Anak-anak Allah
Roma 8:15 (TB) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Shalom, Saudaraku.. Ya Abba, Bapa, ini aku anak-Mu pakailah sesuai dengan rencana-Mu. Hari ini kita akan belajar menjadi anak-anak Allah.
Saudaraku, bersyukur saat ini kita tidak lagi hidup dalam masa penjajahan dan perbudakan. Kita sudah merdeka di negeri ini. Kalau kita membaca sejarah, begitu sakitnya menjadi budak di negeri sendiri oleh karena penjajahan. Rasa takut, cemas dan gelisah menghantui para budak. Dahulu, ada kerja paksa. Mereka bekerja keras, berkeringat dan panas-panasan tapi dibayar rendah bahkan ada yg tidak dibayar sama sekali. Ada yg disuruh buat rel kereta yg sangat panjang, dirikan bangunan dan lain sebagainya. Perbudakan itu sangat menyakitkan. Indonesia pun menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Puji Tuhan, kini kita tidak hanya merdeka sebagai warga negara, tapi kita juga sudah dimerdekakan di dalam Kristus sehingga kita tidak lagi menerima roh perbudakan. Penjajahan itu terjadi karena ulah si Iblis juga. Bahaya banget dia. Dia juga ingin mengeksploitasi hidup kita dengan dosa. Tapi Tuhan Yesus sudah kalahkan si Iblis, sudah remukkan kepalanya. Kita sudah merdeka, bahkan kita dijadikan lebih dari pemenang. Haleluya!
Saudaraku, kini kita menerima Roh yg menjadikan kita anak Allah. Haleluya!!! Kita patut bersukacita dan bersorak-sorai. Kita menjadi anak-anak Allah. Saudaraku, kita semua pasti pernah bayi. Kita semua dilahirkan oleh mamah. Apa buktinya mamah telah melahirkan saya? Ketika mamah lahirkan saya, mamah keluarkan darah dari dalam tubuhnya. Mamah berkorban untuk saya. Mamah korbankan nyawanya untuk saya. Tak peduli seberapa sakit persalinan itu, Mamah siap hadapi itu semua demi melihat anaknya lahir. Meski harus keluarkan darah, mamah juga rela melakukannya. Itulah yg membuktikan saya sebagai anak mamah. Mamah kita begitu baik dan penuh pengorbanan. Di sisi lain, kita pun anak Allah. Apa buktinya? Allah dalam diri Yesus Kristus telah menjadi manusia. Dia difitnah, divonis, lalu disalibkan dan darah yg begitu banyak tercurah dari tubuh-Nya. Ia rela mati bagi saya. Ia berkorban untuk menyelamatkan saya dari dosa. Ia tidak takut mati untuk menyatakan kasih-Nya yg besar. Ia sungguh menyayangi kita semua dan menjadikan kita anak-anak-Nya. Perhatikan, kata kuncinya adalah darah dan pengorbanan. Inilah yg membuktikan saudara dan saya sebagai anak-anak Allah. Mari bersyukur karena Allah menjadikan kita yg berdosa dan hina ini sebagai anak-anak-Nya karena darah dan pengorbanan Tuhan Yesus.
Saudaraku, karena kita sudah menjadi anak-anak Allah, maka kita dapat berseru dan memanggil Tuhan, "Ya Abba, Ya Bapa." Ini merupakan panggilan sayang. Panggilan yang sangat dekat dan sangat akrab. Ini menandakan hubungan yg sehat, manis dan harmonis. Dalam doa, sering-seringlah panggil Allah dengan sebutan Abba dan Bapa. Hubungan antara Bapa dan anak haruslah baik dan manis adanya. Dia sudah lebih dulu mengasihi kita dengan kasih tanpa batas, tanpa pamrih dan tanpa kepalsuan. Mari beri diri untuk menyenangkan hati Bapa, berbakti kepada-Nya, menghormati Dia dan memuliakan Tuhan senantiasa. Dengan cara apa? Berdoa dengan tekun, memuji dan menyembah Tuhan, baca Alkitab dan merenungkannya, bersekutu dengan saudara seiman, beritakan Injil dan melakukan segala perintah Tuhan. Abba akan menuntun kita dengan kasih-Nya yg besar.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Perbudakan itu menakutkan dan menyakitkan, tapi oleh Kristus kita tidak lagi menerima roh perbudakan.
✓ Kita adalah anak-anak Allah dengan bukti darah dan pengorbanan Yesus yg dimeteraikan dalam hidup kita.
✓ Hubungan antara Bapa dan anak sangatlah dekat, akrab dan manis.
Tuhan Yesus mencintai kita! Amin ❤️😇😊
Kutipan
Darah dan pengorbanan Yesus Kristus menjadi bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah
30-06-2021
RP
Komentar
Posting Komentar