Sengsara Orang Benar

 Daniel 6:4 (VMD)  Namun, ketika pengawas yang lain dan wakil raja mendengar hal itu, mereka sangat cemburu. Mereka berusaha mencari alasan menuduh Daniel. Jadi, mereka mengawasi yang dilakukan Daniel, ketika melakukan pekerjaan di pemerintahan, tetapi mereka tidak menemukan kesalahan pada Daniel. Jadi, mereka tidak dapat menuduhnya karena kesalahannya. Daniel ialah seorang yang dapat dipercayai. Ia tidak mencuri dari raja dan bekerja sangat keras.

Shalom, Saudaraku... Meskipun seribu lawan di depanku tak akan ku takut sebab Kau besertaku! Hari ini kita akan belajar sengsara orang benar.

Saudaraku, kita semua sudah tahu bahwa Daniel adalah orang benar, saleh dan jujur. Dia adalah orang yg sangat berprestasi di dalam pemerintahan, baik di Kerajaan Babel, Media dan Persia. Jangan kira orang benar itu hidupnya aman dan tenteram. Tuhan mengasihi orang benar tapi itu bukan jaminan bahwa hidupnya akan baik-baik saja dan bebas dari bahaya. Justru semakin kita hidup dalam kebenaran, maka seringkali ujiannya makin berat. Saya kagum dengan cara Tuhan mendidik orang-orang besar. Orang-orang besar ialah mereka yg diuji di lapangan. Yusuf diuji begitu berat di lingkungan keluarga, di rumah majikan sampai ke penjara. Daud dikejar-kejar Saul dan hendak dibunuh. Dan kini Daniel pun hendak dijatuhkan oleh orang-orang yg cemburu kepadanya. Mereka ditempa di lapangan dan tetap setia kepada Tuhan. Mereka tidak kecewa dengan Tuhan. Tetap berpegang pada kebenaran sekalipun merasakan kesesakan, kesusahan dan kerumitan. Yes, kita harus belajar teguh di dalam kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan.

Saudaraku, Daniel sudah lakukan bagian yang terbaik namun ia tidak menerima respon yg baik dari rekan kerjanya. Rekan kerja ingin menjatuhkan dia. Mereka ga suka dengan Daniel. Perhatikan, inilah anak-anak Iblis. Mereka akan iri hati dengan orang yg berbuat kebenaran, menunjukkan kesetiaan dan memelihara kejujuran. Anak-anak Iblis akan menjerat orang benar supaya jatuh dan kepeleset. Jangan pernah iri dengan orang benar. Kalau kita iri, itu tandanya kita anak-anak Iblis. Aduh mengerikan sekali. Jangan jadi anak Iblis! Iblis mencoba untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Kejam sekali! Ujian anak-anak Tuhan itu tidak mudah. Prosesnya berat bahkan kadang sakit. Daniel pasti berharap dapat kebaikan demi kebaikan tapi nyatanya dia dapat keburukan. Namun dalam skenario Tuhan, Ia sanggup ganti kesesakan kita jadi kesukaan besar.

Saudaraku, anak-anak Iblis ini berhasil menjerat Daniel di awal. Daniel kedapatan berdoa kepada Allahnya padahal itu dilarang oleh raja. Ya, peraturan itu muncul akibat hasutan tukang iri hati ini. Sebagai hukumannya, Daniel dimasukkan ke gua singa. Bahaya banget! Itu singa ganas, haus akan darah. Tapi apa yg terjadi? Daniel tidak mengalami luka sedikit pun. Ga ada darah yg mengucur. Tubuhnya masih utuh dan sehat. Anak-anak Iblis awalnya seneng karena berhasil menjebloskan Daniel ke penjara tapi nyatanya Tuhan mau nyatakan kemuliaan-Nya lewat lembah kekelaman yg satu ini. Daniel ga takut bahaya sebab Tuhan beserta dengan dia. Perhatikan, Tuhan sanggup mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yg mengasihi Dia. Entah sedang di gua singa, gua Belanda, penjara Nusakambangan atau di jurang sekalipun, Tuhan sanggup buka jalan. Kuncinya apa? Tetap teguh pada kebenaran, tetap setia kepada Tuhan. Iman kita teruji bukan di saat suka tapi di saat duka, bukan di saat senang tapi di saat susah, bukan di atas gunung tapi di dalam lembah yg kelam. Di situlah kualitas iman terbukti. Mari teladani Daniel, aplikasikan gaya hidup yg benar! 

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Orang benar ditempa dan diuji dengan berat
✓  Anak-anak Iblis tidak suka dengan orang benar dan suka iri hati dengan orang jujur
✓ Iman teruji di saat susah bukan di saat senang
Tuhan Yesus menolong kita. Amin!

Kutipan
Bagi orang percaya, gua singa bukan tempat kematian melainkan tempat untuk membuktikan perlindungan dan kebaikan Tuhan

20-05-2021
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN