kalau Saudara mau belajar firman Tuhan lebih dalam, boleh chat saya ya, nanti saya akan beritahukan medianya dan caranya. Ada suatu kelas untuk belajar firman Tuhan. Kalau mau, chat saya ya 😇. Selama masih bisa berpikir, mari kita gunakan pikiran ini untuk belajar. Jangan manjakan pikiran kita dengan tidur, makan dan bersenang-senang. Pakailah pikiran kita untuk belajar. Saya yakin sekali, belajar tidak hanya akan berguna bagi diri Saudara tapi akan menjadi saluran berkat bagi banyak orang serta bagi kemuliaan nama Tuhan.

Saudaraku, pelajaran apa yg Tuhan perintahkan untuk kita ajarkan bagi orang lain? Tuhan mau kita ajarkan orang lain untuk mengetahui perbedaan antara yg kudus dan tidak kudus serta antara yang najis dan yang tahir. Seseorang lahir bukan dengan pengetahuan yg banyak. Dia ga tahu apa-apa. Dia perlu belajar, dari kecil, remaja, pemuda sampai dewasa. Dia perlu terus belajar. Jangan kira orang dewasa sudah tahu semua yg kudus. Masih banyak juga yg belum mengerti. Jangan kira anak muda sudah tahu mana yg tahir, sebagian dari mereka belum tahu. Ada juga golongan yg udah ngerti apa itu kudus, apa itu najis, tapi masih hidup dalam kenajisan. Nah, orang ini juga perlu pengajaran. Kalau mereka perlu pengajaran, berarti mereka perlu Saudara. Mereka perlu hikmat dari perkataan Saudara. Kita perlu gunakan mulut ini untuk mengajar, memberitakan kebenaran, kekudusan dan pentahiran. Ini penting sekali. Jangan jadi orang yg diam saja, ga ngomong apa-apa dan ga peduli sama orang yg ada di sekitar. Ayooo, ajar mereka, kasih tau mana yg kudus dan ajak mereka hidupi kekudusan di dalam Tuhan. Mari terus mengajar!

Haleluya, hari ini kita sudah belajar
✓ Mengajar merupakan tugas penting yg perlu dikerjakan oleh orang percaya
✓ Untuk bisa mengajar, kita perlu belajar dulu.
✓ Ajarkan orang lain untuk hidup kudus  dan tahir.
Tuhan Yesus memberkati! Amin ❤☀️😇

Kutipan
Jadikan mulut kita menjadi saluran pengajaran bagi orang lain

17-05-2021
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN