Belajar Mencukupkan Diri
Filipi 4:11 (TB) Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Shalom, Saudaraku... Di hadirat-Mu aku puas, di hadirat-Mu ku datang persembahkan hidup di hadapan Rajaku.
Saudaraku, saya salut sekali dengan tokoh Paulus. Banyak sekali yang membuat saya terkesan dengan hamba Tuhan yg satu ini. Kali ini saya belajar dari sikapnya yang mencukupkan diri dalam segala keadaan. Paulus pernah alami kondisi kekurangan juga kelimpahan, kesenangan juga kesusahan. Berbagai macam musim kehidupan telah dialaminya dan dalam segala musim hidup itu, ia belajar mencukupkan diri. Ini bagus sekali. Banyak sekali di antara kita yang sebenarnya sudah berkelebihan tapi masih merasa ga cukup. Lalu saat kondisi kekurangan, kita lebih ngeluh lagi dan merengek karena belum alami kecukupan. Di sini lain, Paulus itu berbagi ketika mengalami kelimpahan dan bersyukur di tengah kekurangan. Dia ga ngeluh atau putus asa atau marah atau kesal ketika alami kekurangan. Dia belajar mencukupkan diri dalam kondisi yg tidak ideal. Ini bagus sekali, ini indah sekali. Rasa cukup itu tidak dipengaruhi oleh keadaan tapi oleh sikap hati. Sikap hati yg benar akan menghasilkan respons yg benar dalam segala keadaan.
Saudaraku, saat Paulus alami kekurangan dan kesusahan, saat ia menghadapi kesengsaraan dan penderitaan, ia menyatakan perkataan iman. Apa yg ia katakan? Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Waww, sungguh luar biasa. Kalimat ini adalah kalimat yg mencukupkan diri dalam segala hal. Mau susah, mau kurang, mau menderita, apapun kondisinya, semuanya dapat ditanggung di dalam Tuhan yang memberikan kekuatan. Ini keren sekali. Maukah kita menyatakan ini saat susah atau sengsara? Kalau kondisinya baik-baik aja, gampang banget ngomong kayak gitu. Coba kalau kondisinya sulit dan rumit, maukah kita mengucapkannya? Mari kita percaya pada Tuhan yang jadi kekuatan sekaligus memberi kekuatan bagi kita. Situasi ga boleh mendominasi hidup kita. Kekuatan Tuhanlah yg harus kita gunakan dan kerahkan sebab hanya itu kunci dari belajar mencukupkan diri.
Saudaraku, kunci lainnya yang perlu kita lakukan untuk belajar mencukupkan diri ialah dengan bersyukur. Ada buanyaakkk banget alasan untuk bersyukur. Tapi kenapa kita suka merasa ga cukup? Karena kita ngeluh mulu. Kita salah fokus sekaligus gagal fokus. Banyakin syukur bukan sungut, banyakin senyum bukan manyun. Kita perlu praktikkan rasa syukur dalam segala hal sebab itulah yg dikehendaki Kristus Yesus di dalam kita. Tuhan Yesus mau dan sanggup menolong kita hadapi segala rintangan dan hambatan hidup. Yang perlu kita lakukan ialah bersyukur dan bersyukur. Bersyukur itu artinya menerima segala sesuatu dengan sukacita tanpa keluhan. Kita bisa bersyukur karena kita percaya Tuhan itu baik. Kebaikan Tuhan yg kita yakini akan membuat kita ga kuatir, ga cemas dan ga takut sebab kita tahu bahwa Tuhan pasti pelihara hidup kita dan kita pun akan senantiasa merasa cukup. Oh, mari bersyukur buat kasih Tuhan
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Belajarlah untuk mencukupkan diri dalam segala hal
☆ Andalkan Tuhan dan percayalah bahwa segala perkara dapat kita tanggung di dalam Tuhan yg memberi kekuatan bagi kita
☆ Bersyukurlah atas kebaikan Tuhan dan bersukacitalah karena-Nya
Tuhan Yesus memberkati. Amin 😇☀️🤩
Kutipan
Belajarlah untuk mencukupkan diri dalam segala hal dengan bersyukur dan bersandar pada kekuatan Tuhan
07-03-2022
RP
Komentar
Posting Komentar