Teguran dan Didikan

 Ayub 5:17 (TB)  Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.

Shalom, Saudaraku.... Yesus Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima pujian

Saudaraku, biasanya orang yg ditegur ialah orang yg lakukan kesalahan. Teguran datang ketika kita tidak dalam jalur yg benar. Sederhana saja, mari kita ambil contoh. Seorang anak main HP. Eh itu HP deket banget sama mata si anak. Lalu mama menegur anaknya dan memintanya agar matanya tidak terlalu dekat dengan HP. Teguran mama sifatnya untuk kebaikan bukan untuk meluapkan emosi. Kalau anaknya ga pernah ditegur, itu mata si anak pasti cepat rusak. Sebelum kerusakan terjadi, Mama tegur dulu anaknya. Lantas, si anak harus nurut atau marah? Ajak itu harus nurut bahkan berbahagia. Kenapa? Karena ada yg kasih perhatian, ada yg sayang sama dia, ada yang peduli sama dia. Konsep kita ketika kita ditegur haruslah baik dan benar. Jangan sampai kita punya kebencian, dendam dan marah ketika kita ditegur.

Saudaraku, orang bijak itu suka sekali dengan teguran. Dia terbuka dengan kritik dan saran. Kenapa? Karena dia sadar bahwa dirinya tidak sempurna sehingga dia membuka ruang yg lebar agar dirinya terus dibentuk makin hari semakin baik, makin hari makin serupa dengan Kristus. Ini penting sekali! Orang yg ga mau ditegur ialah orang sombong. Mereka golongan orang yg merasa diri sudah baik dan ga perlu masukan dari orang lain. Manusia itu kenapa sulit bertobat coba? Karena merasa dirinya sudah baik dan merasa ga ada yang harus diperbaiki. Repot nih..! Mau sebaik apapun kita, sesungguhnya itu semua seperti kain kotor. Ga ada yg benar di dalam hidup kita. Itu sebabnya kita ga boleh sombong, ga boleh menutup diri dari teguran Tuhan dan sesama. Belajarlah untuk bahagia bukan cuma karena liburan, dapet duit atau dipuji orang. Berbahagialah di area saat kita ditegur orang lain sebab dengan demikian engkau akan disebut berhikmat. Beda lagi dengan orang bebal, mereka akan sakit hati dan marah kalau ditegur.

Saudaraku, tugas guru paling berat itu apa coba? Apakah mengajar? Mengajar itu hanya memindahkan pengetahuan guru ke otak murid. Tugas yg berat seorang guru Ialah mendidik bukan mengajar. Mendidik itu tindakan yg butuh proses panjang. Mendidik itu fokusnya bukan ke pengetahuan atau keterampilan melainkan pada karakter. Sekolah itu menyebut murid sebagai peserta didik bukan peserta ajar. Ini menandakan bahwa sekolah itu melakukan pendidikan bukan pengajaran. Pendidikan itu jauh lebih dalem, lebih berkualitas dan lebih bernilai. Tapi ingat, proses pendidikan bukan cuma di sekolah. Tuhan juga bisa lakukan itu bagi kita. Dia didik kita untuk bentuk karakter kita agar semakin serupa dengan Kristus, agar kita jadi pribadi yg kuat dan tangguh, agar kita ga jadi anak-anak gampangan. Proses pendidikan Tuhan seringkali ga enak secara daging tapi kita harus belajar merelakan diri dibentuk dalam pendidikan yg Tuhan beri. Perhatikan Yusuf. Dia ga sekolah di kampus terbaik, dia ga kuliah. Pendidikannya datang langsung dari Allah. Dia dapat pelajaran di sumur, di tangan para saudagar, di rumah Potifar, di penjara dan di istana Fir'aun. Prosesnya ga enak tapi hasilnya sungguh menakjubkan. Itulah pendidikan yg Tuhan beri. Maka berilah diri kita untuk dididik oleh Yang Mahakuasa.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Teguran itu sifatnya untuk mengarahkan kita pada kebaikan dan kebenaran
✓ Berbahagialah kalau kita ditegur sebab kita akan mengalami pembentukan diri yg semakin baik
✓ Proses dari pendidikan yang Tuhan berikan ga mudah tapi hasilnya pasti menakjubkan
Tuhan Yesus didik kita! Amin 😊🙏😇

Kutipan
Ditegur dan dididik oleh Tuhan merupakan berkat yg sangat besar meski seringkali disalahpahami sebagai bentuk kemarahan Tuhan

24-10-2021
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN