Meninggalkan Kesenangan Dunia
Ibrani 11:25 (BIMK) Ia lebih suka menderita bersama-sama dengan umat Allah daripada untuk sementara waktu menikmati kesenangan dari hidup yang berdosa.
Shalom, Saudaraku... Menyenangkan-Mu senangkan-Mu, hanya itu kerinduanku...
Saudaraku, Musa lahir di Mesir. Waktu itu orang Israel berkembang biak begitu banyak sehingga orang Mesir kuatir kalau jumlah mereka makin tambah buanyakk. Akhirnya diputuskan agar semua bayi yang lahir dari orang Israel harus dibunuh. Piye toh? Gimana dengan Musa? Untungnya Musa "dibuang" ke sungai. Ia ditaruh dalam suatu keranjang dan keranjang itu mengalir di sungai Nil. Puji Tuhan, bayi itu didapati oleh puteri Firaun yg lagi mandi di sungai. Dia melihat bayi itu lucu dan cakep. Akhirnya puteri itu membawa bayi itu dab menamakannya Musa. Dia dibesarkan dan dididik dalam kurikulum Kerajaan Mesir. Sungguh luar biasa. Saudaraku, mungkin kita pernah alami fase hidup yg mengerikan dimana ancaman berat menimpa kita. Percayalah bahwa Tuhan bisa tolong kita untuk bisa hidup bahkan bukan sekadar hidup melainkan bisa hidup dengan kecukupan juga kelimpahan. Asal kita mau percaya, TUHAN itu pasti menyediakan. Kita hanya perlu lakukan bagian kita untuk taat dan setia, Tuhan pasti tolong kita sebagaimana Tuhan tolong si bayi mungil Musa itu.
Saudaraku, kedudukan dan status Musa itu tinggi banget loh. Dia adalah anak dari putri raja Mesir. Dia punya kedudukan tinggi di Mesir bahkan bisa aja jadi Firaun. Tapi apa yg terjadi? Dengan iman, ia lebih suka menderita bersama-sama dengan umat Allah daripada menikmati kesenangan dari hidup yg berdosa. Ini dahsyat sekali. Di zaman sekarang, yang penting ialah kenikmatan, kenyamanan dan kekayaan. 3 hal itu yang jadi porosnya. Nda penting mau dosa atau engga, mau bener atau salah, mau baik atau buruk, yg penting ketiga hal itu terpenuhi. Musa punya 3 hal itu, tapi dengan iman, dia tinggalin 3 hal itu. Dia lebih suka menderita dalam kebenaran daripada nyaman dalam dosa. Langkah iman Musa harus jadi cermin dalam hidup kita sekaligus teladan agar kita mengikuti jejaknya. 3 hal itu memang enak tapi itu cuma sementara, ga lama lagi juga sirna. Kebenaran itu menjadi bekal bagi kekekalan. Meski kita menderita oleh karena kebenaran, tapi ada upah kekal yg menanti hidup kita. Dengan beriman, kita bersedia menerima penderitaan saat ini dan yakin akan sukacita kekal di masa mendatang.
Saudaraku, harta negeri Mesir itu melimpah ruah. Beuh, ga ada tandingannya deh di masa itu sebab Mesir adalah negara adidaya. Keren banget dah.. Musa itu udah masuk dalam keluarga kerajaan Mesir loh. Ini makmur banget, limpah beuddd. Kalau mau dikata, Musa udah jadi sultan, jadi crazy rich Mesir. Tapi kehidupan Mesir ialah kehidupan yg penuh dosa, yg mendukakan hati Allah. Di situ gudangnya dan pusatnya penyembahan berhala. Banyak ilah asing yg mereka sembah. Iya betul Musa kaya raya, harta banyak, tapi buat apa kalau untuk kesenangan sementara doang? Dengan iman, Musa tinggalkan itu semua. Ini keren banget. Ini langkah iman yang berani. Masalahnya, dia bisa terancam hukuman mati kalau pergi dari istana raja. Dia bisa dianggap pengkhianat. Belum lagi, dia ga bawa apa-apa dari istana. Dia tinggalin semuanya dan menjadi pengembara di negeri orang. Wuowww... Sungguh luar biasa. Untuk bertobat dan jalani hidup baru, kita perlu hijrah secara total. Dengan iman, mari kita memandang bahwa menderita sementara saja tak mengapa sebab ada anugerah hidup kekal yang menanti di depan. Oh haleluya... Tuhan Yesus pasti menjamin hidup orang yg tinggalkan kesenangan dunia demi ikut Dia.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Di tengah ancaman dan himpitan, Tuhan sanggup menyelamatkan dan meluputkan kita dari bahaya
☆ Kesenangan hidup yg sementara perlu ditinggalkan agar kita fokus hidupi kebenaran meski harus menderita
☆ Untuk alami hidup baru, kita harus berani hijrah secara total
Tuhan Yesus menopang kita. Amin 😇🤍🤩
Kutipan
Kesenangan dunia memang enak tapi cuma sementara sedangkan karunia hidup kekal disediakan bagi mereka yg berani hidup dalam iman meski harus menderita
16-03-2022
RP
Komentar
Posting Komentar