Sikap di Pintu Gerbang

 Mazmur 100:4 (TB)  Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!

Shalom, Saudaraku... Ku masuki gerbang-Nya dengan hati bersyukur halaman-Nya dengan pujian.

Saudaraku, waktu dulu ketika orang Israel pergi ke Bait Allah, mereka perlu lalui pintu gerbang lebih dulu. Meski masih di gerbang, hati orang-orang perlu dipenuhi dengan nyanyian syukur. Suasana hati kita perlu bergirang di dalam Tuhan dari sejak pintu gerbang sampai di ruang utama ibadah. Kita perlu tempatkan hati kita tidak hanya bersukacita di ruang utama tapi sejak dari pintu gerbang, hati kita sudah beria-ria karena Tuhan. Oh indahnya..!! Jika hati kita demikian, maka itu menandakan bahwa kita sungguh-sungguh mendambakan Tuhan, merindukan Dia dan mencintai Allah. Kalau dari pintu gerbang udah ga ada gairah apalagi udah bete, maka kasih-Nya kepada Tuhan biasa saja atau bahkan ga mengasihi Tuhan.  Jadi sikap kita mulai dari pintu gerbang sangatlah menentukan kadar kasih kita kepada Tuhan.

Saudaraku, tadi pintu gerbang, sekarang kalau kita bergerak lebih maju lagi maka kita masuk area pelataran. Setelah nyanyian syukur, kita pun perlu membawa puji-pujian. Yep, sejak dari pelataran, sejak dari halaman rumah Tuhan,  puji-pujian hendaknya memenuhi hati dan mulut kita. Kalau di Kemah Suci, ada 3 bagian yaitu Ruang Maha Kudus, Ruang Kudus dan pelataran. Pelataran itu bagian luar, belum masuk bagian dalem. Meski begitu, puji-pujian sudah kita persembahkan bagi Tuhan. Ini sungguh menandakan kesungguhan hati kita yg sudah mekar sejak awal. Hati kita yg mendamba, roh kita yang haus dan lapar akan Tuhan, itulah yg meluap-luap dalam hati kita sehingga belum masuk Ruang Kudus pun, suasana penyembahan sudah tertuju kepada Tuhan.

Saudaraku, datang kepada Tuhan pun harus dengan hati yg bersyukur. Hati yg bersyukur ialah hati yg puas karena pribadi Tuhan bukan karena kondisi dan situasi yg dirasakan saat ini. Jadi sebenernya bersyukur itu ga bergantung sama baik atau buruknya sesuatu, entah kita sakit, menderita, abis ditipu, cape, banyak kerjaan, kita akan tetap bersyukur karena pribadi Tuhan itu tetap baik dan selalu baik dalam segala hal yg kita alami. Pribadi Tuhan itu kekal dan sempurna. Tuhan Yesus adalah Juruselamat dan Penopang hidup kita. Itu yg buat kita senang, gembira dan bersyukur. Sungguh indah jika kita sungguh-sungguh alami konsep ini. Kitab perlu belajar selalu melekat dan bergantung kepada Tuhan sehingga bukan keluhan dan omelan yg muncul melainkan ucapan syukur dan terima kasih yg meluap sehari-hari dalam hidup kita. Karena itu, dekatlah selalu dengan Tuhan. Bertekunlah dalam firman-Nya setiap hari dan rasakan kasih-Nya senantiasa.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Sejak dari pintu gerbang, kita sudah harus bersukacita di dalam Tuhan.
☆ Sejak dari pelataran, penuhi hati dan mulut kita dengan puji-pujian
☆ Melekat dengan Tuhan membuat hidup kita penuh dengan ucapan syukur
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin! 😇😄😊

Kutipan
Sejak dari pintu gerbang, hati kita harus sudah penuh dengan ucapan syukur dan puji-pujian bagi Tuhan

20-11-2021
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN