Tuhan > Kekayaan
Mazmur 119:36 (BIMK) Berilah aku hasrat untuk mentaati peraturan-Mu, melebihi keinginan menjadi kaya.
Shalom, Saudaraku... Lebih dari segalanya ku ingin Kau Tuhan, emas perak dan permata tiada artinya.
Saudaraku, saya sangat amat terkesima dengan Mazmur 119. Banyak sekali ayat yang saya soroti di situ dan banyak yg menyentuh hati saya. Dari banyaknya ayat yg saya baca, saya rindu membagikan perenungan saya dari ayat ini. Beberapa orang ada yang mengikut Tuhan supaya kaya. Ini keinginan yg meleset. Dengan perbuatan yang baik, benar dan seturut dengan kehendak Tuhan, orang ini merasa bahwa Tuhan pasti kasih berkat materi sehingga dirinya menjadi kaya. Karena motivasi yg meleset, ada orang yg udah ke gereja, rajin ibadah, baca Alkitab tapi ternyata ga bisa beli motor; orang ini pun ga lagi mau percaya sama Tuhan. Dia mengikut Tuhan hanya supaya diberkati secara materi. Kalau keinginannya ga terwujud, maka ia akan kecewa. Motivasi semacam ini hendaknya dibuang jauh-jauh dan jangan pernah dipelihara.
Saudaraku, banyak orang ingin menjadi kaya. Lalu beberapa orang ingin menaati perintah Tuhan. Nah, ada 2 keinginan nih. Mana yg paling kita ingini? Kalau kita lebih ingin jadi kaya, maka jelas sudah bahwa kita fokus dengan dunia yg sementara ini tapi kalau kita ingin lebih taat kepada Tuhan maka itu tanda bahwa kita ini memikirkan perkara sorgawi. Inilah yg indah...! Kalau kita pikirannya ingin kaya, kaya dan kaya, mau sekaya apa? Kok pikirannya duit mulu sih? Menjadi kaya itu sementara. Ga ada tempat yg aman untuk menyimpan seluruh harta kita. Kalau hartanya nda habis dipakai orang maka penghukuman Tuhanlah yg akan melenyapkan itu semua. Jadi, bahaya sekali ketika hati dan pikiran kita terus terarah pada cuan melulu. Ga akan ada habisnya, ga akan ada
puasnya. Kita perlu mengingini Tuhan lebih dari segalanya termasuk kekayaan. Tuhan itu jauh lebih kaya dari apapun dan tidak ada yg bisa menandingi kekayaan Tuhan. Matahari itu punya siapa? Bulan itu punya siapa? Planet bumi itu punya siapa? Semuanya punya Tuhan. Apakah kita bisa beli dengan uang kita? Atau dengan seluruh harta kita? Abang juga ga bisa. Tapi hal itu menunjukkan bahwa Tuhan itu Mahakaya karena Tuhan tinggal di dalam kami.
Saudaraku, perintah Tuhan itulah yg akan menuntun kita pada kekayaan sejati. Kekayaan sejati bukan bicara soal punya rumah tingkat 2 nan mewah di kawasan Lebak Bulus atau punya aset miliaran rupiah. Kekayaan sejati berkaitan dengan Tuhan Yesus yang tinggal di dalam kita dan menjadikan kita Bait Suci-Nya. Kapan kita pernah mengundang Presiden hadir ke acara kita? Atau kapan artis besar mengisi hiburan di pesta ulang tahun kita? Belum pernah kan? Nah, kita punya Allah yg besar, hebat dan mulia. Dialah Allah yg mengerti dan peduli. Dialah yg memelihara hidup kita dengan kelimpahan. Oh sungguh indahnya. Sudah saatnya kita mengalihkan fokus hidup kita kepada Tuhan bukan kepada kekayaan. Nabung boleh saja, investasi monggo aja, tapi jangan lupakan Tuhan, jangan biarkan dirimu mengabaikan kasih kepada Tuhan dan sesama. Tuhan pasti memelihara hidup orang yg mengabdi kepada-Nya. Jangan menghamba kepada Mamon ya, itu bahaya. Yuk jangan cinta akan uang tapi marilah kita suka akan Tuhan, akan segala perintah-Nya
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Jangan ikut Tuhan supaya bisa jadi orang kaya
☆ Ingini Tuhan lebih dari pada kekayaan
☆ Jangan pernah lupakan kebaikan orang tua
Tuhan Yesus menopang kita. Amin!
Kutipan
Cinta akan uang jauh lebih berharga daripada cinta akan uangmu
24-11-2021
RP
Komentar
Posting Komentar