Tidak Menjadi Lemah
Roma 4:19 (TB) Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
Shalom, Saudaraku... Ku tak akan menyerah pada apapun juga, hatiku percaya Tuhan punya rencana. Hari ini kita akan belajar imanku tidak menjadi lemah.
Saudaraku, kita sudah tahu kisah Abraham, kakek tua yg belum punya anak itu, apalagi cucu. Usianya udah 100 tahun. Opung saya aja belum 100 tahun, cucunya udah banyak. Abraham umurnya 100 tahun tapi belum punya anak dari Sara. Tubuhnya sudah sangat lemah, sudah renta. Apakah ia masih bisa punya anak? Jujur saja, kalau kondisinya begitu, Abraham ga punya dasar untuk berharap. Pelajaran di mata kuliah jurusan kandungan ga ada catatan seorang pasangan suami isteri yg sudah mencapai umur 80 tahun lebih dapat melahirkan anak. Ga ada itu! Tapi meski ga ada dasar untuk berharap, nyatanya Abraham berharap dan percaya bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa sesuai dengan yang telah difirmankan kepadanya. WAWWW, ini super dan dahsyat sekali. Saya suka sekali, karena Abraham tidak menjadikan kondisi dan situasi sebagai alasan untuk berharap. Dia hanya jadikan firman Tuhan sebagai alasannya untuk berharap dan percaya. Ga ada yg lain, cuma perkataan Tuhan yg jadi jaminan dan garansi dalam hidupnya. Abraham ga fokus sama keadaannya yg sudah tua dan sangat lemah tetapi ia fokus dengan firman yg telah diterimanya.
Saudaraku, hidup kita bukan ditentukan oleh situasi dan kondisi. Hidup kita ditentukan oleh perkataan Tuhan. Tuhan bilang bisa, ya pasti bisa. Tuhan bilang ga bisa, ya ga akan bisa. Tuhan bilang nanti, ya ga akan sekarang. Semuanya tergantung apa kata Tuhan. Karena itu, kita perlu katakan, "ku yakin saat Kau berfirman, ku kuat saat Kau menopang, hidupku hanya ditentukan oleh perkataan-Mu." Seringkali kita goyah, takut dan kuatir karena kondisi dan situasi makin hari makin sulit. Kita mulai pesimis, ragu dan mundur. Kita mulai pertanyakan kebaikan Tuhan. Saatnya kita bangun. Kita ga boleh dikendalikan oleh keadaan lagi. Keadaan boleh semakin buruk tapi Tuhan tidak pernah berubah. Dia tidak pernah buruk. Dia selalu baik. Kalau kita mengasihi Dia, maka cepat atau lambat yang baik itu akan mendarat dalam hidup kita. Pergumulan apa yg kita hadapi hari-hari ini? Coba evaluasi. Sudahkah kita lebih menaruh percaya pada firman Tuhan ketimbang keadaan yg kita hadapi saat ini? Iman itu bukan melihat keadaan tapi percaya pada perkataan Tuhan. Situasi dan keadaan seringkali hanya membuat kita takut. Seperti Petrus yg mulai berjalan di atas air. Ketika dia rasa anginnya makin kenceng, kondisi dan situasinya buruk, maka dia mulai ragu, kehilangan iman dan mulai jatuh. Ketika kita percaya dan beriman penuh, maka kita tidak akan jatuh, kita akan mendekati Yesus dan sampai di hadirat-Nya.
Saudaraku, iman yg tangguh akan nampak ketika kondisi dan situasinya sulit. Disitulah kita akan diuji. Kita ga boleh kalah dengan keadaan. Jangan sampai kita takluk dengan kondisi hidup ini. Kesusahan hidup bukan alarm untuk kalah. Kesusahan hidup adalah alarm untuk makin teguh, makin percaya, makin beriman dan makin berserah. Sadrakh, Mesakh dan Abednego saat diancam akan dilempar ke perapian memilih untuk tidak takut dan tetap beriman kepada Tuhan. Bayangin, ini taruhannya nyawa. Ga main-main. Tapi mereka ga dikendalikan oleh kondisi yg berat dan mencekam. Mereka percaya pada perkataan Tuhan. Hidup mereka hanya ditentukan oleh kuasa Tuhan. Bagi Tuhan tak ada yg mustahil, bagi Tuhan tak ada yg tak mungkin. Mujizat-Nya disediakan bagi 3 orang ini. Mereka tidak terbakar dan tidak tersakiti. Mereka diangkat oleh raja Nebukadnezar menjadi petinggi di negeri Babel. Mereka mengalami kuasa dari iman yg percaya dan mengalami mukjizat beriman pada perkataan Tuhan.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Meski kondisi dan situasi sama sekali tidak mendukung, maka tetaplah berharap pada firman Tuhan
✓ Hidup kita bukan ditentukan oleh kondisi dan situasi melainkan oleh perkataan Tuhan
✓ Kesusahan yang besar bukan alarm untuk menyerah melainkan untuk makin teguh, percaya dan berserah kepada Tuhan
Tuhan Yesus menjaga kita. Amin! ❤️😊😇
Kutipan
Hidupku bukan ditentukan oleh kondisi dan situasi melainkan oleh perkataan Tuhan.
29-06-2021
RP
Komentar
Posting Komentar