Terlalu Hina
Ayub 40:4 (TB) (39-37) "Sesungguhnya, aku ini terlalu hina; jawab apakah yang dapat kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan tangan.
Shalom, Saudaraku... Kita ini hanya debu dan abu di hadapan Tuhan.
Saudaraku, sungguh rendah hati adalah kunci dari hidup ini. Ayub dikenal sebagai orang yang saleh namun pada titik ini, dia mengakui bahwa dirinya adalah orang yg hina bahkan terlalu hina. Ya, segala kesalehan kita itu seperti kain kotor. Bayangin, perbuatan baik kita pun seringkali kotor. Kenapa? Karena di balik perbuatan baik ada motivasi yg ga baik. Segala motivasi yang tidak berpusat pada Kristus adalah kotor. Seseorang bisa saja memberi bantuan kepada orang miskin tapi dia lakukan hal itu untuk mencari perhatian dan pujian dari orang lain. Perbuatannya baik tapi motivasinya buruk, inilah yang disebut kesalehan kami seperti kain kotor. Banyak contoh lainnya yg menyatakan bahwa perbuatan baik kita pun sebenarnya buruk karena motivasi kita melenceng dari Kristus. Apa yang kita lakukan itu jadinya hina di hadapan Tuhan. Manusia ga tahu motivasi hati kita saat memberi tapi Tuhan tau sekali. Karena itu perhatikan dan murnikan motivasi saat memberi.
Saudaraku, Ayub pun mengaku terlalu hina di hadapan Allah karena menyadari bahwa dirinya telah banyak mendebat Tuhan, menyalahkan Tuhan, mengeluh dan membenci dirinya sendiri. Dalam pergumulan yang berat, sikap hati kita seringkali memberontak kepada Tuhan. Kita mulai hidup tanpa iman tapi berjalan dengan logika. Kita seringkali berpikir, "Saya kan orang baik, kenapa saya ditimpa yg jahat?" Kalau kita pikir secara logika, maka hasilnya akan aneh sekali. Harusnya Ayub itu ga ditimpa kesusahan dan malapetaka dalam hidupnya sebab ia hidup saleh. Tapi nyatanya ialah Ayub harus menderita begitu hebatnya. Di area ini, kita ga boleh pakai logika sebab itu akan membuat kita kecewa. Kita harus belajar hidup dengan iman, yakin bahwa kesusahan hidup itu akan menuntun kita pada kebaikan. Kita harus belajar menyadari bahwa segala sesuatu pasti berujung pada kebaikan. Tuhan sama sekali ga pernah punya rancangan kecelakaan buat orang-orang yg percaya kepada-Nya. Yakinlah sekalipun harta kita hilang, anak kita meninggal, tubuh kita menderita penyakit, semuanya itu adalah rancangan damai sejahtera dari Allah bagi kita. Selalu pandanglah hidup ini dengan visi. Bukan melihat hari ini saja tapi pandanglah jauh ke depan. Hal-hal yg orang lain anggap buruk akan dibuat jadi baik dalam rancangan Allah.
Saudaraku, jangan pernah malu untuk akui kesalahan dan dosa di hadapan Tuhan. Jangan keraskan hati kita. Semua orang pernah salah tapi ga semua orang mau mengakui kesalahannya. Gengsi menjadi salah satu penyebabnya. Banyak masalah ga beres dan ga ada pemulihan karena ga ada pihak yang mau mengaku dosa dan meminta maaf. Kesalahan itu dibiarkan saja sehingga waktulah yang membuang kenangan buruk itu. Nah, ini tindakan yang tidak tepat. Kita seringkali mengharapkan waktu yang menghapus kenangan buruk itu. Misal, 2 orang bertengkar hebat dan saling menghina. Setelah itu, mereka tidak lagi berantem. Mereka membiarkan hubungan itu membaik kembali karena waktu. 2 tahun berikutnya mereka tidak lagi berantem, sudah bisa komunikasi. Tapi apakah masalahnya sudah selesai? Sebenarnya belum. Kenapa? Karena belum ada yg meminta maaf, mengaku dosa dan mengadakan perdamaian. Keduanya hanya mengandalkan waktu bukan mengandalkan cara Tuhan. Kalau kita begini, maka berkat Allah tak akan tercurah. Jadilah orang yg menyadari bahwa dirinya hina sehingga mau rendah hati dan mengakui dosanya di hadapan Allah juga sesamanya. Sungguh, jadilah rendah hati!
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Jangan sampai perbuatan baik kita dibalut dengan motivasi yang buruk
✓ Rancangan Allah adalah damai sejahtera bagi setiap orang yg percaya kepada-Nya
✓ Jadilah rendah hati dengan mengakui dosa dan meminta maaf
Tuhan Yesus menolong kita. Amin! 😃😇❤️
Kutipan
Sadarilah bahwa kita ini hina sekalipun lakukan banyak kesalehan
31-10-2021
RP
Komentar
Posting Komentar