3 Hal Tentang Kerelaan

 1 Tawarikh 29:9 (TB)  Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat bersukacita.

Shalom, Saudaraku.... Beri syukur beri syukur bila syukur beri syukur, susah atau pun senang beri syukur...

Saudaraku, waktu itu Daud sudah lanjut usia dan hampir menemui ajalnya. Dia persiapkan pembangunan Bait Suci dengan baik dan matang sebelum ia meninggal. Ia akan mewariskan tugas dan tanggung jawab itu bagi Anak-Nya Salomo. Nah, waktu itu bangsa Israel turut ambil bagian dalam pembangunan Bait Suci. Alkitab mencatat bahwa mereka memberi dengan kerelaan. Ga banyak pembahasan tentang kerelaan. Ini penting banget loh. Bahkan kitab Efesus mencatat salah satu perlengkapan senjata Allah, yaitu kasut kerelaan. Apa itu kerelaan? Kerelaan itu hati yg ikhlas, tidak mengharap imbalan dan atas kemauan sendiri. Pengertiannya indah sekali... Apapun yg kita berikan, dasarnya harus ikhlas. Itulah kerelaan. Dengan ikhlas, maka hati kita plong, ga ada ganjalan, ga ada hambatan. Kalau hati kita masih susah dan nyesek, itu artinya kita belum ngasih dengan ikhlas. Keikhlasan akan membuat hati kita damai setelah memberi, bersukacita setelah menabur. Aneh ya, memberi itu kan artinya kita kehilangan sesuatu sebab apa yg kita kasih udah berpindah tangan. Nah kenapa kita bisa beroleh damai dan sukacita setelah memberi? Sebab kasih itu berkorban. Berkorban itu artinya rela kehilangan. Meski kehilangan, tetap ada sukacita karena di dalamnya terkandung kasih. Oh sungguh indah!

Saudaraku, apa lagi unsur kerelaan? Kerelaan itu tidak mengharapkan imbalan. Oh indah sekali ya! Kita memberi itu bukan untuk dapet sesuatu dari orang lain. Kita memberi bukan karena upah. Kita memberi bukan ingin dipuji. Buang semua harapan kosong berupa imbalan. Kasih tidak boleh begitu. Kerelaan haruslah tanpa pamrih. Masih ingat lirik lagu kasih ibu? Ada penggalan lirik yg menyatakan "hanya memberi, tak harap kembali." Waw, indah sekali... Kita musti belajar untuk terapkan hal ini. Tugas orang Kristen ialah memberi. Fokusnya bukan menerima melainkan memberi. Alkitab pernah catat bahwa lebih berbahagia memberi daripada menerima. Nah, ayo kita lakukan hal ini dengan tulus. Pemberian yg tulus tidak pernah mengharapkan imbalan. Dia memberi karena dia mengasihi. Dia memberi karena dia senang ketika orang lain senang. Oh, indah sekali kalau kita mau menerapkan hal ini. Kita ga akan kecewa ketika pemberian kita diabaikan atau diacuhkan. Kasih yg rela tidak akan berakhir pada penyesalan apapun kondisinya. Sadarilah, kalau kita sering kecewa, kesal dan marah, itu artinya kita belum memberi dengan rela, kita belum memberi tanpa mengharapkan imbalan. Kalau kasih kita punya pondasi kerelaan, maka hati kita akan selalu melimpah dengan syukur.

Saudaraku, rela hati pun dikaitkan dengan dorongan kasih yg muncul bukan karena pengaruh orang lain atau paksaan. Kasih itu muncul dari dorongan Allah yg nyata dalam dirinya secara pribadi. Yes, rela hati itu karena kesadaran pribadi bukan karena pengaruh orang lain. Kita diajar orang tentang memberi boleh aja, tapi keputusan untuk mengasihi harus muncul dari diri kita sendiri. Kalau kita memberi karena apa kata orang, nanti kita ketergantungan sama apa kata dia. Keputusan dan kemauan itu harus dari diri sendiri. Kasih itu jangan sampai dikontrol oleh orang lain. Kita itu bukan robot yg dikendalikan remote control. Itu sebabnya kasih harus berasal dari kemauan dan kehendak kita sendiri. Rela hati itu bukan mengasihi karena disuruh tapi mengasihi karena aku mau dan aku ingin. Itu dia.. Indah sekali ketika kita mengasihi orang lain tanpa intervensi. Kerelaan juga bukan karena ikut-ikutan. Sekarang lagi trend juga ikut-ikutan. Karena Susi suka drama Korea, Otong juga ikut-ikutan suka drama Korea. Otong ga beneran suka. Dia cuma ikut-ikutan. Pas dia nemenin nonton si Susi, Otong jadi banyak komentar dan komentarnya negatif. Dia mulai kesel sama drama Korea. Si Otong ternyata cuma ikut-ikutan, jadinya begitu deh. Kalau ga suka ya gpp, jangan dipaksa. Begitu juga dengan memberi, ya jangan dipaksa karena ngikutin orang lain. Ingat, inisiatif harus datang dari kemauan kita sendiri sehingga luapan kerelaan itu memancar dari diri kita.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Berilah segala sesuatu dengan ikhlas sehingga hati kita damai dan jiwa kita bersukacita setelah memberi
✓ Hati yg rela dalam memberi tidak pernah mengharapkan imbalan dan selalu tulus dalam memberi
✓ Berilah karena kemauan dan kehendak sendiri bukan karena paksaan atau ikut-ikutan
Tuhan Yesus menolong kita. Amin! 🥳😇💕

Kutipan
Berilah dengan rela hati sehingga banyak orang diberkati karena pemberianmu

09-10-2021
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN