Bibit Kehancuran

 2 Tawarikh 26:16 (BIMK)  Setelah Raja Uzia kuat, ia menjadi sombong, dan itu menyebabkan kehancurannya. Ia melanggar perintah TUHAN Allahnya karena memasuki Rumah TUHAN untuk membakar dupa di atas mezbah dupa.

Shalom, Saudaraku... Hari ini hari yang telah dijadikan Tuhan!

Saudaraku, raja Uzia memerintah di Yehuda. Di awal pasal 26, Alkitab mencatat bahwa Uzia melakukan apa yg benar di mata Tuhan dan mencari Allah. Uzia memulai segala sesuatunya dengan baik. Karena ia mencari Tuhan, ia dapat mengalahkan banyak musuh. Ia mengalami pertolongan dan pembelaan dari Tuhan. Begitu juga dengan kita, kalau kita senantiasa mencari Allah, maka kita akan mengalami hadirat-Nya. Tuhan kita tidak akan bersembunyi kalau kita mencari-Nya. Ingat, barangsiapa mencari maka akan mendapat. Tuhan ga main petak umpet kok. Dia ga ngumpet. Ketika kita mencari Dia, maka kita akan menemukan-Nya. Itu dia. Tugas kita ialah cari Tuhan. Yes, cari Tuhan selama ia masih berkenan ditemui. Kapan waktu perkenanan itu? Sekarang juga! Inilah waktu perkenanan di mana Tuhan mau memberikan diri-Nya untuk ditemui oleh saudara dan saya. Bacalah Alkitab, puji dan sembah Dia, berdoalah dengan penuh percaya, itulah tindakan dalam mencari Tuhan. Lakukan tiap hari ya...

Saudaraku, awalnya raja Uzia mencari Tuhan dan ia semakin kuat. Karena ia semakin kuat, ia menjadi sombong. Nah, ini dia yg bahaya. Bisa saja dulunya kita baik, setia dan benar tapi gimana ujungnya? Ga ada yg bisa menjamin loh. Raja Uzia menjadi arogan. Dia jadi sombong karena merasa sudah hebat, sudah jago dan sudah kuat. Ketahuilah, sombong ialah awal dari kehancuran. Cepat atau lambat, orang sombong pasti direndahkan oleh Tuhan. Ga ada yang bisa bertahan di hadapan takhta pengadilan Tuhan. Orang kuat, orang kaya dan orang hebat yg sombong pasti akan takluk di bawah otoritas Tuhan. Setinggi-tingginya jabatan kita, sekuat-kuatnya kemampuan kita, kita ini hanyalah abu dan debu, kita hanyalah ulat di hadapan Tuhan. Kita ga ada apa-apanya. Kita harus akui itu dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Kita harus tahu diri dan terang firman Tuhan harus menyinari kita. Dengan demikian, kita akan menghindari sikap sombong kalau diri ini makin kuat.

Saudaraku, waktu itu raja Uzia membakar dupa di rumah Tuhan. Itu ga boleh dilakukan oleh Uzia. Kenapa? Karena itu tugas imam, tugas orang Lewi. Uzia ga boleh lakukan itu. Ga boleh mentang-mentang dia raja jadi seenaknya. Ga bisa gitu. Nah, waktu itu tindakan Uzia ini ketauan oleh imam Azarya. Kemudian, Azarya menegur Uzia sebab tindakan Uzia itu salah dan melanggar perintah Tuhan. Tahu apa yg dilakukan Uzia? Dia malah marah. Bahkan amarahnya meluap. Aneh ya, udah salah bukannya minta maaf dan mengaku dosa, ini malah marah. Demikianlah ciri orang sombong, kalau ditegur malah marah. Camkan ini baik-baik, orang sombong akan marah ketika ditegur tetapi orang bijak bersukacita ketika ditegur. Orang bijak mau menerima teguran dan meminta maaf atas kesalahannya. Sayangnya raja Uzia tidak rendah hati. Dia pun dihukum oleh Tuhan dan menderita kusta. Dia diasingkan dari jemaah dan ia mengalami itu sampai hari matinya. Kasihan sekali. Maka, jangan jadi orang sombong. Tetaplah rendah hati kalau kita semakin kuat.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Carilah Tuhan maka kita akan menemukan-Nya
✓ Sombong adalah bibit dari kehancuran
✓ Orang sombong akan marah ketika ditegur
Tuhan Yesus menolong kita. Amin! ☀️💕😇

Kutipan
Ketika kita semakin kuat, makin jadilah semakin rendah hati jangan jadi sombong.

15-10-2021
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN