Hari-hari dan Hati Bijaksana
Mazmur 90:12 (VMD) Ajarlah kami betapa singkatnya umur kami agar kami dapat menjadi bijaksana.
Shalom, Saudaraku... Ajar kami Tuhan hidup dalam jalan-Mu agar semua rencana-Mu digenapi.
Saudaraku, saya seringkali tertegun karena merenungkan betapa singkatnya hidup kita di dunia ini. Mau kita bilang umurnya 100 tahun, 80 tahun atau 60 tahun, semua itu hanyalah angka yg singkat jika dibandingkan dengan kekekalan yg akan kita masuki setelah meninggalkan dunia ini. Hidup manusia itu sungguh sangat singkat. Kita hidup ini buat apa? Mau ngumpulin apa? Kita hidup ini buat siapa? Mau lakuin apa aja? Saya yakin, orang yg suka merenungkan hidup ini pasti beroleh hati yg bijaksana. Orang yg menyadari betapa singkatnya hidup ini akan jadi pribadi yg berbudi. Oh sungguh pentingnya kita merefleksikan hari-hari yg kita lewati. Kita perlu merenungkan semuanya di bawah terang firman Tuhan sehingga kita bisa berpikir dengan benar dan bijaksana.
Saudaraku, berbeda dengan orang yg hidupnya sembarangan dan ga beraturan, hidup dalam kejahatan juga kriminalitas. Apakah mereka suka merenungkan hari-hari dalam hidup ini? Sebagian besar tidak. Sebagian lainnya mungkin merenungkan betapa singkatnya hidup ini dan berkata, "tapi ya mau gimana lagi, hidup saya sudah jahat, lebih baik sekaligus aja saya hidup jahat." Aduh sayang sekali ya kalau punya konsep berpikir seperti itu. Kita perlu menyadari bahwa tidak ada yg terlalu rusak bagi Tuhan. Semua bisa dipulihkan, semua bisa mengalami lahir baru. Tuhan jagonya kalau ngomongin hal itu. Jadi kalau kita ada di area merasa diri sudah jatuh terlalu jauh, maka ini waktunya serahkan diri kita kepada Tuhan dan biarkan Dia buat hidup kita bermakna. Tuhan kasih kita buku petunjuk, yaitu Alkitab. Hidupi firman itu dan kita pasti jalani hidup yg bermakna.
Saudaraku, kembali lagi ke pembahasan awal, kita perlu menyadari hidup yg singkat ini. Pilihlah untuk hidup bagi Allah karena langit dan bumi akan berlalu tapi Allah tidak akan pernah berlalu. Semuanya fana dan sementara. Hanya Tuhan yang kekal dan abadi. Jadi hidup ini harus bersandar pada Pribadi yg kekal bukan pada sesuatu yg sementara. Kita perlu sadari hal ini dan menerapkan makna rohaninya. Semakin sering kita merenungkan hidup ini, maka hati kita akan semakin bijaksana. Sebaliknya kalau kita jarang atau bahkan ga mau pusing mikirin tentang hari-hari dalam hidup ini, maka kita akan salah arah, hilang arah dan akhirnya tersesat dalam gelapnya dunia ini.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Renungkanlah hari-hari yg kita lalui dan perolehlah hati yg bijaksana
☆ Tidak ada yg terlalu rusak bagi Tuhan sebab semuanya bisa mengami lahir baru.
☆ Bersandarlah pada Pribadi yg kekal, yg abadi dan tak akan lenyap.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin..! 😇💕😊
Kutipan
Ajar kami Tuhan menghitung hari-hari agar kami beroleh hati bijaksana
18-11-2021
RP
Komentar
Posting Komentar