Memberi Pertanggungan Jawab
1 Petrus 3:15 (TB) Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,
Shalom, Saudaraku.... Ubah hatiku seperti hati-Mu, kudus berkenan bagi-Mu..
Saudaraku, coba kita merenung, apakah Kristus sudah tinggal dalam hati kita? Apakah kita sudah menguduskan Kristus dalam diri kita? Waw, ini perenungan yg dahsyat. Sebelum saya lanjut mengetik, saya juga tadi merenung. Saya masih terus belajar untuk menjadikan Kristus sebagai penguasa dalam diri saya. Saya masih terus belajar untuk menguduskan Kristus dalam hati saya. Mari kita terus mengingat Kristus dalam segala hal yang kita lakukan. Apapun yg kita kerjakan, lakukan semuanya dalam nama Tuhan Yesus supaya kita bisa melakukannya dengan segenap hati. Orang yg setengah hati atau males-malesan ialah mereka yg tidak mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Mereka melakukan semuanya sesuai mood, nafsu dan keinginan sendiri. Tanpa Tuhan, apa yg kita lakukan pasti ga akan maksimal. Kita butuh Tuhan, kita perlu menjadikan Dia penguasa tunggal dalam hati ini.
Saudaraku, kita semua percaya kepada Tuhan Yesus dan kita beriman bahwa Dialah Juruselamat dalam hidup kita. Bilamana ada orang bertanya tentang pengharapan yg ada dalam diri kita dan ingin mengenal Sang Juruselamat, apakah kita siap untuk memberitakan Injil? Kesiapan kita terwujud bukan dari jawaban ya atau tidak melainkan dari keseharian kita, apakah kita suka menceritakan kabar baik tentang Tuhan Yesus kepada orang lain atau tidak. Jika kita tidak suka atau tidak berminat atau ga kepikiran atau bahkan tidak pernah, maka kemungkinan besar kita tidak akan siap untuk memberi pertanggungan jawab atas iman yg kita yakini. Orang ga bisa mengenal Kristus melalui diri kita kalau orang nanya tapi kita ga bisa jelasin. Oleh karena itu, setelah membaca, merenungkan dan melakukan firman, kita harus ke langkah berikutnya, yaitu memberitakan kabar baik itu. Jangan disimpan sendirian. Beritakan, sebarkan dan wartakan. Orang juga perlu tau, orang juga pengen rasakan sukacita seperti yg kita terima saat baca firman dan dengan demikian kita akan melatih diri untuk bisa memperkenalkan Kristus bilamana ada orang pengen tahu tentang Sang Juruselamat.
Saudaraku, ketika kita mau memberitakan kabar baik tentang Tuhan Yssus, maka kita perlu menyampaikannya dengan lemah lembut dan hormat. Hindari sikap yg arogan dan merendahkan ajaran lain. Ada orang yg tahu siapa Tuhan Yesus tapi memberitakannya dengan tidak menghormati ajaran lain. Misal ya, kita menghina nabi dari agama lain sambil beritakan Injil. Nah itu nda boleh, itu namanya nda menghormati. Kalau kita mau beritakan Injil, kita ga perlu ngejek nabi atau menjelek-jelekkan agama lain. Kita harus hormat. Kita pun perlu lemah lembut. Jangan kasar dan tempramen saat beritakan Injil. Sampaikan dengan tulus, sopan dan jelas. Ga usah ngegas kalau anak muda bilang mah. Mari sampaikan Injil dengan lemah lembut dan hormat. Mari saksikan karya Roh Kudus yg akan membimbing kita untuk membawa kabar keselamatan bagi yg masih tersesat.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Biarkan Kristus tinggal dalam hati kita sehingga kita mengerjakan segala sesuatu dengan segenap hati
☆ Kita harus bisa memberi pertanggungan jawab atas iman kita
☆ Beritakanlah Injil dengan lemah lembut dan hormat
Tuhan Yesus menolong kita. Amin 😇🤍☀️
Kutipan
Mari sampaikan berita Injil dengan lemah lembut dan hormat tanpa menjelek-jelekkan ajaran lain
18-03-2022
RP
Komentar
Posting Komentar