Beriman Itu Bukan ........
Roma 4:20 (TB) Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
Shalom, Saudaraku... Kasih-Mu bersemi di hatiku, sungguh indah dan mulia.
Saudaraku, hari ini kita akan kembali mengupas tentang iman ya. Iman itu bukan sekadar berharap. Contoh ya... Saat kita hadapi ujian, kita berkata, "Aku harap aku bisa mengerjakannya." Kalimat iman ga seperti itu. Kalimat iman ialah "Di dalam Tuhan, aku pasti bisa mengerjakannya." Jelas melihat perbedaannya? Ini penting sekali. Kadang kita berharap tapi tidak beriman. Daud itu ga ngomong, "Aku harap aku bisa mengalahkan Goliat." Ga gitu kalimatnya. Daud berkata dengan iman, "Hari ini Tuhan telah menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu." Bayangjn, pertarungan belum berlangsung tapi Daud udah ngomong bahwa dia akan mengalahkan Goliat dan memenggal kepalanya. Inilah beriman. Iman itu melampaui keadaan masa kini. Iman itu melihat apa yg di depan dan meyakininya. Iman ga cuma berharap, apalagi ngarepin kekuatan sendiri. Jelas, itu bukan iman. Kualitas iman sepenuhnya bergantung kepada Allah dan kita sungguh-sungguh meyakini kuasa-Nya. Apakah kita sudah beriman atau masih ngarep doang?
Saudaraku, beriman juga bukanlah perasaan. Banyak orang melibatkan perasan lebih daripada iman. Hal ini terbukti ketika kita diberikan kesempatan untuk ambil komitmen setelah mendengar firman Tuhan. Saat firman Tuhan dengan tema hidup di dalam Kristus sudah diberitakan, kita pun mengambil komitmen untuk hidup dalam Roh dan menghasilkan buah Roh. Tapi kita takut ga bisa, takut ga mampu dan akhirnya takut berkomitmen. Kita bilang, "Lebih baik ga berkomitmen daripada ga ngejalanin apa yg udah kita janjikan." Nah, dalam hal ini, kita bisa liat bahwa ada perasaan takut untuk ambil komitmen. Di sini kita seringkali lebih mengedepankan perasaan, lebih menonjolkan emosi daripada iman. Ingat, iman itu bukan perasaan. Dalam iman tidak ada ketakutan. Dalam iman pun tidak ada keraguan. Dalam iman hanya ada keyakinan, kepercayaan dam kepastian. Oh haleluya... Orang yg beriman tidak akan ragu untuk ambil komitmen hidup dalam Roh dan menghasilkan buah Roh. Kenapa? Karena dia mempercayakan hidupnya kepada Allah, menyerahkan semua kepada Tuhan dan membiarkan Roh Kudus berkarya di dalam hidupnya. Inilah iman... Iman tidak bertumpu pada kekuatan kita tetapi pada kekuatan Allah. Kita harus terapkan iman bukan perasaan.
Saudaraku, dosa yang sangat besar ialah tidak percaya. Hati-hati dengan dosa ini. Bisa jadi kita punya banyak pengetahuan tentang firman Tuhan, tapi itu cuma sekadar memenuhi kepala. Sayang seribu sayang. Kita seharusnya menyimpan firman itu di dalam hati kita, menjadikannya pondasi iman dalam hidup kita. Beriman itu mau percaya sepenuhnya dengan apa yg firman nyatakan. Firman Tuhan mengatakan bahwa barangsiapa mengaku dosa dan menyesalinya, maka ia diampuni. Kita harus percaya akan firman ini. Sayang banget, beberapa ada yg nda percaya dengan firman ini. Buktinya apa? Mereka masih merasa bersalah, merasa belum diampuni dosanya, merasa masih berat dengan beban. Itu berarti kita belum percaya firman. Ada firman juga mengatakan, dalam kelemahan, kuasa Tuhan menjadi sempurna. Percayalah akan firman itu. Jangan merasa saat kita lemah, itu bikin Tuhan menolak kita. Jelas salah kalau mikir gitu mah. Ada juga firman mengatakan "Aku telah disalibkan dengan Krisrus." Saudara percaya nda? Pikiran dan perasaan kaga akan mungkin mengerti hal ini. Bagaikan nikmatnya rendang nda bisa dirasakan oleh telinga, begitu juga perkara rohani nda bisa dinikmati oleh pikiran atau perasaan semata. Perkara aku telah disalibkan dengan Kristus harus dinikmati oleh iman. Percayalah bahwa saudara telah mengalaminya.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Beriman bukan sekadar ngarep doang melainkan meyakini kuasa Allah pasti bekerja atas kita
☆ Beriman bukanlah menonjolkan perasaan melainkan meyakini kuasa dan kekuatan Allah
☆ Tidak percaya adalah dosa yg sangat besar.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin ☀️🌟❤️
Kutipan
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri
15-07-2022
RP
Komentar
Posting Komentar