Pelajaran dari Nadab dan Abihu

 Imamat 10:1 (TB)  Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.

Shalom, Saudaraku... Selamat hari kemerdekaan! Kiranya kita merdeka di dalam kebenaran... Horayyyy...

Saudaraku, Harun itu menjabat sebagai Imam Besar. Anak-anaknya pun ditetapkan menjadi imam. Harun punya 4 anak. Nah, 2 anaknya, yaitu Nadab dan Abihu melakukan pelanggaran ketika mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan. Apa yg mereka lakukan? Mereka mempersembahkan api asing yg tidak pernah diperintahkan oleh Tuhan. Sungguh, kita harusnya tidak boleh buat aturan sendiri atau memuaskan kehendak sendiri. Perintah Tuhan itu sudah cukup. Perintah Tuhan itu benar dan tidak ada kesalahan di dalamnya. Ngapain kita buat improvisasi lagi dengan bikin aturan sendiri atas kemauan sendiri? Kalau Tuhan suruh kasihi musuh, ya kasihi musuh. Kalau Tuhan suruh katakan apa adanya, maka berkatalah jujur. Kalau Tuhan suruh berdoa, maka berdoalah. Tidak usah kita persembahkan yang tidak Tuhan perintahkan. Yang menciptakan kita ini Tuhan loh. Berarti yang tahu hidup kita ini ya hanya Tuhan. Saya kasih analogi ya. Saya punya motor Honda, maka yang kasih buku panduan perawatan ya pabrik Honda bukan pabrik Yamaha apalagi pabrik sepatu Adidas. Kita hanya perlu ikuti panduan dari pabrik Honda karena dia yang buat, dia yang rancang dan kita hanya perlu percaya sama Honda bukan yg lain. Begitu juga hubungan kita dengan Tuhan. Karena Dia yg ciptakan, maka hanya perintah-Nya saja yg perlu kita lakukan.

Saudaraku, tahukah akibat dari persembahan asing dari Nadab dan Abihu itu? Mereka mati. Yes, matinya juga sangat tragis. Api keluar dari hadapan Tuhan lalu menghanguskan keduanya. Dari sini kita bisa belajar bahwa Tuhan tidak pandang bulu. Imam pun dihajar oleh Tuhan kalau dia sembarangan. Nadab dan Abihu ini keponakannya Musa loh, tapi Tuhan juga ga toleransi akan hal ini. Sekalipun mereka keponakannya Musa, kalau mereka melanggar ketetapan Tuhan maka mereka akan terima konsekuensinya. Saudaraku, jangan pikir kalau kita sudah jadi pelayan Tuhan, maka kita bisa lakukan apa saja dengan sembarangan. Kita harus jaga kekudusan dan memberikan persembahan yg berkenan bagi Tuhan. Jangan pernah asal-asalan..! Tuhan itu adil dan Ia pun harus menghukum orang yg hatinya dipenuhi kejahatan dan pemberontakan. Jangan merasa aman juga kalau kita ini keluarga pelayan Tuhan. Entah kita ini anak pendeta, keponakannya ketua sinode, saudaranya majelis atau apapun itu, Tuhan tetap akan hukum kalau kita berlaku cemar dan serong. Tuhan ga sembarangan dalam mengambil keputusan. Itu artinya Nadab dan Abihu memang layak dihukum mati. Ada yg ga beres di dalam hati mereka. Tentu ada pemberontakan akan perintah Tuhan sehingga hukuman yg berat ini menimpa mereka. Karena itu, jangan pernah buka ruang di hati kita untuk segala unsur kejahatan.

Saudaraku, hukuman yg orang lain terima harus jadi pelajaran dalam hidup kita. Hal ini mengajak kita untuk tidak harus jatuh ke dosa tersebut untuk dapat mengerti hal ini. Orang lain jatuh dalam dosa tertentu dan kita harus merenungkan hal itu, mengambil hikmahnya. Untuk hidup kudus itu ga harus jatuh dan hidup dalam dosa dulu. Memang banyak di luar sana yg dulunya rusak, hancur dan berantakan lalu kini bertobat dan menerima Yesus dalam hidupnya. Tapi itu bukan pertanda kita harus alami masa lalu mereka. Mereka juga tidak mau kita ada di jerat setan itu. Mereka yg pernah jatuh ingin kita belajar dari pengalaman mereka sehingga kita tidak lagi jatuh di lubang yg sama. Hidup ini harus banyak merenung. Jangan anggap enteng dan mudah. Banyak hal yg perlu kita perhatikan dan pelajari. Kalau kita anggap hidup ini serius, maka kita akan mempelajarinya dengan matang. Mintalah tuntunan Roh Kudus sehingga makin hari kita makin dewasa di dalam Tuhan, makin berhati-hati dalam bertindak dan hati kita makin memancarkan kebenaran.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Jangan lakukan apa yg tidak Tuhan perintahkan.
✓ Tuhan tidak pandang bulu dalam menghukum manusia yg hatinya jahat dan memberontak.
✓ Tidak perlu jatuh dulu untuk bertobat. Belajarlah dari pengalaman orang lain.
Tuhan Yesus menolong kita. Amin! ❤️😇😊

Kutipan
Tuhan tidak pandang bulu dalam menghukum manusia yg hatinya jahat dan memberontak

17-08-2021
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN