Tak Lagi Menyembah dari Jauh

 Keluaran 24:1 (TB)  Berfirmanlah Ia kepada Musa: "Naiklah menghadap TUHAN, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh.

Shalom, Saudaraku... Jadilah mahluk penyembah Tuhan!

Saudaraku, Allah itu kudus, suci dan tidak bercela. Allah itu penuh dengan keagungan dan keperkasaan. Tak ada seorang pun sanggup melihat Allah karena kemuliaan-Nya sangat amat besar. Kalau mereka melihat-Nya, maka bisa-bisa mereka mati di tempat. Ya, itu bisa terjadi karena kita ini manusia yg sudah jatuh dalam dosa. Ketika manusia jatuh dalam dosa, Tuhan sudah memperingatkan bahwa manusia akan mati sebab manusia telah kehilangan kemuliaan Allah. Karena hal ini, secara umum kita melihat gambaran dalam Perjanjian Lama bahwa Allah itu sulit sekali ditemui, orang-orang pada takut dengan Allah, kelihatannya Allah itu galak sekali. Benarkah begitu? Allah itu justru mau sekali bersekutu dengan umat-Nya. Kasih Allah itu besar sekali, itu artinya Tuhan tuh ga galak, Dia baik, baik sekali. Kitanya aja yg bandel, penuh dosa dan cela. Saking banyaknya dosa yg kita lakukan, maka kita juga cacat dalam berpendapat; kita bilang Allah galak, kita bilang Dia penuh murka dan lain sebagainya. Rasa takut yg negatif itu membuat kita melenceng dalam berasumsi. Makanya, mari kita bangun pengetahuan yg benar tentang Allah dengan menyembah Dia senantiasa!

Saudaraku, Allah itu baik, sungguh baik bagi kita. Dia itu kudus tapi mau berinkarnasi jadi manusia, hadir di tengah angkatan yg bengkok hatinya dan penuh dengan kejahatan. Kita ga bisa datang temui Allah karena Dia Kudus sedangkan kita penuh cela. Cara satu-satunya biar kita bisa datang temui Allah ternyata ada di dalam Yesus. Oh haleluya! Yesus menjadi Perantara agung sehingga kita yg dulunya jauh menjadi dekat, kita yg dulunya bukan umat Allah, kini menjadi umat-Nya. Oh haleluya!!! Kematian dan kebangkitan Kristus mengangkat kita menjadi umat yg menyembah dari dekat. Kenapa? Kok bisa gitu? Karena ada darah Yesus. Bapa memandang darah Yesus sebagai sesuatu yg menyucikan kita dari segala kejahatan. Tanpa darah Yesus, kita tidak bisa menyembah Allah dalam keintiman. Ga akan pernah bisa! Kita bisa berani masuk ke takhta kasih karunia Tuhan karena ada darah perjanjian, darah Yesus Kristus. Oh haleluya!!!! Kita tidak lagi diliputi rasa takut ketika bersekutu dengan Allah. Kita penuh dengan ras syukur di hadirat-Nya.

Saudaraku, hubungan itu aspek yg paling penting dalam hidup ini, khususnya antara kita dengan Sang Pencipta. Sang Pencipta bukanlah bos atau direktur kita. Hubungan kita dengan Sang Khalik ga sejauh itu, ga sehoror itu, ga semenakutkan itu. Dia itu Bapa kita dan kita anak-anak-Nya. Ini menandakan hubungan yg sangat dekat sekali. Bahkan Alkitab mengajar kita untuk memanggil Dia, "ya Abba." Ini merupakan panggilan yg sangat akrab antara anak dengan ayahnya. Kita menyebut orang lain Bapa Arief, Bapa Asep, Bapa Budi dan lain sebagainya. Bapa menjadi panggilan yg nampaknya umum. Namun untuk memanggil Allah, kita diajar juga untuk panggil Dia "Abba". Ini semacam memanggil ayahnya dengan sebutan, "Papi, Daddy", panggilan yg sangat dekat yg memang hanya ditujukan kepada ayahnya sendiri bukan kepada orang lain. Waww, kita sedekat dan seakrab itu dengan Allah. Kita ga lagi jauh seperti orang Israel yg gentar dan takut di kaki gunung Sinai. Dalam Yesus, kita bisa masuk hadirat-Nya dalam keintiman. Tidak ada jarak dalam hadirat Allah. Ini sungguh indah!

Puji Tuhan, hari ini kita udah belajar
✓ Sikap rasa takut yg salah membuat kita berasumsi buruk tentang Allah
✓ Yesus Kristus menjadi Perantara bagi kita untuk menyembah Bapa dalam keintiman
✓ Dulunya kita takut dengan Allah, tapi kini kita bisa memanggil Dia "Abba" dengan mesra
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin! ❤️😇😊

Kutipan
Dulu jauh banget tetapi karena Yesus menjadi Perantara, aku sangat dekat dengan Bapa

12-08-2021
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN