Butuh Anugerah Tuhan

-

 Lukas 5:32 (BIMK)  Aku datang bukan untuk memanggil orang-orang yang menganggap dirinya sudah baik, melainkan orang-orang yang berdosa supaya mereka bertobat dari dosa-dosa mereka."

Shalom, Saudaraku... Kami perlukan keajaiban-Mu, kami perlukan sentuhan tangan-Mu.

Saudaraku, saat Tuhan Yesus melayani, Ia dekat dengan kalangan yg disebut "orang berdosa " oleh para ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka ini kelihatan suci dan rohani secara luaran tapi hatinya suka menghakimi dan merendahkan orang lain. Mereka menyebut Yesus sahabat orang berdosa. Ya, Tuhan Yesus yang suci dan tidak berdosa itu justru ga berbaur dengan kalangan orang pintar dan cendekiawan Taurat. Tuhan Yesus justru ga deket sama mereka. Kenapa? Karena hati mereka menolak Dia, hati mereka kotor dan penuh dengan iri hati. Tuhan Yesus ga akan masuk ke orang yg merasa dirinya sudah benar dan sudah baik. Celakalah orang yg menganggap dirinya sudah benar sebab dengan demikian ia menutup akses bagi Sang Juruselamat untuk membaharui hidupnya. Jangan pernah merasa sudah tidak perlu dibenahi atau disucikan, aduh itu bahaya sekali. Roh Kudus tidak akan bekerja pada orang yg tinggi hati dan sombong. Kita harus runtuhkan kesombongan itu dan minta bimbingan Roh Kudus untuk membaharui hidup kita.

Saudaraku, kita kira orang berdosa itu ga bisa berkomunikasi dengan Allah, ga bisa diberkati dan ga bisa bersekutu dengan Dia. Kenapa? Ya karena Dia itu Mahascuci dan kita ini penuh dengan dosa, kenajisan dan kejijikan. Kondisi kita sangat amat tidak layak. Tapi justru orang yg hancur hati inilah yang berkenan kepada Allah. Aneh ya, logika kita ga bisa menjangkau hal ini sebab kasih karunia Allah itu melampaui segala akal dan pikiran. Oh haleluya... Bersyukur sekali kita bisa bersekutu dengan Allah. Itu adalah kegiatan paling indah yg pernah ada dan bisa dirasakan oleh orang berdosa seperti kita. Tuhan tidak melihat betapa busuk dan buruknya kita. Yang Ia lihat ialah kerendahan hati dan kemauan untuk diajar serta dibaharui oleh Tuhan. Apakah kita bersedia untuk menjadi rendah hati? Mari jadi pribadi yg rendah hati yg mau dikorekxi, dibaharui dan dibenarkan oleh Tuhan Yesus.

Saudaraku, apa yg Tuhan lakukan bagi umat manusia sangat amat istimewa. Kita ini diciptakan dalam gambar dan rupa Allah. Dia mau kita kembali pada gambaran mula-mula yg sudah Allah tentukan. Dia mau kita kembali ke jalan-jalan-Nya. Jangan pernah jadi orang yg udah bener, merasa ga perlu Tuhan karena udah baik-baik saja. Sebaik apapun penilaian orang atas diri kita, sadarlah bahwa kita hanyalah kain kotor, kesalehan kita pun menjijikkan. Udah, ga perlu kita mengandalkan perbuatan dan usaha pribadi untuk membenarkan diri. Ga ada usaha manusia yg berhasil untuk melayakkan dirinya di hadapan Allah. Yg kita perlukan hanyalah anugerah, kasih karunia Allah. Sudah, itu saja. Hanya Dia yg sanggup membenarkan dan membaharui hidup kita. Ga ada yg lain. Mari kita minta Tuhan untuk memanggil kita keluar dari kegelapan
pada terang-Nya yg ajaib. Mari kita jadi pelaku firman yg setia, yg terus bertumbuh karena panggilan Tuhan atas hidup kita.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Kesombongan dan tinggi hati akan menutup akses bekerjanya Roh Kudus atas hidup kita
☆ Jadilah pribadi yg rendah hati dan mau dibaharui oleh Roh Kudus.
☆ Usaha manusia takkan mampu membenarkan dirinya di hadapan Allah. Yg kita perlu hanyalah anugerah Allah.
Tuhan Yesus melayakkan kita. Amin 😃😇😊

Kutipan
Ga usah sombong di hadapan Tuhan, jadilah rendah hati dan katakan "Aku perlu Tuhan."

09-02-2022
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya