Kerohanian vs Kejiwaan

 1 Korintus 2:15 (TB)  Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain.

Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus baik, Ia mengasihi kita semua.

Saudaraku, pernah merenung nda, apa bedanya kerohanian dan kejiwaan? Ini 2 hal yg sangat amat berbeda meski beberapa orang menganggapnya sama saja. Kita perlu belajar mencerna perbedaannya. Coba cek deh, apakah kita lebih baik dari kebanyakan orang? Saya merasa bahwa saya tidak lebih baik dari kebanyakan orang. Banyak orang beramal, memberi sumbangan ratusan juta bahkan milyaran untuk membantu korban bencana dan membantu anak yatim piatu. Ada juga orang yg mengabdikan diri menjadi pelayan di desa terpencil atau di pedalaman, ada yang jadi dokter, guru dan sebagainya. Ada yang memperjuangkan keadilan dan hak asasi manusia. Banyak orang baik di luar sana. Apakah kita lebih baik dari mereka? Mungkin jawabannya tidak. Tapi beberapa dari orang baik tersebut belum mengenal Kristus. Mereka lakukan semua kebaikan dengan motivasi kejiwaan bukan kerohanian. Nah ini dia poinnya. Jadi, ketika kita bisa percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, itu adalah sebuah anugerah. Sadarilah bahwa itu anugerah. Bukan karena usaha, pekerjaan atau diri kita yg lebih baik dari orang lain. Banyak orang baik, tapi sayangnya mereka belum mengenal Kristus atau menolak untuk menerima Dia sebagai Juruselamat. Ini dia. Ini yg menyebabkan segala perbuatan baik mereka bukan berdasarkan kerohanian melainkan kejiwaan.

Saudaraku, apa maksud dari kerohanian? Segala sesuatu yg rohani itu sifatnya dimotivasi oleh Allah, oleh Roh Kudus yg tinggal di dalam hati kita sedangkan kejiwaan itu segala hal yang didorong oleh pikiran, perasaan dan kehendak manusia. Kerohanian itu dibimbing oleh Allah sedangkan kejiwaan itu dituntun oleh manusia itu sendiri. Nah, sudah dapat perbedaannya? Jadi begini, Saudaraku, segala perbuatan baik itu memang baik, itu dapat menolong banyak orang. Namun perbuatan baik yang didorong oleh kehendak jiwanya bukanlah kerohanian. Ketika kita memberi makan pada orang lapar, kita memberi pakaian kepada yang telanjang, kita menjenguk orang sakit, apakah kita lakukan itu berdasarkan kejiwaan atau kerohanian? Sebagai orang Kristen, segala perbuatan baik hendaknya didorong oleh tuntunan Roh Allah. Segala sesuatu yang rohani itu sifatnya kekal dan bagi kemuliaan Allah sedangkan segala sesuatu yg jiwani itu sementara dan tidak memuliakan Allah. Baik sih baik, tapi bukankah kita harus melakukan segala sesuatu dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia? Itulah perenungan, apakah kita lakukan perkara rohani atau jiwani.

Saudaraku, jadilah manusia rohani. Ini penting sekali. Inilah kehendak Allah. Manusia rohani selalu mengekspresikan Kristus dan bukan dirinya sendiri. Manusia rohani selalu memuliakan Allah bukan memuji dirinya sendiri. Manusia rohani lakukan perbuatan baik karena tuntunan Allah dan firman Tuhan bukan karena kehendak, perasaan atau perasaan pribadi. Jangan sampai kita sudah berbuat baik, tapi semuanya dikemas dengan kejiwaan bukan kerohanian. Itu rugi sekali. Mari mulai berhikmat dalam menjalani hidup ini. Apapun yg kita lakukan perlu kuasa dan kekuatan dari Tuhan. Biar Dia ditinggikan, biar Dia disukakan, biar Dia dimuliakan. Oh haleluya...

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Kita tidak lebih baik dari orang lain tapi kita beroleh anugerah untuk dapat mengenal Kristus sebagai Juruselamat
☆ Hal rohani memuliakan Allah sedangkan jiwani tidak
☆ Lakukan segala sesuatu dengan kerohanian bukan kejiwaan
Tuhan Yesus memberkati kita. Amin 😇🤩😃

Kutipan
Manusia rohani melakukan perbuatan baik bukan dari kehendak jiwanya melainkan karena kehendak Allah yg memimpin hidupnya

28-04-2022
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN