Ekspresi Ketika Menyaksikan Kemuliaan Tuhan
Imamat 9:24 (TB) Dan keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah mereka, lalu sujud menyembah.
Shalom, Saudaraku.. Ku kagum hormat akan Engkau, Kau Allah yg layak dipuji ku kagum akan Engkau
Saudaraku, tahukah Saudara bahwa Allah itu adalah api yg menghanguskan? Mari kita lihat ayatnya ya -> Ibrani 12:29 (TB) Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan. Api yg menghanguskan ya...Kesannya ngeri amat ya..? Api yg menghanguskan itu bicara soal Allah yg menghakimi. Nah, dalam Perjanjian Lama, korban bakaran itulah yang hangus oleh api. Yang dosa manusia tapi yg ditimpa "penghakiman" adalah domba. Tapi ingatlah bahwa ini adalah bayangan. Penggenapannya ada di dalam diri Tuhan Yesus di mana segala dosa manusia ditimpakan kepada-Nya. Penghakiman Allah dijatuhkan kepada Yesus sehingga Ia harus mengalami api yg menghanguskan. Yes, kita yang berdosa sangat layak untuk dihakimi. Namun di dalam Kristus ada anugerah dan pengampunan. Dia mau menyelamatkan kita supaya kita tidak menerima penghakiman itu. Tapi kalau seseorang menolak untuk menjadikan Kristus sebagai Juruselamat dalam hidupnya, maka lautan api yg menyala-nyala akan menjadi tempat siksaan kekal yg akan menghanguskan orang itu.
Saudaraku, ketika kemuliaan Tuhan dalam wujud api yg menghanguskan itu dinyatakan dan dilihat oleh umat Allah, maka mereka semua bersorak-sorai. Ini keren sekali. Kemuliaan Tuhan itu memicu kita untuk alami sukacita, kegembiraan dan senyuman. Kita perlu menikmati kemuliaan Tuhan dengan cara yang indah. Dalam hadirat-Nya, jangan datang dengan wajah cemberut dan datar. Hampiri Dia dengan sorak-sorai. Gapapa kok kalau mau menari buat Tuhan. Dalam hadirat-Nya kita boleh untuk berekspresi, kita perlu penuh dengan sukacita. Terimalah sukacita sorga, yaitu sukacita yg bersumber dari kemuliaan Tuhan. Kelak di sorga, kita akan alami sukacita ini senantiasa, hari lepas hari, sampai selamanya.
Saudaraku, ketika bangsa Israel menyaksikan kemuliaan Tuhan, mereka pun sujud menyembah Tuhan. Ini dahsyat sekali. Ini menandakan bahwa kemuliaan Tuhan perlu kita sambut dengan rasa kagum dan hormat akan Tuhan. Coba cek, apakah kita penuh dengan rasa kagum akan Tuhan? Dia yg hidup dalam kebenaran, suci, kudus, penuh dengan kebaikan, mau melayani orang lemah, cacat, miskin dan hilang namun mau merendahkan diri-Nya dan taat bahkan rela mati di kayu salib untuk menebus manusia dari dosa. Oh betapa kagumnya saya akan Tuhan. Jumat Agung perlu memicu kita untuk alami rasa kagum akan Tuhan. Salib yg dianggap kehinaan oleh dunia harus menjadi suatu kebanggaan dalam hidup kita. Kenapa? Karena kita kagum akan kasih Allah yg begitu besar, yg mencari dan menyelamatkan yg hilang dan memberi hidup kekal bagi kita yg tidak layak ini. Oh haleluya... Tuhan kita begitu baik, dahsyat dan hebat. Tiap hari kita perlu terus mengekspresikan rasa kagum kita kepada Tuhan. Wujudkan ialah dalam sikap tubuh yg sujud menyembah Tuhan. Kita pun dapat mengagumi Tuhan dengan menghayati setiap penggalan lirik dari pujian dan penyembahan yg kita naikkan.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Kristus telah menerima penghakiman karena dosa agar kita selamat dan dibakar oleh api yg menghanguskan
☆ Alami dan nikmatilah sukacita oleh karena kemuliaan Tuhan
☆ Biarlah kita memenuhi diri dengan rasa kagum dan hormat akan Tuhan
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin 🤍☀️🔥
Kutipan
Saat menyaksikan kemuliaan-Nya, mari penuhi diri dengan sukacita dan kekaguman akan Tuhan
14-04-2022
RP
Komentar
Posting Komentar