Korban Penghapus Dosa

 Imamat 4:24 (TB)  Lalu haruslah ia meletakkan tangannya ke atas kepala kambing itu dan menyembelihnya di tempat yang biasa orang menyembelih korban bakaran di hadapan TUHAN; itulah korban penghapus dosa.

Shalom, Saudaraku... Yesus, domba Allah mulia nama-Mu

Saudaraku, Imamat 1-5 berisi hukum Taurat tentang upacara keimamatan. Semuanya diatur oleh Tuhan. Berapa kali darah harus dipercikkan, lemak itu bagian siapa, dombanya musti yg gimana, di mana harus dilakukan penyembelihan, semuanya Tuhan kasih tau. Ga ada yg sembarangan, ga ada yg asal-asalan. Untuk suatu pengampunan dosa, perlu kejelasan, perlu dengar apa kata Tuhan, ga bisa semau gua, ga bisa asal jadi. Tuhan atur semuanya karena Dialah Sang Penebus. Dia yg punya otoritas untuk mengampuni manusia dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Kita perlu dengar aturan dari Tuhan. Aturan itu bukan untuk ngerepotin kita melainkan untuk mengajar, mendidik dan mengarahkan kita. Ketika hidup kita diatur, maka bersyukurlah. Anak yg ga diatur justru akan jadi anak liar yg hidup semau gue dan akhirnya hidup berantakan. Kalau mau benar, ya musti mau diatur oleh Tuhan.

Saudaraku, kitab Imamat ditulis sebelum Tuhan Yesus menjelma menjadi manusia. Kitab Imamat adalah bayangan dari apa yg akan digenapi di dalam Tuhan Yesus. Persembahan domba di Perjanjian Lama tidak mungkin sanggup menyelesaikan urusan dosa manusia lalu menyelamatkannya. Itu kaga akan bisa. Hanya Allah sendiri yg harus turun tangan, yg harus menebus manusia. Kenapa? Karena cuma Dia yg suci, yg sempurna, kudus dan tak bercacat sedikit pun. Orang sebaik Tuhan pun menjadi korban yang diolok-olok, dihakimi, difitnah, disiksa, disalibkan dan mati dengan cara yg kejam. Kematian Tuhan Yesus jauh lebih menyakitkan daripada penyembelihan hewan kurban. Sungguh darah yg sangat mahal. Itulah bukti cinta, kasih dan anugerah Tuhan atas hidup kita. Dia bayar semuanya dengan menjadi korban penebus dosa bagi manusia. Itu sangat indah, dahsyat dan mulia.

Saudaraku, dalam perenungan menjelang Jumat Agung, mari kita menghayati pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib. Ketika ia disesah, dipecut dengan bahan yg kasar, itu sakit sakit. Ia disuruh untuk tunduk dan memberikan punggung-Nya, lalu ketika cambuk tentara Romawi itu menghujam punggung-Nya dengan keras, maka itu bisa menembus kulit-Nya dan daging-Nya terkelupas. Begitu sakitnya. Setelah disiksa, tidak ada jam istirahat untuk-Nya. Ia segera memikul kayu salib yg begitu berat dan harus menanjak ke suatu bukit. Berjalan ke atas bukit membawa ransel saja kadang kita sudah ngos-ngosan dan istirahat berkali-kali. Itu dalam keadaan sehat dan bugar loh. Tapi Tuhan Yesus belum tidur, Dia disiksa dengan kejam dan harus mendaki bukit sambil memikul kayu yg berat. Ketika ia bergerak maju, gesekan antara kulit tubuh-Nya dengan kasarnya permukaan kayu Begitu menyakitkan ditambah lagi dengan keringat yg pasti bercucuran di sekujur tubuh-Nya. Itu pasti sakit. Belum lagi tentara Romawi yg memang punya kegemaran untuk menyiksa orang, ia terus mencambuk Tuhan Yesus. Sungguh, Tuhan Yesus telah menjadi korban penghapus dosa sejati bagi dunia. Kita perlu berterima kasih, mengucap syukur kepada Allah atas pengorbanan-Nya dan kita harus mengasihi Dia sebagai tanda ucapan syukur kita dan cinta kita kepada Allah yg begitu baik.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Kalau mau hidup benar, maka harus mau diatur oleh Tuhan
☆ Tuhan Yesus menjadi korban penebus dosa yg kudus, suci dan mulia
☆ Hayati pengorbanan Tuhan Yesus dan kasihilah Dia
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin 🤍❤️🤍

Kutipan
Tuhan Yesus adalah korban penebus dosa yg sempurna, yg menyelesaikan urusan dosa manusia dan membawa kita kepada hidup yg kekal

13-04-2022
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN