Persiapkan Hidup Untuk Kekekalan

 Ibrani 10:35 (TB)  Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.

Shalom, Saudaraku... Ku percaya Kau Tuhan yang tak pernah gagal menjadikanku lebih dari pemenang.

Saudaraku, puji Tuhan kita semua telah dibasuh oleh darah Tuhan Yesus dan kita telah disucikan. Dulu, di masa Perjanjian Lama, imam musti mempersembahkan korban anak domba jantan berumur 1 tahun yg tidak ada cacat cela sebagai korban untuk penghapus dosa. Itu dilakukan berkali-kali sebab manusia memang berdosa berkali-kali. Sebenernya itu adalah bayangan dari yang akan digenapi di Perjanjian Baru, yaitu di dalam Tuhan Yesus Kristus, Sang Anak Domba Allah. Dialah korban yang sempurna, yang tidak bercacat dan menyenangkan hati Allah. Persembahan inilah yang diterima oleh Allah dan mendatangkan anugerah bagi siapa saja yang percaya pada pengorbanan-Nya di kayu salib. Oh, terima kasih Tuhan. Kini aku tidak lagi membawa darah anak domba jantan tetapi aku membawa darah Tuhan Yesus yang menyucikan aku dari segala dosa. Terima kasih Tuhan!

Saudaraku, kita perlu meneguhkan iman percaya kita kepada Allah yang telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya kita beroleh keselamatan. Ingat, keselamatan kita tidak bergantung pada perbuatan atau amal baik selama kita hidup melainkan hanya oleh iman kepada Tuhan Yesus yg memberikan anugerah. Kita perlu mencapai garis akhir dengan baik. Jangan pernah lepas kepercayaan. Upah besar menanti loh kalau kita terus bertekun dalam iman. Indah sekali ketika kita diterima menjadi warga Kerajaan Sorga. Upah berupa sukacita, damai sejahtera dan kelimpahan diberikan bagi kita. Waw, ini sungguh menakjubkan. Kalau kita mikirin hidup di dunia doang, maka rugi sekali kita ini. Malang sekali nasib kita ini. Kita menyia-nyiakan dan melewatkan hal yang sangat penting, yaitu hidup kekal dengan Allah di sorga. Ayo mulai rajin pikirkan perkara yang di atas, jangan cuma yang di bawah doang.

Saudaraku, kita ga boleh jadi orang yg cuma mikirin sesuatu yang bersifat jangka pendek. Hidup di dunia ini adalah pikiran jangka pendek. Bahkan hidup untuk 20 tahun ke depan di dunia ini masih dalam jangka waktu yg pendek loh. Kenapa? Karena kekekalan itu lebih dari 1 miliar tahun. Kita yg hidup 80 tahun saja sudah merasa bahwa hidup ini sudah begitu lama dan panjang apalagi hidup dalam kekekalan yang tidak ada awal dan akhirnya. Nah, hal ini harus memicu kita untuk berpikir jangka panjang, pikirkan hidup kekal. Saya pernah nendengar pernyataan yang begitu indah dari seorang penginjil. Ia menyatakan, "Saya hanya berkunjung ke dunia lalu saya akan kembali ke rumah Bapa." Yes, kunjungan itu sifatnya bentar doang, ga lama. Kita pun yg liburan biasanya cuma 2 hari, yaitu Sabtu-Minggu atau bisa saja jadi 7 hari. Tapi dibanding tinggal di rumah, ya kita tinggal di rumah tuh bertahun-tahun, lama banget, ga kaya liburan yg cuma bentar. Nah, sadarilah bahwa hidup kita di dunia ini cuma bentar kalau kita bandingkan dengan jangka waktu dalam kekekalan. Jadi, pikirkan dengan matang bagaimana kita harus hidup selama masih ada di dunia ini. Kita harus pulang ke rumah Bapa. Kita perlu jaga iman kita, kita perlu teguh dalam kepercayaan dan kita perlu mencapai garis akhir dengan selamat. Kiranya Tuhan menolong dan menopang kita.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Darah Tuhan Yesus yang menyucikan kita dari segala dosa bukan darah anak domba jantan
☆ Kepercayaan kepada Tuhan Yesus mendatangkan upah yang sangat besar.
☆ Pikirkan dan siapkan hidup ini untuk sesuatu yg sifatnya jangka panjang, yaitu hidup kekal

Kutipan
Hidup di dunia ini bentar doang tapi hidup dalam kekekalan itu lebih dari 1 miliar tahun, karena itu persiapkan hidup ini dengan matang

15-03-2022
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN