Korban Bakaran

 Imamat 1:4 (TB)  Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu, sehingga baginya persembahan itu diperkenan untuk mengadakan pendamaian baginya.

Shalom, Saudaraku...  Ku persembahkan hidupku kepada-Mu Tuhan tuk kemuliaan-Mu..!

Saudaraku, waktu itu orang Israel perlu melaksanakan hukum Taurat yang sifatnya ritual dan upacara. Mereka harus persembahkan korban karena mereka berdosa dan penuh cacat cela. Salah satu persembahannya ialah korban bakaran. Korban ini dibakar dengan api sampai habis dan menimbulkan bau yang menyenangkan hati Tuhan. Kambing domba yang dijadikan korban itu bukan disayang-sayang. Enggak gitu ya... Korban berupa kambing domba yg tidak bercela ini justru dibakar sampai habis dengan api. Bau yg ditimbulkannya menyenangkan hati Allah. Apa makna rohaninya bagi kita? Kita pun perlu memberi diri sebagai korban hakaran bagi Allah. Berarti kita perlu memberi diri untuk dibakar sampai hangus, sampai habis. Yes, setiap keegoisan, kejahatan, keburukan, kecemaran dan kemalasan dalam diri kita harus dibakar dengan api. Api itu menandakan kesucian Allah. Allah yg suci tidak bisa bersekutu dengan mahluk yg berdosa. Oleh sebab itu, kesucian Allah perlu membakar kita, menjadikan segala unsur dosa dalam diri kita dihanguskan dan dibuang.

Saudaraku, orang yg persembahkan korban itu harus meletakkan tangannya di atas kepala korban tersebut. Ini menandakan adanya penyatuan. Yang dosa kita tapi yg dikorbankan adalah kambing domba. Kambing domba ga salah apa-apa sebab kitalah manusia yang penuh cacat cela. Nah, ketika seseorang menempatkan tangannya di atas kepala korban, maka itu simbol bahwa hewan tersebut mewakili permohonan minta ampun dosa dari Allah. Saudaraku, ngomong-ngomong tentang kepala, banyak sekali dosa yang timbul dari sini. Sebelum kita ngomong, kita berpikir. Sebelum kita bertindak, kita juga berpikir. Pikiran itu ada dalam kepala. Jadi banyak sekali dosa berawal dari kepala, dari pikiran. Kita harus siap sedia mempersembahkan pikiran kita juga untuk dikoreksi, diajar dan ditempa. Perkataan dan perbuatan bersatu dalam perintah pikiran, yakni kepala. Mari kita persembahkan pikiran kita agar kehendak-Nya menjadi dasar dalam segala pikiran kita.

Saudaraku, mempersembahkan korban itu artinya mau mengadakan perdamaian dengan Allah. Oh puji Tuhan, kita mengenal Yesus Kristus yg adalah Tuhan dan Juruselamat. Ia menjadi gembala yang baik bagi kita semua. Oleh karena pengorbanan Yesus Kristus sebagai korban bakaran sejati yg tidak bercacat dan tidak bernoda, hubungan Bapa dengan kita damai adanya. Dulu kita seteru, tapi kini kita menjadi sahabat Allah. Oh haleluya!! Perseteruan paling mengkhawatirkan ialah antara Bapa dengan manusia sebab kalau kita menolak untuk hidup dalam kebenaran, maka kita akan binasa. Tapi puji Tuhan, kita tidak lagi kuatir akan hidup ini sebab Tuhan Yesus sudah jadi pendamai sejati. Kalau perseteruan paling mengerikan saja sudah Tuhan taklukan, maka Tuhan sanggup pulihkan setiap luka dalam hubungan kita dengan sesama. Tuhan sanggup bawa damai itu dalam hubungan yg sudah retak, tidak harmonis dan berantakan. Tuhan paling suka nyatakan kedamaian lalu anak-anak Tuhan suka sekali membawa damai. Wah dahsyat sekali... Mari alami kedamaian dengan Allah sekaligus dengan sesama. Mari alami kuasa korban bakarab.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Siap sedialah memberi diri menjadi korban bakaran yang disucikan oleh Allah
✓ Banyak sekali dosa timbul dari kepala sebab perkataan dan perbuatan bermula dari pikiran
✓ Korban bakaran, yaitu Yesus mengantarkan perdamaian antara Bapa dengan umat-Nya.

Tuhan Yesus memberi! 😊😇🥳

Kutipan
Biarkanlah hidup kita dibakar sampai habis oleh api suci Allah yg menguduskan kita

16-08-2021
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN